Saat ini perawatan behel untuk kesehatan gigi sedang banyak digemari oleh masyarakat. Alat tersebut berfungsi untuk merapikan gigi yang tidak beraturan menjadi lebih rapi dalam satu lengkung rahang. Namun, tak sedikit pula orang yang memakai behel hanya untuk sekadar fesyen saja.
Pemakaian behel atau kawat gigi sebenarnya bukanlah suatu perawatan biasa dan sederhana. Diperlukan kerjasama antara dokter gigi dan pasien agar perawatan gigi dengan behel dapat berhasil.
Selain itu, perawatan ini juga harus dilakukan oleh dokter gigi yang berkompeten di bidangnya. Sebab, jika dilakukan oleh orang yang tidak tepat, berbagai risiko penyakit dapat menyerang kesehatan gigi.
Masalah kesehatan gigi yang sering terjadi
Meskipun behel dapat digunakan untuk merapikan gigi, penggunaannya pun dapat berisiko terhadap munculnya masalah kesehatan gigi. Beberapa diantaranya yaitu :
Karies gigi
Munculnya karies sering terjadi pada pasien yang sedang menggunakan behel. Hal ini karena adanya celah-celah yang menyebabkan sisa-sisa makanan tersangkut. Selain itu, kondisi tersebut juga diperparah akibat kesulitan saat menyikat gigi selama penggunaan behel.
Umumnya, kondisi ini ditandai dengan adanya bintik putih pada permukaan enamel gigi yang sering juga disebut dekalsifikasi dan dianggap sebagai langkah awal terjadinya karies. Biasanya gigi yang paling sering terkena adalah gigi depan bagian atas.
Penyakit periodontal
Kesehatan periodontal adalah faktor penting yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan dalam perawatan gigi. Adanya penyakit periodontal termasuk gingivitis, periodontitis, resesi gingiva, serta kehilangan tulang alveolar menjadi masalah yang sering muncul.
Menurut sebuah penelitian, seluruh komponen penyakit gusi – seperti perdarahan, kalkulus dan plak serta saku gusi – banyak terjadi pada pasien yang menggunakan behel.
Bakteri hadir dalam plak gigi sebagai agen penyebab utama terjadinya penyakit gusi. Adanya rongga atau celah pada behel menyebabkan sisa makanan mudah menempel. Untuk itu, tingkat kebersihan mulut menjadi faktor penting dalam menentukan kesehatan jaringan penyangga gigi selama perawatan penggunaan behel.
Resorpsi akar gigi
Pada saat menggunakan behel, gigi akan mengalami beberapa pergerakan karena tekanan kawat yang dihasilkan. Dalam jangka panjang, beberapa tulang gigi yang lama akan tergantikan oleh tulang baru, dan panjang akar gigi dapat berkurang secara permanen.
Kondisi ini disebut juga pemendekan akar gigi. Beberapa pasien selama perawatan penggunaan behel cenderung memiliki masalah tersebut. Namun, perubahan pada panjang akar ini merupakan hal yang normal dan biasa terjadi.
Umumnya, resorpsi akar secara umum tidak menyebabkan efek buruk dalam jangka panjang pada pasien yang sehat dan tidak memengaruhi fungsional dari gigi geligi.
Gigi kembali ke posisi semula
Meskipun gigi yang tadinya maju atau mundur sudah dirapikan dengan menggunakan behel, namun sebenarnya tetap berpotensi untuk balik lagi ke posisi semula. Hal ini karena gigi selalu memiliki kecenderungan untuk bergerak akibat gaya saat melakukan gerakan pengunyahan.
Untuk itu, bila Anda telah selesai melakukan perawatan behel, sebaiknya gunakan alat retainer. Guna alat ini adalah untuk mempertahankan posisi gigi agar tetap rapi sesuai petunjuk dokter gigi.
Itulah berbagai risiko yang dapat timbul pada kesehatan gigi selama menggunakan behel. Jika Anda berencana menggunakan behel atau kawat gigi, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan rongga mulut dan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi yang berkompeten.
[NP/ RVS]