Sakit gigi memang dapat membuat penderitanya tersiksa. Berkumur dengan air garam hangat mungkin menjadi pengobatan rumahan yang sering dilakukan saat sakit gigi.
Namun, sebenarnya masih ada cara lainnya yang tak kalah efektif, yakni menggunakan minyak cengkeh untuk sakit gigi.
Bagaimana manfaat minyak cengkeh sebagai obat sakit gigi? Seberapa efektifkah?
Manfaat Minyak Cengkeh untuk Atasi Sakit Gigi
Kandungan cengkeh memang dapat meringankan sakit gigi. Cengkeh adalah tangkai bunga kering yang berasal dari keluarga pohon myrtaceae dan mengandung bahan aktif eugenol.
Bahan tersebut dapat berperan sebagai obat bius alami dengan mematikan sinyal saraf pemicu sakit. Nyeri pun bisa berkurang, termasuk sakit gigi.
Tak hanya itu, eugenol memiliki sifat antiinflamasi alami yang dapat mengurangi pembengkakan dan meredakan rasa nyeri akibat peradangan tersebut.
Dalam Journal of Dentistry, dilaporkan bahwa minyak cengkeh mampu menggantikan peran obat benzocaine untuk meredakan nyeri ringan. Benzocaine adalah obat bius lokal yang bekerja menghambat sinyal saraf di tubuh, sehingga sering digunakan untuk mengatasi rasa sakit saat terjadi radang di dalam mulut dan tenggorokan.
Selain itu, benzocaine juga sering digunakan pada kondisi gigi berlubang yang sudah terkena saraf.
Artikel lainnya: Ibuprofen vs Asam Mefenamat, Mana Lebih Ampuh Atasi Sakit Gigi?
Cara Menggunakan Minyak Cengkeh untuk Sakit Gigi
Minyak cengkeh adalah produk yang diekstrak dan dipekatkan dari suatu tanaman. Untuk menggunakannya, kamu dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
- Tuang beberapa tetes minyak cengkeh dengan 1 sdt minyak zaitun ke dalam piring
- Rendam kapas steril yang sudah digulung kecil dengan minyak tersebut
- Peras kapas untuk membuang kelebihan minyak
- Oles perlahan pada daerah yang terasa sakit, atau letakkan bola kapas pada area tersebut selama beberapa saat
- Ulangi kembali langkah di atas jika rasa sakit pada gigi muncul lagi
Efek Samping Penggunaan Minyak Cengkeh
Minyak cengkeh hanya boleh dimanfaatkan sebagai obat luar yang dioles pada gigi. Kendati aman digunakan untuk mengatasi sakit gigi, penggunaan berulang atau terlalu sering dan tidak sengaja tertelan dapat memiliki efek samping.
Berikut efek samping minyak cengkeh yang bisa terjadi:
- Kerusakan pada gusi
- Dermatitis akibat alergi minyak cengkeh
- Kerusakan jaringan lunak di dalam mulut
- Menimbulkan sensitivitas dan iritasi serta merusak jaringan gigi
- Sakit tenggorokan
- Rasa panas terbakar pada mulut, hidung, dan tenggorokan
- Sakit perut
- Sariawan
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
Artikel lainnya: Minyak Kayu Putih Bisa Menyembuhkan Sakit Gigi?
Kondisi yang Sebaiknya Menghindari Minyak Cengkeh
Minyak cengkeh tidak disarankan bagi orang yang memiliki kelainan darah. Sebab, senyawa eugenol di dalam minyak cengkeh dapat menghambat proses pembekuan darah di dalam tubuh.
Menurut info dari buku Anesthesia and Uncommon Disease, komponen eugenol di dalam cengkeh dapat meningkatkan risiko perdarahan pada orang dalam pengobatan antiplatelet seperti aspirin, clopidogrel, heparin, dan warfarin.
Selain itu, minyak cengkeh tidak boleh digunakan pada anak-anak, ibu hamil, lansia, dan orang yang mempunyai penyakit tertentu.
Oleh karena itu, berhati-hatilah saat menggunakan minyak cengkeh untuk obat sakit gigi. Berlebihan dalam penggunaannya justru dapat memperburuk keadaan. Ada baiknya berkonsultasi dahulu kepada dokter gigi agar mendapat petunjuk yang tepat.
Minyak cengkeh bukanlah solusi utama untuk mengatasi sakit gigi. Minyak ini hanya menekan saraf tertentu agar rasa sakit hilang sementara. Oleh karena itu, kamu tetap mesti ke dokter gigi untuk mengobati gigi yang bermasalah secara total!
Untuk membaca artikel kesehatan gigi dan mulut lainnya, download aplikasi KlikDokter. Lewat aplikasi ini, kamu juga bisa tanya dokter gigi lebih cepat dan mudah!
(FR/JKT)
Referensi:
- Avicenna Journal of Phytomedicine. Diakses 2022. Analgesic effect of the aqueous and ethanolic extracts of clove.
- Anesthesia and Uncommon Disease (Sixth Edition). Diakses 2022. Mineral Vitamin and Herbal Supplements.