Setiap orang ingin punya gigi putih dan bersih. Salah satu cara yang bisa dicoba untuk hal ini adalah prosedur memutihkan gigi. Namun tak jarang, prosedur pemutihan gigi atau dental bleaching ini kerap diselimuti oleh mitos-mitos yang menyesatkan.
Nah, agar tidak terjebak pada mitos terkait tindakan memutihkan gigi, berikut fakta-fakta yang perlu Anda ketahui:
1. Tidak semua proses dental bleaching atau memutihkan gigi menyebabkan ngilu
Jika Anda memiliki gusi yang sehat, tidak mengalami penurunan gusi atau gigi berlubang, maka prosedur memutihkan gigi biasanya tidak akan membuat gigi menjadi ngilu atau sensitif.
2. Pemutihan gigi tidak menimbulkan efek permanen
Gigi putih akibat prosedur memutihkan gigi hanya dapat bertahan hingga 2 tahun. Warna putihnya pun akan memudar secara perlahan setelah 3 bulan pasca tindakan.
Di sisi lain, bila Anda hobi mengonsumsi kopi, teh dan punya kebiasaan merokok, warna putih pada gigi akibat prosedur memutihkan gigi akan lebih cepat memudar.
3. Memutihkan gigi tidak mengikis permukaan email gigi
Cara kerja bahan pemutih gigi pada prosedur dental bleaching atau memutihkan gigi adalah dengan membuka pori-pori gigi, mengoksidasi, dan membersihkan lapisan gigi yang lebih dalam dari stain atau noda yang menempel. Setelah itu, dalam beberapa hari, pori-pori gigi akan menutup kembali. Jadi, prosedur memutihkan gigi tidak akan mengikis permukaan email dan tidak membuatnya menjadi lebih tipis.
4. Anda boleh minum kopi dan teh setelah pemutihan gigi
Beberapa hari setelah prosedur memutihkan gigi, dokter biasanya akan menganjurkan Anda untuk menghindari kopi dan teh. Namun sebenarnya, arti kata “menghindari” bukanlah “berhenti sama sekali”. Artinya, Anda tetap boleh minum kopi dan teh asalkan menggunakan sedotan. Agar lebih aman, Anda juga sebaiknya menambahkan susu ke dalam kopi atau membuat teh yang lebih encer.
5. Memutihkan gigi tidak efektif untuk gigi tambalan
Tidak semua gigi dapat diputihkan dengan tindakan pemutihan gigi. Gigi yang sudah mengalami perubahan warna menjadi abu-abu akibat konsumsi antibiotik tetrasiklin, perokok parah, dan fluorosis tidak bisa diputihkan.
Tambalan gigi dan crown gigi berbahan porselen maupun akrilik juga tidak dapat diputihkan dengan prosedur tersebut.
Sedangkan, jika Anda berencana untuk menambal gigi namun ingin tampilan gigi yang putih dan bersih, maka sebaiknya lakukan tindakan pemutihan gigi terlebih dahulu.
6. Memutihkan gigi tidak membuat warna gigi berkilau
Prosedur pemutihan gigi tidak akan membuat warna gigi menjadi putih berkilau. Tampilan gigi yang demikian hanya bisa didapatkan dari perawatan veneer gigi.
Selain itu, prosedur pemutihan gigi juga hanya mampu meningkatkan warna putih gigi sebanyak 2 hingga 4 level di atas warna gigi semula. Hasil ini berbeda-beda pada tiap individu.
Setelah mengetahui fakta mengenai prosedur memutihkan gigi, Anda diharapkan dapat lebih waspada akan informasi hoaks yang beredar di internet. Jangan mudah percaya dengan bujuk rayu yang ada di setiap iklan pemutih gigi. Anda adalah konsumen cerdas, bukan?
[NB/ RVS]