Mempunyai gigi taring yang besar dan panjang memang terlihat unik sekaligus agak bikin minder untuk beberapa orang. Apalagi kita lihat sekarang sudah banyak orang dengan mudahnya memperbaiki tampilan gigi menggunakan veneer gigi.
Jika seseorang memiliki gigi taring yang mirip drakula, apa perlu dilakukan potong gigi untuk memperbaikinya? Apakah ada risiko tersendiri? Yuk, simak informasi selengkapnya!
Apa Itu Gigi Taring?
Gigi taring adalah gigi dengan posisi urutan ke-3 dari tengah lengkung gigi. Ukurannya yang cukup besar dengan ujung lancip membuatnya terlihat sangat menonjol dibanding gigi-gigi lainnya.
Fungsi gigi taring adalah untuk merobek dan mengoyak makanan. Selain itu, memiliki peran estetis dalam menjaga agar lengkung gigi tidak kolaps. Jika gigi taring dicabut, maka wajah seseorang akan kempot dan terlihat jauh lebih tua.
Dalam rongga mulut, terdapat gigi taring sejumlah empat buah. Masing-masingnya terdapat satu gigi di setiap kuadrannya. Gigi taring permanen biasanya tumbuh pada usia 13 tahun. Lalu, memiliki satu akar gigi yang ukurannya paling panjang, yaitu sekitar 1,5 kali dari tinggi mahkota giginya.
Artikel Lainnya: 5 Alasan Gigi Harus Dicabut
Oleh karena itu, gigi taring paling bisa bertahan terhadap kondisi ekstrem dan masih dapat diidentifikasi walaupun telah mengalami bencana di udara dan badai. Gigi taring juga paling jarang terdapat lubang ataupun penyakit gusi.
Dalam kasus di mana gigi taring memiliki ukuran yang besar dengan ujung yang runcing, hal itu bisa menimbulkan rasa kurang percaya diri karena tampilannya yang mirip gigi drakula. Untuk mengatasinya, gigi taring dapat diperbaiki dengan beberapa alternatif perawatan.
Tidak Perlu Potong Gigi untuk Memperbaiki Gigi Taring
Salah satu cara yang memang marak diperbincangkan adalah potong gigi. Istilah potong gigi ini bukan semata-mata gigi dipotong lalu selesai. Maksudnya, recontouring atau perbaikan bentuk gigi dengan pengasahan menggunakan bor gigi supaya ukurannya tampak sama besar dengan gigi tetangganya.
Namun, cara ini hanya dapat memperpendek mahkotanya saja. Jadi, bentuk mahkotanya akan terlihat lebar dan pendek. Jika bagian sisi kanan dan kiri gigi taring diasah, maka akan terbentuk celah dengan gigi tetangganya. Cara ini tidak bisa memperbaiki kondisi tersebut secara maksimal.
Artikel Lainnya: Perlukah Periksa Gigi Sebelum Merencanakan Program Hamil?
Terdapat cara lain untuk memperbaiki gigi taring yang ukurannya besar dan runcing, yaitu dengan memperbesar gigi tetangganya. Jadi, tidak perlu memperkecil gigi taring, melainkan membuat ukuran gigi tetangganya agar menjadi sama besar.
Untuk memperbesar gigi tetangga, bisa dengan berbagai tindakan. Dilansir dari Manhattan Cosmetic Dentist NY, yang cukup umum digunakan orang adalah pembuatan veneer dari bahan tambal komposit atau veneer porselen.
Dengan tindakan ini, gigi taring yang tadinya terlihat lebih menonjol akan terlihat lebih harmonis. Itu sebabnya, ukurannya sudah serupa dengan gigi-gigi tetangganya.
Semua prosedur ini tentunya perlu diawali dengan pemeriksaan dan penilaian oleh dokter gigi. Misalnya, bagaimana posisi gigitan dari gigi tersebut dengan gigi antagonisnya. Hal ini mencegah supaya setelah dipasang veneer, tidak terjadi blocking atau mentok dengan gigi antagonisnya ketika mengunyah.
Faktor lainnya yang juga perlu diperiksa sebelum menentukan rencana perawatan adalah apakah pasien punya kebiasaan buruk melakukan gemeretak gigi saat tidur, menggigit kuku, atau membuka kemasan dengan gigi.
Hal-hal tersebut bisa membuat veneer gigi tidak bisa bertahan lama dan mudah patah bahkan lepas. Pasien yang akan membuat veneer gigi juga harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulutnya.
Pastikan jangan sampai ada sisa makanan, plak, atau karang gigi yang menempel lama di sepanjang batas veneer dengan gigi asli. Kondisi ini dapat mengakibatkan gigi keropos bahkan sampai menyebabkan gusi berdarah.
Nah, jadi jangan buru-buru ingin potong gigi kalau mau memperbaiki gigi taring. Sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter gigi agar tindakan yang diambil dapat lebih tepat. Anda bisa menggunakan fitur Live Chat seputar kesehatan gigi dan mulut lewat aplikasi KlikDokter.
(FR/AYU)