Gigi Mulut

Apakah Obat Cataflam Bisa Mengobati Gusi Bengkak?

drg. Dondi Gumilang C.Ht, 07 Jul 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Obat cataflam dipercaya dapat meredakan pembengkakan pada gusi. Apakah benar cataflam bisa mengobati gusi bengkak? Temukan jawabannya di sini.

Apakah Obat Cataflam Bisa Mengobati Gusi Bengkak?

Obat cataflam dikenal baik untuk menghilangkan rasa sakit. Namun, apakah cataflam bisa mengobati gusi bengkak?

Ternyata, dokter dapat meresepkan obat ini ketika kamu menderita gusi bengkak, lho.

Seberapa efektif penggunaan cataflam untuk gusi bengkak? Temukan jawabannya melalui artikel berikut!

Manfaat Cataflam untuk Gusi Bengkak

Tahukah kamu jika cataflam merupakan merek suatu produk? Kandungan sebenarnya adalah diklofenak, salah satu golongan obat antiinflamasi non-steroid (OAINS).

Obat golongan ini dapat membantu mengatasi keluhan nyeri, mengurangi peradangan, bahkan menurunkan demam. 

Selain diklofenak, ada juga jenis obat lain yang memiliki golongan sama, yaitu ibuprofen dan asam mefenamat. 

Terkait apakah cataflam baik untuk meredakan gusi bengkak dan sakit, hal ini berkaitan dengan kandungan diklofenaknya yang merupakan jenis golongan obat OAINS. 

Berkat kandungannya itu, obat ini memiliki manfaat untuk meredakan rasa sakit dan mencegah terjadinya peradangan.

Artikel Lainnya: Penyebab dan Cara Mengatasi Gusi Bengkak

Selain itu, diklofenak akan menghambat proses terjadinya prostaglandin. Dengan begitu, kamu tidak akan mengalami keluhan nyeri.

Bahkan, beberapa pendapat mengatakan jika efek cataflam untuk menghilangkan rasa sakit termasuk yang paling baik jika dibandingkan dengan beberapa obat lainnya.

Perlu diketahui, diklofenak terbagi menjadi dua jenis, yaitu natrium atau sodium dan potasium atau kalium. Kedua jenis diklofenak ini memiliki fungsi yang berbeda, lho.

Kalium digunakan untuk orang yang memiliki sakit akut sehingga waktu kerja obat ini akan lebih cepat.

Sementara itu, natrium lebih banyak digunakan pada keluhan sakit kronis atau yang sudah terjadi selama beberapa waktu.

Aturan Minum Cataflam untuk Gusi Bengkak

Sakit gigi dan gusi memang akan membuat aktivitas terhambat. Oleh karena itu, beberapa orang bisa saja langsung membeli obat penghilang rasa sakit sendiri berdasarkan pengalaman pribadi atau orang lain.

Namun, cataflam termasuk golongan obat resep. Ini artinya, kamu membutuhkan resep dari dokter untuk menggunakannya. Setelah menerima resep, barulah kamu bisa menebusnya di apotek.

Sayangnya, banyak sekali kekeliruan dalam penggunaan obat cataflam untuk mengatasi gusi bengkak. Misalnya saja, pembelian obat dilakukan sendiri tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Padahal, penggunaan yang salah bisa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, kamu sebaiknya memperhatikan hal ini, ya.

Artikel Lainnya: Ini Pilihan Obat untuk Mengatasi Gusi Bengkak

Lalu, berapa dosis cataflam untuk mengatasi gusi bengkak? Ketahuilah bahwa obat ini memiliki dosis 25 mg dan 50 mg. Nah, dosis maksimal konsumsi harian diklofenak yaitu 100 mg, termasuk untuk pembengkakan pada gusi.

Apabila kamu menggunakan diklofenak dengan dosis 50 mg, berarti kamu hanya boleh minum sehari maksimal 2 kali.

Hal tersebut sering kali tidak diperhatikan oleh pasien. Pasalnya, ketika nyeri kembali muncul, padahal pasien sudah minum obat 2 kali, mereka akan meminum kembali obat dengan harapan rasa nyeri akan mereda.

Justru yang dilakukan itu dapat mendatangkan bahaya baginya dalam beberapa hari ke depan.

Jadi, agar manfaat cataflam untuk gusi bengkak bisa diperoleh secara optimal, kamu harus menggunakan obat sesuai dengan anjuran dan resep dokter.

Jika masih memiliki pertanyaan seputar masalah gusi bengkak dan pengobatannya, gunakan layanan Live Chat 24 jam atau unduh aplikasi KlikDokter untuk konsultasi lebih mudah. Yuk, #JagaSehatmu dengan mulai memperhatikan kesehatan gusi!

[WA]

Referensi

Suryawanshi SB, Osman HA, Shaikh YI, dan Nazerrudin GM. Synthesis of Various Esters of Diclofenac (NSAID’s) as ProDrugs and their Biological Evaluation. J. Chem. Scien. Trans. 2014; 3(2): 562-565.

Meek IL, van de Laar MAFJ, Vonkeman HE. Nonsteroidal anti-inflammatory drugs: An overview of cardiovascular risks. Pharmaceuticals. 2010; 3(7):2146–2162.

Tuskey A, Peura, D. The use of H2 antagonists in treating and preventing NSAID-induced mucosal damage. Arthritis Research and Therapy. 2013; 15(Supl 3):1-7.

Gusi
Gigi dan Mulut
cataflam