Berpuasa jelas memiliki banyak manfaat baik bagi tubuh. Namun selain itu ternyata ada pula manfaat puasa bagi kesehatan gigi dan mulut.
Selama berpuasa biasanya umat muslim mengonsumsi 1 kali makan besar pada waktu berbuka puasa dan 1 kali makan sedang saat sahur dan kadang 1 kali makan tambahan sebelum tidur.
Namun penelitian dalam Nutrition Journal mengatakan bahwa pada saat bulan puasa ternyata seseorang mengonsumsi lebih banyak jenis makanan dibanding bulan lainnya. Konsumsi makanan dan minuman yang manis juga meningkat. Di sisi lain konsumsi makanan berseratnya justru menurun.
Pola konsumsi semacam itu jelas akan memengaruhi kondisi gigi dan mulut. Jika dilakukan dengan benar, puasa bisa berdampak positif bagi bagian tubuh tersebut. Namun jika Anda asal-asalan dalam berpuasa, terutama dalam hal memilih makanan untuk buka puasa dan sahur, ada efek negatif yang siap mengintai.
Kenali dampak puasa bagi kondisi gigi dan mulut
Saat berpuasa memang wajar sekali jika kita merasakan ada aroma yang kurang sedap dari dalam mulut. Hal ini dikarenakan produksi air ludah di dalam mulut berkurang akibat menurunnya intensitas aktifitas mengunyah. Namun biasanya aroma tidak sedap ini akan hilang saat Anda berkumur ketika wudu, atau berbuka puasa.
Kondisi lain yang perlu diperhatikan adalah jika sebelumnya ada gigi Anda yang sudah berlubang. Sisa makanan saat sahur dapat tersangkut dan membusuk di dalam lubang atau di sela-sela gigi. Hal ini bisa mengakibatkan timbulnya bau mulut.
Hal ini bisa menjadi semakin parah karena seluruh tubuh memang sedang mengalami dehidrasi serta berkurangnya gerakan mengunyah. Ditambah lagi jika Anda mengonsumsi makanan dengan bumbu bawang-bawangan saat sahur, aroma mulut akan makin tidak sedap.
Salah satu solusi yang bisa diterapkan adalah mengonsumsi buah berserat seperti apel dan mangga saat berbuka puasa. Anda juga perlu periksa ke dokter gigi dan menjalani penambalan pada gigi yang berlubang dapat membantu mengatasi hal ini.
Puasa bisa sebabkan mulut kering
Selain mengakibatkan mulut bau, puasa yang dilakukan secara tidak benar bisa menyebabkan mulut kering atau Xerostomia. Kondisi ini merupakan dampak yang sangat umum jika Anda haus dan tubuh kekurangan cairan.
Bagi pasien yang sedang mengonsumsi obat-obatan yang memiliki efek samping mulut kering, berpuasa akan memperparah keadaan ini. Bahkan juga bisa menyebabkan mulut mengalami luka.
Hal ini bisa mengganggu bahkan menghalangi keinginan untuk berpuasa. Oleh karena itu keputusan untuk berpuasa perlu dipertimbangkan dan disesuaikan dengan kondisi gigi dan mulut seseorang.
Kondisi rongga mulut juga dipengaruhi pencernaan
Ketidakseimbangan dalam rongga mulut membuat bakteri jahat berkembang lebih banyak, sehingga memicu terjadinya gigi berlubang, dan penyakit gusi. Selain itu juga rentan terjadi pelepasan gas VCS yaitu Volatile Sulfuric Compounds, penyebab bau mulut.
Ketidakseimbangan di dalam usus juga dapat merusak sistem pencernaan. Sehingga dapat menimbulkan aroma yang dapat naik dari usus melalui saluran pencernaan ke dalam rongga mulut.
Hal ini juga akan menyebabkan masalah bau mulut. Bagi Anda yang merasa masih mengalami bau mulut padahal sudah rajin sikat gigi dan bersihkan karang gigi, bisa jadi inilah penyebabnya.
Meski ada beberapa gangguan yang bisa terjadi pada mulut karena berpuasa, Anda perlu tahu bahwa puasa yang dijalankan dengan benar ternyata justru bisa menyembuhkan penyakit gusi dan menghilangkan bau mulut secara alami.
Pasalnya, puasa bisa memengaruhi aktifitas mikroorganisme di dalam rongga mulut dan usus. Kondisi ini tentu sangat membantu dalam menyeimbangkan kembali keanekaragaman mikroorganisme yang rusak karena pola makan selama puasa.
Dampak jangka panjang puasa bagi kesehatan gigi dan mulut sangat baik karena dapat menjaga keseimbangan mikroorganisme di dalam mulut dan usus. Hasilnya bisa mengurangi terjadinya risiko gusi berdarah serta menyembuhkan bau mulut secara alami.
[RVS]