Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa disadari ternyata kita sangat bergantung dengan keberadaan gigi kita. Gigi tidak hanya membantu berbicara dan mengunyah, tetapi juga sangat memengaruhi penampilan wajah.
Namun terkadang, kita kurang memperhatikan kondisi kesehatan gigi dan baru berusaha menjaganya ketika sudah muncul masalah gigi. Kalau sudah timbul keluhan maka biasanya aktivitas Anda akan terganggu. Dari situlah awalnya orang akan mencari pengobatan ke dokter gigi.
Nah, salah satu hal yang kerap menjadi halangan untuk ke dokter gigi adalah masalah biaya. Biaya pengobatan gigi dinilai terlalu mahal dan tak terjangkau. Lalu, bagaimana caranya mengontrol pengeluaran untuk biaya perawatan gigi? Mari simak selengkapnya dalam artikel berikut.
Tips Mengontrol dan Mengurangi Biaya Perawatan Gigi
Berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi biaya pengobatan gigi Anda:
1. Lakukan Kebiasaan yang Baik untuk Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
Caranya mudah, kok. Rajinlah menyikat gigi dengan pasta gigi berfluoride minimal dua kali sehari, yakni setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Dengan cara ini maka kebersihan gigi akan selalu terjaga, sehingga mencegah terjadinya kerusakan gigi yang dapat menyebabkan pengeluaran untuk pengobatan gigi menjadi mahal.
Jangan lupa untuk memperhatikan kondisi sikat gigi Anda. Gunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut, ganti sikat gigi setiap tiga bulan sekali, serta sesuaikan jenis pasta gigi dengan kondisi gigi Anda supaya hasil menyikat gigi lebih maksimal.
Artikel Lainnya: Daftar Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS
2. Jangan Lupa untuk Menjadwalkan Periksa Gigi secara Rutin
Kunjungi dokter gigi Anda secara rutin, idealnya enam bulan sekali walaupun tidak ada keluhan gigi.
Hal ini sangat penting karena dari hasil pemeriksaan ini, dokter gigi dapat menemukan potensi akan adanya masalah gigi untuk ke depannya. Dengan begitu, dokter gigi dapat melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan yang sederhana untuk mengatasinya.
Biasanya, tindakan yang dilakukan dalam pemeriksaan rutin adalah pembersihan karang gigi. Tindakan ini tidak hanya bermanfaat untuk membersihkan karang gigi saja, tapi juga memeriksa adanya potensi gigi yang akan mengalami kerusakan, membersihkan noda dan plak gigi, dsb.
3. Konsumsi Makanan yang Baik untuk Kesehatan Gigi dan Mulut
Jenis makanan dan minuman yang baik untuk gigi adalah yang mengandung serat. Misalnya, buah-buahan serta sayur-sayuran.
Dengan mengunyah makanan berserat maka dapat merangsang produksi air ludah yang menyebabkan daya self cleansing gigi meningkat, sehingga gigi akan selalu terjaga kebersihannya.
Sebisa mungkin hindari makanan yang mengandung pemanis dan batasi makanan yang mengandung tepung. Karena saripati tepung bisa menempel di sela-sela gigi dan menjadi makanan untuk bakteri penyebab gigi berlubang.
Artikel Lainnya: 5 Alasan Orang Enggan ke Dokter Gigi
4. Carilah Alternatif Perawatan Gigi Lainnya
Dari hasil pemeriksaan gigi, biasanya dokter gigi akan memberikan suatu solusi untuk perawatan gigi. Namun, rencana perawatan yang diberikan oleh dokter gigi Anda mungkin bukan satu-satunya pilihan terapi.
Anda boleh tanyakan tentang alternatif rencana perawatan lainnya, yang mungkin lebih sesuai dengan kebutuhan serta kondisi keuangan Anda.
Diskusi secara terbuka dengan dokter gigi Anda tentang kebutuhan Anda. Dan jika belum menemukan solusi yang sesuai, disarankan agar Anda mencari opini kedua ke dokter gigi lainnya. Karena mencari opini kedua merupakan hak dari setiap pasien sebelum melakukan perawatan.
5. Lindungi Gigi Anda dari Risiko Trauma
Pada orang yang kesehariannya melakukan kegiatan fisik, seperti guru olahraga, atlet, atau pelatih olahraga, ada baiknya menggunakan alat pelindung gigi yang disebut mouthguard.
Penggunaan mouth guard tidak hanya untuk anak-anak, tetapi untuk orang dewasa juga. Alat yang dapat menahan dan melindungi gigi, mulut, wajah dan rahang ini sangat membantu para atlet saat terjadi trauma.
Jika Anda melakukan olahraga yang berisiko tinggi, maka pemakaian mouthguard dapat mencegah terjadinya fraktur (patah), robek, terpotong, dislokasi dan bergeraknya gigi. Hal ini berguna sekali agar gigi Anda terhindar dari risiko trauma tersebut, dan tentunya, terhindar dari biaya pengobatan gigi yang mahal.
6. Pertimbangkan untuk Berobat ke Fakultas Kedokteran Gigi dari Universitas yang Terakreditasi
Sebagai alternatif menghemat biaya perawatan gigi, Anda bisa mencari pengobatan gigi di rumah sakit yang diselenggarakan oleh fakultas kedokteran gigi suatu universitas. Di rumah sakit ini, terdapat lulusan sarjana kedokteran gigi yang berpraktik di bawah pengawasan para dokter gigi senior.
Artikel Lainnya: Ini Beberapa Tes Kesehatan Gigi untuk Masuk Sekolah Kedinasan
Para lulusan sarjana kedokteran gigi ini harus menyelesaikan berbagai kasus gigi sesuai dengan requirement yang diberikan, supaya dapat lulus dan mendapatkan gelar dokter gigi.
Selain biaya perawatan gigi di rumah sakit tersebut sangat terjangkau, tidak jarang juga para mahasiswa yang membutuhkan suatu kasus gigi ikut membantu dalam hal biaya perawatan gigi.
7. Rencanakan Asuransi Kesehatan Gigi yang Sesuai dengan Kebutuhan
Kini mulai banyak pihak asuransi yang menawarkan jaminan biaya pengobatan gigi. Namun, untuk asuransi gigi, masih lebih banyak yang tergabung untuk pegawai kantoran dibanding perorangan. Dan memang, tidak sebanyak asuransi yang menawarkan untuk kesehatan atau perlindungan jiwa.
Asuransi untuk pengobatan gigi biasanya menawarkan sekitar 70-80 persen jaminan biaya pengobatan gigi Anda. Namun, sebenarnya nilai jaminan pengobatan gigi dapat diatur agar preminya dapat disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan Anda.
Oleh karena itu, dalam hal menjaga kesehatan gigi dan mulut, sebaik-baiknya pilihan adalah pencegahan sejak dini. Tak hanya agar terhindar dari masalah kerusakan gigi, tetapi juga biaya perawatan gigi yang mahal. Semoga membantu, ya!
Untuk membaca artikel tentang kesehatan gigi dan mulut lainnya, Anda bisa mengunduh aplikasi KlikDokter.
[FY]