Karies Gigi, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Masalah gigi yang paling sering terjadi adalah gigi berlubang. Tahukah kamu, gigi berlubang selalu diawali oleh terjadinya karies gigi. Karies gigi adalah proses kerusakan gigi tahap awal karena hilangnya mineral gigi akibat proses demineralisasi. 

Mineral gigi bisa hilang akibat terpapar makanan atau minuman asam dan zat asam hasil buangan dari bakteri. Bakteri di rongga mulut berkembang biak dan menggerogoti sisa makanan pada permukaan gigi, lalu menghasilkan zat asam tersebut. 

Penyebab karies gigi yang umum antara lain tidak menyikat gigi di waktu yang benar, cara sikat gigi salah dan terburu-buru, dan sering makan makanan manis. 

Apa saja gejala karies gigi? Bagaimana cara mengatasi karies gigi? Simak terus ulasan berikut! 

Artikel lainnya: Mana Lebih Bahaya, Karies Gigi atau Gigi Berlubang?

Gejala Karies Gigi

Ciri karies gigi berbeda dengan gejala gigi berlubang. Berikut beberapa tanda karies gigi yang harus kamu cermati:

• Tampak seperti bercak putih (white spot) seperti kapur pada permukaan gigi. Ini adalah gejala karies gigi yang paling terlihat pada gigi susu
• Salah satu ciri karies gigi yang tidak aktif yaitu muncul seperti bercak kecokelatan (brown spot)
• Belum terjadi kerusakan jaringan keras gigi, permukaan enamel masih utuh namun kasar
• Terdapat penumpukan plak gigi dan daerah retensi sisa makanan
• Letaknya mendekati perbatasan gusi
• Terdapat perdarahan gusi akibat radang gusi

Kalau terkena karies gigi, kamu tidak akan merasakan sakit gigi. Perlu pemeriksaan rutin dokter gigi untuk mendeteksinya.

Artikel lainnya: Karies Gigi dan Gigi Berlubang, Apa Bedanya?

Cara Mengatasi Karies Gigi

Jika mengalami tanda karies gigi di atas, jangan diabaikan, ya. Lakukan pengobatan karies gigi berikut:

1. Terapi Remineralisasi Gigi

Tindakan ini berfungsi mengembalikan mineral gigi yang hilang, dengan cara mengoleskan fluoride dosis tinggi dan vitamin gigi mengandung CPP-ACP. Cara ini dilakukan untuk mengatasi karies gigi yang tidak melibatkan kerusakan struktur gigi. 

Namun, cara mengatasi karies gigi ini baru akan berhasil jika dikombinasi dengan perubahan pola makan. misalnya mengurangi konsumsi gula. Kamu juga harus sikat gigi dua kali sehari dengan teknik yang benar dengan pasta gigi fluoride dan melakukan pembersihan gigi dengan benang gigi.

2. Tambal Gigi

Karies gigi yang sudah melibatkan kerusakan struktur gigi tidak bisa hanya diatasi dengan tindakan remineralisasi. Dibutuhkan juga tindakan penambalan gigi, bisa dengan bahan tambal Glass Ionomer Cement atau komposit.

Artikel lainnya: Cegah Karies Gigi Sejak Dini dengan Fissure Sealant

3. Penambalan Sealant Gigi

Tindakan ini dilakukan jika karies gigi terletak pada daerah pit dan celah fissure gigi yang dalam. Gunanya adalah sebagai pencegahan agar makanan tidak terjebak di dalam celah tersebut dan menimbulkan karies gigi baru.

4. Perawatan Saraf Gigi

Apabila kerusakan gigi sudah menembus lapisan pulpa yang berisi pembuluh darah, saraf, dan limfe, maka terjadilah infeksi pulpa gigi. Hal ini memerlukan perawatan saraf gigi atau endodontik.

5. Cabut Gigi

Pengobatan karies gigi berupa cabut gigi dilakukan jika kerusakan gigi sudah sangat parah dan tidak bisa dilakukan perbaikan.

Walau dapat disembuhkan, kamu harus melakukan pencegahan sebelum karies gigi berubah menjadi gigi berlubang! Ubahlah kebiasaan sehari-hari yang dapat merusak gigi.

Satu lagi yang penting, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali meskipun tidak ada keluhan, supaya karies gigi dapat dideteksi sedini mungkin.

Untuk membaca artikel kesehatan gigi dan mulut lainnya, download aplikasi KlikDokter via Play Store atau Apps Store. Kamu juga bisa langsung tanya dokter gigi lebih cepat dan mudah!

(FR/JKT)

Referensi:

• Asian Journal of Biomedical and Pharmaceutical Sciences. Diakses 2022. Dental Caries: A Review.
• National Library of Medicine US. Diakses 2022. Dental Caries.