Gigi Mulut

Hal yang Perlu Diketahui Soal Perawatan Polishing Gigi

Tri Yuniwati Lestari, 28 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pernahkah Anda mendengar perawatan polishing gigi? Perawatan ini banyak dilakukan untuk mendapatkan warna gigi yang lebih cerah. Berikut penjelasannya.

Hal yang Perlu Diketahui Soal Perawatan Polishing Gigi

Polishing gigi atau pemolesan gigi adalah prosedur perawatan umum yang biasanya dilakukan setelah pembersihan gigi. Perawatan ini tidak menimbulkan rasa sakit atau nyeri pada gigi ataupun gusi. 

Dokter gigi akan menggunakan peralatan khusus untuk menghilangkan noda dan perubahan warna dari gigi Anda. Lebih jauh mengenai polishing gigi, simak penjelasan dokter berikut.

Mengenal Prosedur Polishing Gigi

Dijelaskan oleh drg. Callista Argentina, perawatan pemolesan gigi ini dilakukan untuk menghilangkan noda, menghaluskan permukaan gigi, dan membuat gigi tampak lebih berkilau. 

Prosedur ini juga dapat membersihkan noda eksogen, yaitu noda di gigi yang disebabkan oleh kebiasaan dan kebersihan gigi yang buruk

Artikel Lainnya: Pilihan Vitamin untuk Gigi Sehat dan Kuat

“Perawatan polishing juga bisa untuk membersihkan permukaan gigi atau akar gigi yang terbuka. Membersihkannya dari sisa makanan, plak, stain atau noda dari minuman atau rokok, serta bakteri yang menempel,” papar drg. Callista.  

Ia juga menjelaskan bahwa biasanya untuk perawatan ini, dokter gigi menggunakan alat khusus seperti bor alat poles, pasta poles abrasif, abrasif strip, dan polesan dengan campuran bubuk dan air. 

Umumnya, metode pemolesan gigi juga dibarengi beberapa metode pembersihan gigi lainnya, seperti scaling dan debridement, untuk menghilangkan karang gigi dan plak.

Polishing gigi biasanya dilakukan saat pembersihan rutin gigi pada anak-anak. Atau, setelah pembersihan karang gigi pada orang dewasa. Kemudian, bisa juga saat pembersihan gigi dengan akar yang terbuka,” jelas drg. Callista. 

Berbagai Tipe Polishing Gigi

Prosedur pemolesan gigi dapat dibagi menjadi empat jenis. Berikut beberapa tipe dari polishing gigi:

  • Terapeutik, dilakukan setelah melakukan operasi gigi. Dalam beberapa kasus, sementum gigi (lapisan jaringan keras yang menutupi akar gigi) akan terlihat pasca operasi. 

Polishing di area tersebut membantu menghilangkan mikroflora dan endotoksin yang disebabkan oleh penumpukan bakteri.

  • Estetika, tipe yang dikenal juga sebagai polishing koronal. Tujuannya untuk menghilangkan plak dan noda dari gigi. Bisanya, prosedur jenis ini menggunakan pasta abrasif untuk menciptakan warna putih yang mengilap dan reflektif.
  • Superfisial, jenis yang berfokus pada mahkota gigi. Namun, teknik ini dilakukan untuk meningkatkan penampilan estetika gigi semata.
  • Selektif, jenis pemolesan gigi untuk menghilangkan noda atau perubahan warna yang tersisa setelah prosedur pembersihan gigi sebelumnya.

Artikel Lainnya: Benarkah Gigi Putih Tak Selalu Sehat?

Manfaat Polishing Gigi

Melansir Healthline, manfaat dari pemolesan gigi masih menjadi perdebat dalam dunia kedokteran gigi. 

Sebuah tinjauan klinis tahun 2018 yang diambil dari beberapa penelitian menyimpulkan bahwa polishing secara teratur saja tidak mencegah penyakit gusi.

Namun, pada studi yang sama dikatakan bahwa mereka yang melakukannya memiliki penumpukan plak yang jauh lebih sedikit pada gigi dibandingkan yang tidak melakukan prosedur ini. 

Beberapa manfaat lainnya dari polishing gigi adalah sebagai berikut:

  • Efektif menghilangkan noda eksogen, seperti dari makanan, minuman, kebersihan gigi yang buruk, atau merokok.
  • Menghambat perkembangan plak pada gigi yang menyebabkan pembusukan dan gigi berlubang.
  • Memperbaiki penampilan gigi, sehingga dapat membantu mengembalikan kepercayaan diri.
  • Membantu mencegah pembentukan bakteri pada akar yang terbuka.

Artikel Lainnya: Deretan Buah Terbaik untuk Menjaga Gigi Tetap Sehat

Efek Samping dari Polishing Gigi

Meskipun prosedur ini memiliki banyak manfaat, tetap ada beberapa konsekuensi negatif. Prosedur ini mengikis lapisan luar email gigi yang kaya akan fluoride dan membutuhkan waktu tiga bulan untuk mengembalikannya. 

Oleh karena itu, pemolesan gigi disarankan tidak dilakukan terlalu sering. Di samping itu juga sebaiknya dilakukan oleh dokter gigi yang telah bersertifikat. 

Beberapa kemungkinan efek samping dari perawatan gigi ini, di antaranya: 

  • Gingivitis atau periodontitis akut
  • Alergi terhadap abrasif atau larutan yang digunakan
  • Gigi berlubang atau masalah dengan email
  • Bagian dalam email yang terbuka (dentin dan sementum)
  • Dekalsifikasi (kadar kalsium rendah) pada gigi
  • Sensitivitas gigi
  • Masalah pernapasan

Untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai manfaat dan efek samping yang bisa terjadi jika Anda melakukan polishing gigi. 

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter gigi terkait polishing atau perawatan gigi lainnya lewat layanan LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter.

(PUT/AYU)

Referensi:

  • Wawancara drg. Callista Argentina.
  • News Medical Life Sciences. Diakses 2022. Tooth Polishing Procedure.
  • Healthline. Diakses 2022. Everything You Need to Know About Tooth Polishing.
  • Very Well. Diakses 2022. An Overview of Teeth Polishing.

 

perawatan gigi
polishing gigi
Gigi dan Mulut