Dental splinting adalah salah satu cara mencegah gigi copot akibat penyakit gusi. Gusi yang sakit, jika tidak diobati dapat membuat jaringan di sekitarnya kesulitan menahan gigi tetap di tempatnya.
Kondisi ini kemudian akan mengakibatkan gigi copot. Seperti apakah prosedur dental splinting? Simak di penjelasan berikut ini.
Mengenal Dental Splinting
Salah satu cara untuk mengatasi gigi lepas karena jaringan gusi yang melemah adalah dengan menggunakan teknik dental splinting.
Menurut drg. Wiena Manggala, “Dental splinting adalah salah satu perawatan gigi yang dapat dilakukan untuk mengatasi gigi goyang karena adanya kerusakan jaringan periodontal akibat penyakit gusi.”
Disebutkan pula di Lane Ends Dental Practice, dental splinting merupakan metode merekatkan gigi yang lemah. Metode ini mengubah gigi menjadi satu kesatuan yang stabil dan lebih kuat daripada gigi tunggal itu sendiri. Dental splinting umumnya digunakan pada gigi bagian depan.
Artikel Lainnya: Inilah Penyebab Gigi Goyang yang Jarang Disadari
Prosedur Dental Splinting
Dijelaskan oleh drg. Wiena, “Prosesnya, pertama cek oral hygiene terlebih dahulu. Kalau ada karang gigi, dibersihkan dulu. Kedua, preparasi gigi yang goyang dan gigi yang dijadikan sebagai penyangga. Kemudian, gunakan bahan komposit untuk menempelkan fiber pada gigi yang goyang ke gigi sebelahnya yang kuat atau stabil.”
Bahan komposit gigi digunakan untuk menempelkan atau memasang belat (splint) pada gigi yang goyang ke gigi yang stabil di sebelahnya. Belat gigi adalah perangkat gigi berbahan akrilik atau plastik dengan warna transparan untuk menopang gigi.
Prosedur dental splinting umumnya selesai dalam satu kali kunjungan dan tidak membutuhkan anestesi lokal. Namun, perlu dicatat bahwa prosedur ini bukan untuk mengobati penyakit gusi.
Tujuannya hanya untuk menstabilkan gigi yang goyang akibat penyakit gusi, agar bisa berfungsi normal. Penyakit gusi tetap memerlukan perawatan lainnya, seperti antibiotik, pemeriksaan rutin ke dokter, perawatan yang tepat di rumah, hingga pembedahan (jika sudah parah).
Artikel Lainnya: Bukan Cuma Goyang, Ini Ciri-Ciri Gigi yang Mau Copot
Jenis Dental Splinting
Metode dental splinting terbagi dalam beberapa jenis, yaitu splinting temporer (Extra-coronal Splint dan Intra-coronal Splint), splinting permanen atau tetap, dan splinting pelindung oklusal (gigi yang rapi).
Berikut penjelasannya melansir Dear Doctor Dentistry and Oral Health:
- Extra-coronal Splint. Teknik ini digunakan pada luar mahkota gigi (selubung gigi di atas gigi yang rusak). Pada metode ini, bahan splint dilekatkan pada sekelompok gigi dengan cara mengikatnya pada email, sehingga membuatnya lebih kaku atau stabil.
- Intra-coronal Splint. Teknik ini digunakan di dalam mahkota gigi. Melibatkan pembuatan saluran kecil di dalam gigi untuk memasukkan belat logam kaku yang dibentuk secara khusus, kemudian direkatkan pada gigi.
- Splinting Permanen atau Tetap. Metode ini secara permanen dapat memperbaiki gigi yang lepas bersama-sama dengan memahkotai gigi yang terdampak.
- Splinting Pelindung Oklusal. Dapat dilepas-pakai dan digunakan jika gigi goyang dimiliki oleh orang dengan kebiasaan menggertakkan gigi.
Seperti itulah penjelasan mengenai metode dental splinting untuk mengatasi gigi yang goyang. Dental splinting merupakan tindakan minim efek samping. Namun, sebaiknya prosedur tersebut dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter gigi Anda.
Anda bisa berkonsultasi langsung dengan dokter seputar masalah kesehatan gigi dan lainnya lewat fitur LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter.
(PUT/JKT)
Referensi:
Lane Ends Dental Practice. Diakses Desember 2021. Dental Splinting-Treatment for loose Teeth.
Dear Doctor Dentistry and Oral Health. Diakses Desember 2021. Treatment for Loose Teeth.