Penyakit periodontal merupakan salah satu keluhan kesehatan yang banyak dialami masyarakat di Indonesia. Penyakit periodontal meliputi radang gusi (gingivitis) dan radang jaringan periodontal (periodontitis).
Perjalanan gingivitis diawali oleh adanya penumpukan plak. Plak merupakan substansi lunak yang melekat erat pada gigi, yang di dalamnya terdapat sisa makanan dan kuman.
Plak yang lama tidak dibersihkan akan menumpuk dan mengeras menjadi karang gigi. Karang gigi yang menumpuk di sekitar leher gigi akan menyebabkan peredaran darah di sekitar gigi tersebut tidak lancar, sehingga terjadilah gingivitis.
Lalu, apakah metode kuretase merupakan cara yang tepat untuk menangani masalah pada gigi tersebut? Sebelum itu, ada baiknya Anda mengenal terlebih dahulu apa itu metode kuretase gigi.
Artikel lainnya: Penyebab dan Cara Mengatasi Gusi Bengkak
Kapan Tindakan Metode Kuretase Dilakukan?
Saat sudah terjadi penumpukan karang gigi, maka tindakan yang dilakukan adalah scaling (pembersihan karang gigi) dan root planing (penghalusan akar gigi).
Jika letak karang gigi sudah terlalu dalam masuk ke saku gusi, maka akan melepas perlekatan gusi dan membuat kerusakan tulang pada daerah periodontal. Akibatnya, terbentuklah poket periodontal.
Poket periodontal adalah proses bertambah dalamnya saku gusi akibat penumpukan karang gigi. Poket ini berisi kotoran, sisa karang gigi, dan kuman yang harus segera dihilangkan supaya tidak meluas dan menjadi parah.
Untuk membersihkan poket, diperlukan tindakan kuretase gigi. Kuretase gigi adalah tindakan bedah periodontal yang dapat menyingkirkan jaringan yang telah mengalami peradangan.
Artikel lainnya: Penyebab Gusi Sakit yang Harus Diwaspadai
Kuretase dalam istilah kedokteran gigi merupakan scraping dinding gingiva dari poket periodontal. Prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan jaringan granulasi dari proses inflamasi yang berada di dinding poket periodontal.
Caranya dengan membersihkan jaringan yang rusak dan dapat mengiritasi gingiva. Dengan tindakan ini, diharapkan akan muncul pelekatan baru pada poket periodontal, sehingga gusi menjadi sembuh.
Bagaimana Proses Kuretase Gigi Diterapkan?
Sebelum kuretase, dokter akan melakukan tindakan awal pada pasien, yaitu scaling dan root planning untuk meningkatkan persentase keberhasilan dari perawatan.
Tindakan kuretase gigi dapat dilakukan apabila terdapat kedalaman poket periodontal 3-5 mm dan ada peradangan.
Selain itu, kuretase bisa dilakukan sebagai perawatan alternatif dan untuk meredakan inflamasi sebelum penyingkiran poket dengan teknik bedah lainnya.
Artikel lainnya: Beberapa Penyebab Gusi Pucat yang Harus Anda Waspadai
Kuretase juga sering dilakukan dalam kunjungan rutin pada fase pemeliharaan karena radang gusi biasanya bersifat kambuhan, bahkan poket bisa bertambah dalam. Tak hanya itu, kuretase kerap dilakukan pada daerah yang telah menjalani bedah poket.
Jika letak poket sangat dalam, maka sebelum kuretase gigi, dokter akan memberikan anestesi lokal pada pasien guna menghindari munculnya rasa sakit saat perawatan.
Pada prosedur kuretase gigi, dokter akan memasukkan alat khusus ke dinding poket periodontal untuk mengambil jaringan yang rusak. Jaringan yang rusak akan tampak seperti darah yang bergumpal-gumpal, dihilangkan terus-menerus sampai bersih.
Setelah kuretase, pada beberapa kasus berat dibutuhkan penjahitan dan pengaplikasian periodontal pack. Hal ini berguna untuk menjaga bentuk gusi dan mencegah supaya gusi tidak terkontaminasi sisa makanan dan kuman.
Proses penyembuhan kuretase akan sempurna apabila sudah mencapai hari ke-14.
Dengan memahami tentang metode kuretase gigi ini, diharapkan Anda bisa menjaga kesehatan gigi supaya tidak terjadi penyakit periodontal.
Dapatkan informasi lainnya mengenai kesehatan gigi dan mulut di aplikasi KlikDokter. Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter melalui layanan Live Chat 24 jam.
[RS]