Karang gigi (dental calculus) adalah penumpukan plak yang mengandung bakteri dari sisa-sisa makanan dan menempel di permukaan gigi. Lama-kelamaan, plak ini akan mengeras karena mengalami mineralisasi.
Perlu diketahui bahwa karang gigi tidak bisa dihilangkan dengan menyikat gigi biasa. Diperlukan tindakan khusus berupa scaling, yaitu pembersihan karang gigi dengan alat scaler ultrasonic.
Sayangnya, keluhan ini sering dianggap remeh karena biasanya tidak disertai rasa sakit. Padahal, bahaya karang gigi yang menumpuk bisa merugikan kesehatan gigi dan mulut.
Jika sampai menutupi seluruh permukaan gigi, karang gigi berisiko menimbulkan berbagai masalah berikut:
1. Gigi Tampak Kuning dan Kusam
Karang gigi biasanya berwarna putih kekuningan, terutama yang terletak di supra gingival atau di atas garis gusi. Karang gigi bisa berwarna cokelat, jika sering terpapar kopi atau teh dan terkena asap rokok.
Sementara itu, karang gigi yang terletak di subgingival atau di bawah garis gusi biasanya berwarna hitam karena bercampur dengan darah.
Bahaya karang gigi yang menempel lama di permukaan gigi, akan membuat gigi berubah warna menjadi kuning dan kusam.
Artikel Lainnya: Yuk, Ketahui Bedanya Plak dan Karang Gigi
2. Gigi Berlubang
Karang gigi yang tidak dibersihkan akan menyebabkan penumpukan. Karang gigi yang menumpuk itu seolah-olah “melindungi” bakteri yang menempel di permukaan gigi dari prosedur menyikat gigi.
Kondisi tersebut membuat bakteri lebih leluasa berkembang biak di bawah tumpukan karang gigi.
Bakteri terus-menerus mengeluarkan asam, yang mampu melunakkan email gigi. Sampai akhirnya dapat menyebabkan terbentuknya lubang gigi di lapisan enamel tersebut.
3. Radang Gusi
Radang gusi (gingivitis) terjadi akibat penumpukan karang gigi. Itu karena penumpukan karang gigi membuat aliran darah dan nutrisi di sekitar gusi terhambat, sehingga gusi jadi meradang.
Karena tidak menyebabkan rasa sakit, sering kali peradangan tidak disadari keberadaannya. Sampai pada akhirnya, Anda akan menyadarinya setelah mengalami berdarah ketika menyikat gigi.
Jika kondisi ini tidak segera diatasi, maka peradangan akan bertambah parah dan berkembang menjadi penyakit gusi yang lebih serius atau periodontitis.
Artikel Lainnya: Mengenal Prosedur dan Manfaat Scaling Gigi
4. Bau Mulut
Seperti yang telah dijelaskan di atas, karang gigi yang tidak dibersihkan bisa memicu radang gusi. Nah, radang gusi ini ditandai dengan gusi berdarah. Tentunya lama-kelamaan hal ini bisa menimbulkan bau tidak sedap.
Bau mulut atau halitosis ini dapat menurunkan kepercayaan diri. Untuk mengatasinya, yang pertama kali perlu dilakukan adalah pembersihan karang gigi.
5. Periodontitis
Periodontitis merupakan lanjutan dari penyakit gingivitis. Gusi yang turun atau surut bisa jadi salah satu ciri periodontitis.
Gusi turun ditunjukan dengan terlihatnya sebagian permukaan akar gigi. Selain itu, gusi akan menebal dan mengeras, dan perlekatan antara gusi dan gigi lepas.
Pada keadaan gusi turun, bakteri berisiko masuk melalui saku gusi, masuk ke jaringan periodontal, dan mengakibatkan radang periodontal atau periodontitis.
6. Gigi Goyang
Bahaya karang gigi lainnya adalah dapat menyebabkan gigi goyang akibat penyakit periodontitis yang tidak dirawat. Ini terjadi karena bakteri terus masuk melalui saku gusi, kemudian menjalar ke seluruh jaringan periodontal.
Kondisi tersebut melemahkan perlekatan antara gusi dan gigi. Lama-kelamaan dapat membuat gigi menjadi goyang dan mudah lepas.
Artikel Lainnya: Habis Scaling Gigi Jadi Renggang, Apa Penyebabnya?
7. Gigi Renggang
Tahukah Anda, karang gigi yang menumpuk di permukaan gigi ternyata bisa sampai mendesak posisi gigi bergerak dari posisinya.
Kondisi tersebut terutama bisa terjadi pada karang gigi yang menumpuk di bagian belakang gigi depan rahang bawah. Biasanya dapat menyebabkan terjadinya celah gigi.
Jika karang gigi dihilangkan, maka celah akan terlihat semakin jelas lagi.
8. Gigi Menjadi Sensitif
Pada gigi yang mengalami penumpukan karang gigi, biasanya akan terjadi penurunan gusi setelah karang gigi tersebut dibersihkan.
Penurunan gusi mengakibatkan sebagian akar gigi akan terekspos dan mulai terkena rangsangan. Misalnya dari menyikat gigi, paparan makanan asam, minuman bersoda, dan lainnya.
Jika rangsangan tersebut terjadi terus-menerus, maka bisa menyebabkan terbukanya pori-pori gigi serta membuat gigi menjadi lebih sensitif. Anda pun bisa rentan merasakan ngilu.
Itulah efek yang bisa terjadi jika Anda tidak membersihkan karang gigi. Untuk mencegahnya, sikatlah gigi secara rutin 2 kali sehari dengan teknik yang tepat.
Selain itu, jangan lupa periksakan gigi secara teratur dan bersihkan karang gigi setiap 6 bulan sekali.
Ingin konsultasi lebih lanjut seputar bahaya karang gigi? Gunakan fitur Live Chat di aplikasi Klikdokter untuk konsultasi kepada dokter gigi.
[WA]