Foreplay memang dibutuhkan sebelum lanjut ke tahap penetrasi. Nah, salah satu hal yang dilakukan saat foreplay ialah seks oral. Menstimulasi alat kelamin dengan mulut memang kerap dilakukan wanita ke pria maupun sebaliknya.
Namun, tahukah Anda, meski dilakukan dengan mulut, penggunaan gigi saat seks oral itu tidak disarankan? Apa sebabnya?
Bahaya Kena Gigi saat Seks Oral
Larangan menggunakan gigi saat seks oral tentu bukan tanpa alasan. Saat penis atau vagina distimulasi oleh mulut dan kena gigi dengan cukup keras plus sering, sensasi yang dirasakan bukan bersifat menyenangkan, melainkan nyeri yang tak nyaman.
Alhasil, bukannya semakin terangsang, pasangan Anda justru meringis kesakitan dan mood bercintanya turun.
Biasanya, tubuh yang aman dan nyaman diberi stimulasi gigitan adalah bagian yang cukup tebal. Bagian tubuh yang tebal misalnya saja bokong, payudara, bibir bagian bawah, pundak, serta area bawah daun telinga.
Makin tipis dan lembut bagian tersebut, misalnya bagian dalam vagina, semakin sakit pula bila sampai tergigit.
Artikel Lainnya: Trik Agar Pasangan Tak Ilfil Saat Oral Seks
Penis memang nampak tak se-fragile vagina. Kendati begitu, bagian yang satu ini juga bisa merasakan ketidaknyamanan ketika pasangannya memberikan seks oral dengan tambahan stimulasi berupa gigitan.
Sesekali bersentuhan dengan gigi mungkin tak jadi masalah. Namun kalau sampai tergigit, itu bisa jadi masalah.
Sementara itu, menurut drg. Wiena Manggala Putri, penggunaan gigi saat seks oral juga berpotensi melukai alat kelamin. “Jika luka sudah terjadi, risiko infeksi juga semakin tinggi,” kata drg. Wiena.
Tanpa adanya luka atau infeksi, seks oral itu sendiri sebenarnya sudah memiliki risiko penularan penyakit.
Sebagai contoh, cairan genital dapat menularkan human papillomavirus (HPV) jika pasangan Anda memang terinfeksi itu sebelumnya.
Infeksi virus HPV menjadi faktor penyebab kanker mulut dan tenggorokan. Tentunya penularan penyakit pun akan semakin besar apabila sampai terjadi perlukaan.
Artikel Lainnya: Ini Alasan Pria Enggan Melakukan Oral Seks kepada Wanita
Sikat Gigi Dilarang sebelum Seks Oral, Benarkah?
Sementara itu, bagi sebagian pasangan suami istri, menjaga kebersihan alat kelamin dan mulut sebelum melakukan hubungan seks memang penting.
Tetapi, tahukah Anda, bahwa menyikat gigi sebelum seks oral itu tidak direkomendasikan?
Dilansir dari laman Well and Good, menyikat dan membersihkan gigi dengan benang dapat meningkatkan risiko perlukaan di gusi dan mulut meski tak sakit.
Kondisi ini terbukti dari seringnya darah keluar saat kita meludah usai membersihkan gigi.
Kalau gusi dan bibir berdarah, risiko tertular penyakit saat seks oral jadi lebih tinggi. Contohnya begini, ada seorang pria yang tidak punya penyakit menular seksual, tetapi ada luka di gusinya. Lalu. pasangannya adalah wanita yang terkena HIV.
Ketika pria dengan luka di gusi memberikan seks oral kepada wanita yang HIV, maka lewat situlah penularan virus terjadi. Pasalnya, cairan vagina atau darah adalah media yang bisa menularkan HIV.
Lantas, apakah tak usah sikat gigi dulu sebelum melakukan hubungan seks? Menanggapi pertanyaan tersebut, begini penjelasan drg. Wiena.
“Sebetulnya benar, saat ada luka di gusi, gingivitis, atau periodontitis, itu bisa meningkatkan risiko penularan penyakit. Tapi bukan berarti kita tak boleh sikat gigi sama sekali.
Bebas-bebas saja, asalkan menyikat giginya harus hati-hati. Jangan sampai ada luka, pelan-pelan saja sikat giginya, yang penting jangan sampai melukai jaringan mulut,” sarannya.
Artikel Lainnya: Waspada, Seks Pengaruhi Kesehatan Rongga Mulut!
Tanpa Gigi dan Gigitan, Ini Cara Seks Oral yang Aman
Penting bagi Anda untuk mengetahui cara seks oral yang aman agar Anda tidak menyakiti alat kelamin pasangan dan tidak pula terinfeksi penyakit menular seksual.
Adapun beberapa tips aman seks oral yang bisa diterapkan, antara lain:
- Jika ragu dengan kondisi pasangan serta diri sendiri, gunakan kondom lateks atau dental dam saat seks oral.
Dental dam atau yang kerap disebut sebagai kondom wanita dapat menjadi penghalang dan alat untuk mencegah penyakit kelamin.
- Ketimbang memberikan stimulasi dengan gigi dan gigitannya, lebih baik libatkan tangan untuk menambah kenikmatan.
Saat melakukan blow job ke pria, seks oral dapat dilakukan seperti menikmati es krim popsicle (dengan cara mengulum). Tangan sesekali dapat menstimulasi paha bagian dalam, testis, dan batang penisnya.
Sedangkan saat memberikan rangsangan ke vagina, arahkan lidah ke bagian klitoris dan jamah bagian lubang vagina dengan jari. Intinya, no teeth and biting saat melakukan seks oral, baik ke wanita maupun pria.
- Tidak perlu menelan sperma dan cairan vagina karena menelan cairan tersebut juga berbahaya bagi tubuh apabila pasangan Anda punya penyakit menular seksual.
Selain itu, tidak perlu memaksa penis untuk masuk terlalu dalam sampai ke tenggorokan karena itu menimbulkan refleks muntah yang tidak nyaman.
Kini, Anda sudah mengetahui alasan larangan penggunaan gigi saat seks oral. Nah, hindari, ya.
Apabila masih ada pertanyaan seputar kesehatan seksual dan reproduksi, konsultasikan hal itu pada dokter kami lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter.
(OVI/AYU)