Memiliki gigi rapi dan senyum indah merupakan impian semua orang. Tak sedikit dari mereka mencoba berbagai prosedur perawatan, salah satunya dengan veneer gigi. Namun, ada beberapa mitos tentang veneer gigi yang banyak disalah pahami dan harus diluruskan faktanya. Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Sekilas Tentang Veneer Gigi
Veneer gigi merupakan salah satu perawatan yang dapat membuat senyum tiga jari Anda menjadi lebih indah. Biasanya, dokter menggunakan veneer apabila kondisi gigi depan seseorang rusak atau bermasalah. Dengan veneer, bentuk gigi bagian depan bisa terlihat lebih rapi, putih, dan simetris.
Dikutip dari American College of Prosthodontist, manfaat pasang veneer gigi bisa didapatkan apabila Anda punya kondisi berikut:
- Gigi patah
- Gigi retak
- Gigi yang ukurannya besar sebelah
- Gigi yang bentuknya tidak teratur
- Gigi bercelah
Pada proses pasang veneer, nantinya gigi Anda akan dilapisi dengan pelapis atau cangkang tipis. Pelapis ini dirancang khusus untuk menutupi permukaan depan gigi. Pelapis veneer punya warna, bentuk, ukuran, dan panjang yang bisa disesuaikan dengan kondisi gigi masing-masing.
Pelapis gigi veneer biasanya terbuat dari porselen atau dari bahan komposit resin. Veneer berbahan porselen umumnya lebih tahan noda daripada veneer resin. Selain itu, kelebihan veneer porselen adalah dapat meniru pantulan cahaya gigi lebih alami daripada yang terbuat dari resin.
Untuk memilih bahan veneer mana yang paling cocok untuk gigi, Anda wajib konsultasi dan periksa ke dokter gigi. Dikutip dari Detik Health, harga perawatan veneer sekitar Rp3 juta hingga Rp5 juta per gigi. Umumnya biaya akan disesuaikan dengan kondisi gigi masing-masing.
Artikel lainnya: Ini Kriteria Gigi yang Boleh dan Tidak Boleh Veneer
4 Mitos Veneer Gigi yang Harus Diluruskan
Meskipun banyak manfaat telah didapatkan dengan perawatan ini, namun masih banyak mitos beredar tentang veneer porselen. Beberapa diantaranya, yaitu:
-
Veneer Membuat Gigi Jadi Tidak Terlihat Alami
Banyak orang beranggapan bahwa perawatan veneer akan membuat warna gigi menjadi sangat putih. Padahal veneer memiliki tingkatan warna yang berbeda-beda. Dokter umumnya juga akan menyesuaikan dengan warna kulit dan gigi lainnya.
Maka dari itu, perawatan veneer gigi perlu dilakukan oleh seorang dokter gigi yang berpengalaman dan terampil dalam bidangnya. Veneer tidak bisa sembarangan dilakukan oleh orang yang bukan ahlinya.
Jika dikerjakan sembarang dengan bukan ahlinya, kemungkinan warna dan bentuk veneer gigi Anda akan aneh dan tidak terlihat alami.
-
Veneer Mudah Pecah
Mitos veneer gigi mudah lepas atau pecah adalah tidak benar. Faktanya, veneer gigi dapat bertahan selama 7 hingga 15 tahun lamanya. Agar tidak mudah pecah, maka Anda wajib merawat veneer tersebut dengan baik.
Veneer harus dirawat dengan baik karena bahan cangkang pelapis yang digunakan umumnya dibuat agar gigi tahan terhadap gigitan yang keras.
Maka dari itu, disarankan selalu untuk selalu melakukan pemeriksaan secara rutin. Check gigi rutin bertujuan membantu menjaga agar lapisan dan kondisi cangkang veneer tetap dalam keadaan baik.
-
Pasang Veneer Menyakitkan
Pada proses pemasangan veneer, lapisan enamel pada permukaan gigi akan sedikit diasah.
Tujuan diasah memang agar veneer dapat menempel dengan baik. Selain itu, mengasah gigi juga berguna agar ikatan antara gigi asli dan cangkang veneer Anda lebih kuat. Hal ini dilakukan untuk mencegah veneer tidak terlihat tebal atau palsu.
Namun pengasahan gigi sebetulnya tidak berbahaya dan tidak sakit, kok. Karena sebelum diasah, biasanya Anda akan diberikan obat anestesi lokal terlebih dahulu. Sehingga Anda tidak akan merasakan sakit atau nyeri selama proses pasang veneer berlangsung.
Artikel lainnya: Baca Ini Sebelum Melakukan Veneer Gigi
-
Veneer Bikin Gigi Rapuh
Mitosnya, pasang veneer sering dianggap dapat membuat gigi jadi rapuh. Anggapan ini muncul karena banyak dari mereka melihat perawatan veneer adalah cara yang tidak alami dalam merawat gigi. Padahal, faktanya tidak mengatakan demikian.
Menurut American Academy of Cosmetic Dentistry, saat enamel gigi seseorang sudah lemah atau tipis, pelapis gigi merupakan salah satu cara yang tepat untuk menggantikan enamel yang rusak. Dengan menjaga kebersihan mulut serta periksa gigi rutin, veneer porselen malah dapat memberikan kekuatan dan perlindungan tambahan pada gigi Anda.
Pasang Veneer Juga Tidak Luput dari Risiko Bahaya
Pasang veneer gigi juga tidak luput dari risiko bahaya. Risiko rentan didapat apabila Anda pasang veneer di tempat yang tidak seharusnya, misalnya di salon atau ahli gigi. Berikut adalah risiko pasang veneer yang bisa terjadi:
-
Gigi Jadi Sensitif
Saat pasang veneer, enamel gigi akan dikikis agar pemasangan cangkang menjadi kuat menempel di gigi. Namun, proses mengikis enamel ini bisa bikin gigi jadi terasa sensitif setelahnya. Ngilu akibat gigi sensitif akan mudah dirasakan jika Anda makan dan minum santapan yang suhunya panas atau dingin.
-
Warna Gigi Tidak Sama
Apabila Anda pasang veneer bukan di dokter gigi, biasanya warna veneer akan kontras berbeda dari gigi lainnya. Pasalnya, jika pasang di dokter, ia akan mempertimbangkan warna gigi alami dengan warna veneer.
Selain itu, jika pasang di tempat ‘abal-abal’, bahan veneer yang kurang baik juga dapat menyebabkan mudah timbul noda di lapisan cangkang.
-
Iritasi Pada Gusi
Jika posisi cangkang saat pasang veneer gigi tidak sesuai, ini dapat menyebabkan kerusakan gigi. Tidak dipungkiri juga hal ini bisa memicu proses pembusukkan di bagian luar veneer. Pada akhirnya, gusi gigi yang dipasang veneer dapat menjadi bengkak atau berdarah karena iritasi.
Itulah ulasan mengenai manfaat, mitos, dan juga bahaya yang berhubungan dengan pasang veneer gigi. Jika ingin melakukan perawatan ini, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi yang tepercaya di bidangnya. Anda juga bisa menanyakan seputar perawatan gigi lainnya dengan dokter gigi di Live Chat aplikasi KlikDokter.
[OVI/RPA]