Wisma Atlet belakangan erat sekali kaitannya dengan virus corona di Indonesia. Ini karena wisma tersebut menjadi rumah sakit darurat penanganan pasien COVID-19. Nah, baru-baru ini musisi Anji “menyentil” dan mengkritisi tempat tersebut, mengapa?
Anji “Sentil” Nakes Wisma Atlet akibat Dangdutan
Usut punya usut, ternyata pelantun lagu Dia itu mengkritik kegiatan dangdutan yang ada di Wisma Atlet, Kemayoran. Ia mengungkapkan kegelisahannya lewat media sosial pribadinya.
Dalam cuitan di akun Twitter-nya, Anji juga membagikan video yang memperlihatkan dangdutan di Wisma Atlet. Dalam video itu terlihat banyak orang yang sedang berjoget.
Ia bahkan mengkritik keras tenaga kesehatan (nakes) yang dangdutan di sana. Menurutnya, meski sudah dilonggarkan, tetap harus jaga jarak. Terlihat di video, para nakes tidak menjaga jarak dan asyik berjoget.
Tujuan Anji menyerukan ini di Twitter adalah agar ada keadilan bagi musisi untuk diberikan izin manggung kembali secara langsung di hadapan para penggemarnya, tidak lewat penampilan secara virtual.
“Oke saja, sih, seperti itu. Tapi izinkan musisi manggung lagi seperti ini. Kasihan ribuan atau jutaan musisi yang kehilangan pekerjaan,” tulisnya.
Artikel Lainnya: Perhatikan, Ini 5 Gejala Virus Corona yang Tidak Biasa
Kakesdam Nyatakan Acara Dangdutan di Wisma Atlet Sesuai Prosedur
Setelah mendapat kritik dari Anji dan netizen, Kepala Kesehatan Kodam (Kakesdam) Jaya Kolonel CKM Donny Guntur memberikan pembelaan.
Ia menegaskan aktivitas hiburan ini tidak dilakukan dalam waktu lama dan ada aturan segera dibubarkan bila tidak jaga jarak.
Kolonel Donny juga menyatakan, panitia sudah mengatur agar acara berlangsung tapi tetap memerhatikan protokol kesehatan. Namun, ia menerangkan saat itu para tenaga kesehatan terlihat bergembira ketika mendengarkan musik dangdut.
Donny kemudian mengungkapkan, kerumunan itu hanya terjadi sebentar. Bahkan, ia mengklaim memberikan perintah komando lapangan untuk membubarkan acara.
Setelah ditelusuri, ternyata panggung musik di Wisma Atlet bertujuan untuk merayakan perpisahan sejumlah pejabat dan tenaga kesehatan yang berpindah tugas.
Event ini digelar Sabtu (27/6) pukul 16.00-18.00 WIB di halaman Wisma Atlet dekat tower menginap nakes. Hanya didatangi para nakes yang bekerja di sana.
Artikel Lainnya: Benarkah Social Distancing Virus Corona Bisa Dilakukan Sampai 2022?
Apakah Acara Ini Berisiko Tularkan Virus Corona?
Acara dangdutan ini kemudian menjadi perhatian banyak orang. Apa pun alasannya, acara ini dipercaya punya risiko besar untuk menularkan virus corona.
Menurut dr. Devia Irine Putri, acara dangdutan seperti di Wisma Atlet itu sangat berpotensi menularkan COVID-19. Apalagi para nakes itu, kan, orang yang bersentuhan langsung dengan pasien.
"Ada banget [risiko penularan]. Malahan risiko tinggi karena nakes kontak erat sama pasien. Apalagi kalau konser-konser seperti itu, tidak ada jarak," ujar dr. Devia.
Hal ini sungguh disayangkan oleh beberapa pihak yang melihat bahwa ini dilakukan oleh para tenaga kesehatan. Padahal, nakes biasanya selalu membicarakan untuk melakukan physical distancing.
Mengapa Membuat Warganet Jadi Mengkritik?
Akhirnya, ini membuat warganet turut angkat bicara. Beberapa netizen kecewa bahwa hal itu justru dilakukan oleh nakes yang notabene selalu "rewel" soal physical distancing.
Warganet bahkan ada yang mengkritik keras acara itu sampai dilangsungkan di tengah pandemi. Mereka pun dengan "The Power of Netizen" tidak ragu untuk melontarkan pernyataan “pedas” untuk para nakes dan anggota TNI yang ikut dangdutan.
Menurut dr. Devia, hal ini wajar sekali dilakukan netizen karena pasti mereka ingin meluapkan kekecewaan.
"Iya pasti banyak yang kesal. Secara nakes, kan, sering mengingatkan untuk menjauhi keramaian, tapi, kok, malah tidak dipraktikkan. Tentu sebagian netizen ikut kecewa," dr. Devia berkomentar.
Acara dangdutan ini akhirnya memang bisa meningkatkan risiko penularan virus corona. Sebaiknya, semua pihak menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang membuat risiko penularan semakin tinggi.
Lebih baik, periksa gejala Kamu, yuk. KlikDokter bersama Kemenkes dan BNPB merilis cek risiko virus corona online yang bisa Kamu gunakan dengan mudah. Konsultasi dengan dokter bisa lewat Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter.
(FR/AYU)