Proses pembekuan darah atau koagulasi adalah mekanisme penting untuk mencegah terjadinya perdarahan berlebihan jika pembuluh darah terluka. Proses ini juga memainkan peran penting untuk memperbaiki kerusakan pembuluh darah.
Pembekuan darah ternyata melewati beberapa tahap. Cari tahu apa yang terjadi saat tubuh melakukan mekanisme pembekuan darah berikut ini.
Artikel lainnya: Efek Gangguan Pembekuan Darah pada Tubuh
Mengapa Tubuh Memerlukan Pembekuan Darah?
Jantung bekerja untuk memompa darah ke seluruh tubuh dengan bantuan arteri. Pada akhirnya, darah akan dikembalikan ke jantung melalui vena.
Ketika pembuluh darah Anda mengalami luka atau cedera, maka tubuh akan memicu proses pembekuan darah. Melalui cara ini, kerusakan pembuluh darah bisa diperbaiki dan perdarahan dihentikan.
Jika lapisan pada pembuluh darah rusak, trombosit membuat sumbatan di daerah yang mengalami cedera. Trombosit akan memulai proses pembekuan dengan bantuan faktor pembekuan tertentu yang diproduksi di dalam tubuh.
Faktor pembekuan merupakan sejumlah protein yang ditemukan pada plasma yang berkaitan dengan mekanisme koagulasi. Faktor-faktor tersebut punya nama dan nomor berdasarkan penemuannya:
- Faktor I (fibrinogen)
- Faktor II (prothrombin)
- Faktor III (faktor jaringan atau tissue thromboplastin)
- Faktor IV (ionized calcium)
- Faktor V (proakselerin)
- Faktor VII (prokonvertin atau faktor stabil)
- Faktor VIII (faktor antihemophilic)
- Faktor IX (komponen tromboplastin plasma)
- Faktor X (Stuart-Prower factor)
- Faktor XI (plasma thromboplastin antecedent)
- Faktor XII (Hageman factor)
- Faktor XIII (faktor penstabil fibrin)
Nah, faktor VI menjadi bagian dari faktor lain.
Artikel lainnya: Daftar Penyakit yang Terkait Gangguan Kesehatan Pembuluh Darah
Proses Pembekuan Darah
Hemostasis adalah proses tubuh dalam menghentikan luka pada pembuluh darah supaya tidak berdarah. Salah satu faktor paling penting dalam hemostasis yaitu pembekuan darah yang baik.
Pembekuan berlebihan dapat memicu serangan jantung dan stroke. Sebab, gumpalan darah dapat berjalan dan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
Sebaliknya, pembekuan yang buruk juga dapat menyebabkan kehilangan darah yang parah, bahkan pada cedera kecil di pembuluh darah sekali pun.
Dijelaskan oleh dr. Reza Pahlevi, secara singkat ada dua tahap dalam proses pembekuan darah. Tahap pertama, trombosit yang ada di darah menggumpal, sehingga menyumbat pembuluh darah.
“Kemudian, tahap kedua terbentuk fibrin-fibrin dari adanya zat atau faktor koagulasi di dalam darah. Terbentuknya fibrin itu dapat memperkuat plak yang dibuat trombosit tadi, jadi itu proses pembekuan darah,” jelas dr. Reza.
Lebih lengkapnya, berikut mekanisme pembekuan darah:
1. Cedera
Kondisi ini menjadi awal timbulnya proses koagulasi. Pembuluh darah yang rusak dapat berbentuk robekan berukuran kecil di dinding pembuluh darah, yang dapat menyebabkan perdarahan.
2. Pembuluh Darah Menyempit
Kemudian, fase kedua dalam mekanisme koagulasi adalah penyempitan pembuluh darah. Tubuh melakukan penyempitan pembuluh darah demi mengendalikan kehilangan darah. Mekanisme ini akan membatasi aliran darah ke daerah yang terluka.
Artikel lainnya: Hati-Hati, Pasien Virus Corona Bisa Alami Pembekuan Darah Misterius
3. Platelet Plug
Saat terjadi cedera, tubuh akan mengaktifkan trombosit. Di saat bersamaan, sinyal kimia akan dilepaskan oleh kantung kecil di trombosit untuk menarik sel lain ke area tersebut.
Sinyal tersebut membuat sumbatan trombosit dengan membentuk gumpalan. Protein Von Willebrand Factor (VWF) akan membuat trombosit mudah menempel satu sama lain.
4. Penggumpalan Fibrin
Saat pembuluh darah terluka, faktor pembekuan darah aktif. Protein faktor koagulasi menstimulasi produksi fibrin, yang merupakan zat kuat dan seperti untai yang membentuk bekuan fibrin.
Selama beberapa hari atau minggu, bekuan fibrin menguat dan lalu larut saat dinding pembuluh darah yang luka menutup dan sembuh.
Proses pembekuan darah sangat penting untuk membantu mencegah kehilangan darah saat cedera. Jika ada kelainan atau masalah dalam proses ini, maka kondisi fatal seperti hilangnya darah dalam jumlah banyak berisiko terjadi.
Kini Anda sudah paham, kan, bagaimana pembekuan darah terjadi saat luka? Kalau luka yang dialami tak kunjung sembuh, chat dokter gratis di aplikasi KlikDokter.
(FR/JKT)
Referensi:
News Medical Life Science. Diakses 2022. Blood Clotting Process.
Britannica. Diakses 2022. Coagulation of blood.
Hemaware. Diakses 2022. The Blood Clotting Process: What Happens if You Have a Bleeding Disorder.
MSD Manual. Diakses 2022. How Blood Clots.
StatPearls. Diakses 2022. Physiology, Hemostasis.
Cleveland Clinic. Diakses 2022. Hemostasis.
Ditinjau oleh dr. Reza Pahlevi