Gingivitis dan periodontitis adalah penyakit gusi yang disebabkan oleh penumpukan bakteri di gigi. Perbedaan antara gingivitis dan periodontitis dapat diketahui dari tingkat keparahan dan gejala yang terjadi pada gusi.
Penasaran dengan perbedaan gingivitis dan periodontitis? Baca terus ulasan berikut ini untuk mengetahui berbagai gejala dan pengobatan untuk keduanya.
Penyebab Gingivitis dan Periodontitis
Setiap orang memiliki bakteri di mulutnya. Kebanyakan bakteri yang ditemukan di mulut sifatnya aman, normal, dan alami.
Akan tetapi, beberapa jenis bakteri dapat menyebabkan munculnya plak di gigi. Plak adalah lapisan lengket yang hampir tidak terlihat di gigi.
Jika malas membersihkan gigi secara teratur, maka plak dapat menumpuk dan menyebabkan infeksi gusi atau disebut dengan gingivitis.
Pada tahap awal, biasanya beberapa orang tidak menyadari bahwa ia mengidap gingivitis. Pasalnya gingivitis tahap awal kerap tidak menimbulkan gejala.
Lama kelamaan, plak gigi dapat mengeras dan membentuk karang gigi. Karang gigi akan lebih sulit untuk dihilangkan. Kemudian, karang gigi juga dapat menjebak lebih banyak bakteri sehingga dapat memperburuk gingivitis.
Artikel Lainnya: Penyebab Gusi Sakit yang Harus Diwaspadai
Dijelaskan oleh drg. Wiena Manggala Putri, gingivitis adalah penyakit gusi tahap awal dan jika tidak dirawat bisa menjadi periodontitis. Dengan kata lain, periodontitis merupakan tahap atau kondisi lanjutan dari gingivitis.
“Jika tidak diobati, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis. Ini adalah stadium yang lebih lanjut dari penyakit gusi. Kondisi ini juga dapat merusak gusi dan menyebabkan kehilangan gigi seiring berjalannya waktu,” ucap drg. Wiena.
Gejala Gingivitis dan Periodontitis
Beda gingivitis dan periodontitis dapat diamati lewat gejalanya. Melansir Healthline, gejala umum gingivitis meliputi:
- Gusi merah dan bengkak.
- Gusi berdarah saat menggunakan benang gigi (flossing) atau menyikat gigi.
- Gusi berdarah tiba-tiba atau tanpa sebab.
Namun, seperti yang dijelaskan di atas, sering kali gingivitis tidak menimbulkan rasa sakit atau gejala lainnya. Sehingga orang tidak menyadari bahwa ia mengalami gingivitis.
Artikel Lainnya: Penyebab dan Cara Mengatasi Gusi Bengkak
Kemudian, gejala periodontitis biasanya terjadi secara bertahap. Jika tidak segera diobati, periodontitis dapat semakin memburuk. Umumnya, periodontitis dapat menimbulkan gejala berikut:
- Gusi merah dan bengkak.
- Gusi berdarah.
- Gigi sensitif.
- Sakit gusi.
- Bau mulut.
- Gigi goyang.
- Gigi yang berubah posisi.
- Nyeri saat mengunyah.
- Gusi menyusut.
Ketika gusi menyusut atau longgar, akan timbul ruang yang disebut kantong gusi. Apabila tidak segera ditangani, ruang-ruang ini dapat mengalami infeksi dan menyebabkan gusi bertambah nyeri.
Pengobatan Gingivitis dan Periodontitis
Dijelaskan oleh drg. Wiena, karena keduanya memiliki tingkat keparahan yang berbeda, maka pengobatan untuk gingivitis dan periodontitis juga berbeda.
Tujuan pengobatan dari gingivitis adalah meminimalkan peradangan. Perawatan untuk radang gusi tahap awal ini meliputi:
- Menjaga kebersihan mulut adalah cara paling ampuh untuk menghindari gingivitis. Anda wajib menyikat gigi secara teratur dan melakukan flossing menggunakan teknik yang benar.
- Anda dianjurkan membersihkan karang gigi dan plak ke dokter setiap enam bulan sekali.
- Gunakan obat kumur resep yang mengandung chlorhexidine. Kandungan chlorhexidine dapat mengurangi bakteri di mulut Anda.
Artikel Lainnya: Cinnamon Oil Bisa Obati Radang Gusi, Mitos atau Fakta?
Sama dengan perawatan gingivitis, menjaga kebersihan mulut dan mengunjungi dokter gigi setiap enam bulan sekali juga dibutuhkan untuk mengatasi periodontitis.
Perawatan tambahan yang dibutuhkan untuk mengobati periodontitis meliputi:
- Dalam kasus periodontitis yang parah, dokter gigi Anda mungkin meresepkan antibiotik oral atau mengoleskan antibiotik topikal pada gusi.
- Operasi juga dapat menjadi salah satu pilihan untuk mengatasi periodontitis yang parah.
- Dokter gigi akan memotong gusi yang mengalami peradangan, lalu membersihkan akar gigi. Selanjutnya, dokter dapat menjahit jaringan gusi sehingga dapat menempel kembali ke gigi.
Itu dia perbedaan antara gingivitis dan periodontitis. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang penyakit radang gusi lainnya, chat dengan dokter melalui layanan Live Chat di aplikasi Klikdokter.
(OVI/JKT)
Referensi
Healthline. Diakses 2021. What's the Difference Between Gingivitis and Periodontitis?
Mayo Clinic. Diakses 2021. Periodontitis
Cleveland Clinic. Diakses 2021. Gingivitis
WebMD. Diakses 2021. Gingivitis and Periodontal Disease (Gum Disease)