Antibiotik profilaksis merupakan pengobatan tambahan yang digunakan sebelum pembedahan atau prosedur perawatan gigi.
Dalam kedokteran gigi, antibiotik profilaksis digunakan untuk membantu pertahanan tubuh guna menghilangkan bakteri yang tersisa, sehingga infeksi bisa sembuh secara tuntas.
Antibiotik ini juga dapat diberikan untuk menurunkan risiko infeksi pasca perawatan gigi. Cara kerjanya adalah dengan menekan infeksi agar bakteri tidak menyebar ke jaringan atau organ tubuh lainnya.
Dokter gigi akan merekomendasikan penggunaan antibiotik profilaksis kepada orang yang berisiko tinggi terinfeksi bakteri.
Manfaat Antibiotik Profilaksis pada Perawatan Gigi
Manfaat antibiotik profilaksis akan efektif jika digunakan berdasarkan kriteria indikasi, dosis, serta waktu pemberian yang serba tepat.
Tujuan diberikannya antibiotik ini adalah untuk mencegah bakteremia ondodentik yang berakibat pada endokarditis infektif ataupun infeksi sendi prosthesis. Selain itu, antibiotik profilaksis berguna untuk mencegah infeksi lokal.
Artikel Lainnya: Waspada, Asma Dapat Menyebabkan Infeksi Gusi
Adapun sejumlah manfaat pemberian antibiotik profilaksis dalam perawatan gigi, di antaranya:
-
Mencegah Infeksi Lokal
Pada kasus bedah mulut, antibiotik profilaksis kerap diberikan untuk mencegah infeksi luka operasi dan penyebaran infeksi, seperti infeksi kardial.
Kendati demikian, baik menggunakan antibiotik profilaksis maupun tidak, prosedur dental akan memberikan hasil yang sama baiknya. Jadi, tidak ada bukti yang signifikan terkait pemberian obat ini.
Hanya saja, pasien berisiko tinggi yang menjalani prosedur dental invasif perlu diberikan antibiotik profilaksis.
-
Mengobati infeksi Odontogenik Akut dan Non-Odontogenik
Antibiotik profilaksis dapat digunakan sebagai pengobatan infeksi odontogenik akut dan non-odontogenik.
-
Mencegah Infeksi Sendi Prostesis dan Endokarditis Infektif
Manfaat antibiotik profilaksis lainnya adalah untuk pencegahan terhadap infeksi fokal pada pasien dengan risiko endokarditis dan prostesis sendi.
Kondisi Gigi yang Memerlukan Antibiotik Profilaksis
Antibiotik profilaksis bukanlah alternatif dari perawatan gigi. Obat ini diberikan pada kasus-kasus, seperti:
- Operasi pengangkatan gigi geraham bungsu yang impaksi.
- Pembedahan gusi yang berpotensi menyebabkan perdarahan di rongga mulut.
- Pemasangan implan gigi.
- Infeksi gusi.
- Infeksi pada ujung akar gigi.
- Pencabutan gigi disertai peradangan ringan.
Pada kasus-kasus tersebut, pemberian antibiotik profilaksis dapat diberikan satu jam sebelum prosedur dilakukan.
Artikel Lainnya: Penderita Osteoporosis Berisiko Komplikasi Pasca Operasi Gigi
Efek Pemakaian Antibiotik Profilaksis yang Salah
Pemberian antibiotik profilaksis yang tidak tepat dapat menimbulkan efek samping, seperti:
1. Anafilaksis
Walaupun jarang terjadi, antibiotik profilaksis dapat menyebabkan reaksi alergi berat atau dikenal sebagai anafilaksis.
Kondisi ini ditandai dengan detak jantung yang cepat, munculnya ruam dan gatal-gatal, pembengkakan, sesak napas, perasaan gelisah, kejang, hingga pingsan.
Anafilaksis umumnya dapat terjadi dalam waktu 15 menit setelah antibiotik diberikan. Namun, kondisi ini juga dapat terjadi hingga satu jam atau lebih setelah diberikan.
2. Infeksi Bakteri Clostridium Difficile
Clostridium difficile merupakan jenis bakteri yang dapat menginfeksi usus besar, memicu peradangan, serta diare parah.
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan infeksi bakteri clostridium difficile, karena mengganggu flora normal dalam usus.
3. Resisten Terhadap Antibiotik
Penggunaan obat antibiotik yang terlalu sering dengan dosis yang tidak sesuai dan tidak dihabiskan dapat menyebabkan kuman mengalami resistensi (menjadi kebal).
Kondisi ini merupakan salah satu dampak yang mengkhawatirkan karena bisa memengaruhi penyembuhan penyakit infeksi bakteri lainnya.
Artikel Lainnya: Persiapan Sebelum Jalani Perawatan Saluran Akar Gigi
Sebenarnya tidak semua kasus perawatan gigi memerlukan antibiotik untuk profilaksis. Seseorang yang memiliki pertahanan tubuh normal dapat mengatasi kontaminasi bakteri tanpa pemberian antibiotik.
Sementara untuk mencegah penyebaran infeksi, ada beberapa kriteria pasien yang perlu diberikan antibiotik profilaksis sebelum prosedur perawatan gigi.
Oleh karena itu, penting untuk tidak mengonsumsi obat antibiotik, termasuk profilaksis, tanpa resep dan petunjuk dari dokter.
Ingat, antibiotik profilaksis hanya dapat diberikan bila terdapat indikasi yang tepat seperti di atas dan melalui pemeriksaan dokter.
Punya pertanyaan lainnya terkait perawatan gigi atau kesehatan gigi dan mulut? Jangan sungkan untuk melakukan konsultasi dengan dokter melalui fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
[WA]