Gigi adalah adalah organ yang penting dalam pencernaan. Gigi yang sehat akan membantu mengunyah makanan dengan baik, serta memberikan sinyal untuk air liur dalam membantu memecah karbohidrat tertentu. Pada kondisi yang sehat, aktivitas ini tentu bisa berjalan secara organik tanpa kendala. Namun, Anda yang memiliki gigi sensitif terkadang akan merasakan berbagai gangguan selama proses ini berlangsung, termasuk mengalami rasa ngilu.
Pada dasarnya, Anda dapat merasakan sakit pada gigi karena gigi memiliki banyak sekali saraf di dalamnya. Gigi merupakan jaringan yang keras, tapi kalau lapisannya berkurang maka stimulasi pada saraf di dalam gigi akan memberikan reaksi pada tubuh.
Gigi terasa ngilu, mengapa?
Lapisan terluar pada gigi disebut dengan enamel. Lapisan ini merupakan substansi terkeras pada tubuh. Enamel yang tipis dan transparan ini berfungsi melindungi lapisan di bawahnya, yaitu dentin. Dentin memiliki semacam pori-pori yang disebut tubuli dentin. Lubang pori-pori ini mampu menyalurkan sensasi seperti dingin dan panas ke saraf gigi.
Rasa sakit pada gigi pada dasarnya adalah mekanisme peringatan tubuh, bahwa ada masalah pada gigi atau jaringan sekitar gigi. Masalah pada gigi sensitif biasanya timbul ketika seseorang merasakan ngilu saat mengonsumsi makanan panas atau dingin, makanan manis, bahkan ketika bernapas.
Namun Anda perlu memastikan apakah kondisi yang Anda alami tersebut disebabkan oleh gigi sensitif—dimana lapisan dentin terbuka—yang tidak disertai penyebab abnormal lainnya seperti karies gigi atau abrasi. Jika kondisi ini terjadi, rasa sakit yang Anda alami bukan merupakan masalah gigi sensitif.
Berbagai kelainan pada gigi yang bukan gigi sensitif
Kelainan yang dapat terjadi pada gigi dan memiliki sensasi rasa ngilu mirip gigi sensitif ditemukan pada:
1. Penurunan gusi atau resesi gingival. Kondisi ini menyebabkan tereksposnya sebagian akar gigi. Penurunan gusi biasanya menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif dan ngilu. Tidak semua penurunan gusi menyebabkan sensitivitas, tapi penurunan gusi yang tidak dirawat lama-kelamaan akan menyebabkan gigi sensitif.
2. Abrasi pada leher gigi akibat gerakan sikat gigi yang salah, serta penggunaan sikat gigi yang terlalu keras. Abrasi gigi dapat mengenai permukaan enamel (permukaan paling luar) bahkan mencapai permukaan yang lebih dalam, yaitu dentin. Apabila abrasi gigi sudah mengenai permukaan gigi yang semakin dalam (dentin gigi terbuka), maka akan menyebabkan gigi sensitif.
3. Adanya radang gusi (gingivitis). Rasa ngilu ini terjadi karena bagian leher gigi terbuka.
4. Terdapat gigi berlubang atau karies pada gigi. Terbukanya lapisan enamel dan dentin karena karies tidak bisa hilang dengan sendirinya. Karies akan terus menggerogoti jika tidak ditangani segera.
5. Retak halus pada gigi. Kondisi ini bisa terjadi karena trauma ringan dari benturan atau aktivitas menggigit makanan.
6. Kelainan bruxism, yaitu kondisi saat seseorang menggertakkan, mengunyah, mengatup, dan menggeser-geserkan giginya dengan tidak sadar. Keadaan ini biasanya terjadi selama bertahun-tahun, sehingga menyebabkan enamel terkikis jika tak terkontrol.
Enam kondisi di atas bukanlah bagian dari masalah gigi sensitif, melainkan karena adanya penyebab lain terjadinya ngilu pada gigi. Masalah seputar gangguan rasa ngilu dan sakit ini bisa diatasi dengan melakukan diagnosis yang tepat, serta rencana perawatan dan tindakan langsung oleh dokter gigi. Jika Anda merasa tidak memiliki gigi sensitif tapi sering merasakan ngilu pada gigi, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab gangguan pada gigi yang Anda rasakan.
[RN/ RVS]