Gigi Mulut

Mengenal Oral Myiasis, Infeksi Belatung di Dalam Mulut

Zahra Aminati, 07 Sep 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sebuah video di Tiktok viral karena menceritakan infeksi belatung di dalam mulut. Kondisi ini disebut dengan oral myiasis. Ketahui info selengkapnya di sini.

Mengenal Oral Myiasis, Infeksi Belatung di Dalam Mulut

Luka terbuka pada rongga mulut tentunya tidak boleh dibiarkan, karena dapat menyebabkan masalah yang lebih serius. Misalnya, mulut bisa terinfeksi belatung! Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan istilah oral myiasis.

Oral myiasis merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani. Myia berarti larva lalat, asis berarti infeksi atau penyakit, sedangkan oral artinya mulut. Di Indonesia sendiri, penyakit ini disebut juga dengan infeksi belatung. 

Namun, bagaimana belatung bisa hidup di dalam mulut? Dan bagaimana pengobatan oral myiasis? Simak lengkapnya di bawah ini, ya. 

Apa Itu Oral Myiasis?

Pentingnya Menjaga Kesehatan Rongga Mulut Penderita Kanker

Oral myiasis adalah suatu kondisi langka yang disebabkan oleh larva diptera tertentu. Umumnya larva menyerang luka terbuka pada permukaan kulit.

Kondisi ini biasanya terjadi pada seseorang dengan status sosial ekonomi rendah, atau mereka yang tidak mampu menjaga kebersihan dengan tepat. 

Selain itu, kasus tersebut banyak dilaporkan pada negara-negara beriklim tropis dan subtropis, seperti Afrika dan Amerika.

Artikel Lainnya: Membiarkan Gigi Berlubang Terlalu Lama? Ini Akibatnya!

Penyebab Oral Myiasis

Sebenarnya myiasis di rongga mulut termasuk jarang terjadi. Sebab umumnya jaringan mulut jarang terkena pengaruh dari luar tubuh. 

Infeksi tersebut dapat muncul ketika lalat menyimpan telurnya di dekat luka. Larva diptera mampu hidup di jaringan mati, jaringan hidup, dan pada cairan tubuh.

Dalam siklus hidup belatung atau larva, diawali dari telur, larva, pupa, hingga maggo. Setelah telur menetas, larva pun masuk ke dalam kulit. 

Larva spesies tertentu juga dapat bergerak masuk ke kulit atau tubuh bagian dalam sehingga menyebabkan infeksi.

Menurut Indian Journal of Palliative Care, beberapa kasus oral yang berhubungan dengan infeksi nosokomial terjadi setelah proses pencabutan gigi. Ini juga lebih berisiko pada pecandu alkohol.

Selain itu, infeksi belatung dapat terjadi ketika mulut terbuka dalam waktu yang lama, seperti kebiasaan buruk bernapas melalui mulut serta menelan makanan yang mengandung larva.

Kondisi tersebut memungkinkan larva masuk ke dalam mulut dan memicu penyakit oral myiasis.

Artikel Lainnya: Karies Gigi, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Pengobatan Oral Myiasis

Dokter Memeriksa Rongga Mulut Pasien

Mengatasi oral myiasis dapat dilakukan dengan pemberian minyak terpentin, minyak mineral, kloroform, etil klorida, atau merkuri klorida. 

Selanjutnya, pengangkatan larva secara manual dengan menggunakan pinset. Kemudian luka dibersihkan setiap hari setelah larva dikeluarkan

Perlu diingat bahwa pembuangan larva secara keseluruhan dan pembersihan luka pada daerah operasi yang tepat sangatlah penting agar pengobatan dapat berhasil. 

Pemberian obat ivermectin diberikan secara oral dalam dosis 150-200 mg/kg berat badan. 

Obat tersebut bekerja dengan memblokir rangsangan pada ujung saraf melalui pelepasan asam gamma amino butirat. Ini akan menyebabkan kelumpuhan dan kematian parasit. 

Tak hanya itu, dokter akan memberikan obat antibiotik. Obat ini berguna untuk mencegah infeksi bakteri sekunder. 

Agar terhindar dari oral myiasis, tingkatkan kebersihan rongga mulutmu. Salah satunya adalah dengan kontrol ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. 

Apabila kamu punya pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut, klik fitur Tanya Dokter untuk berkonsultasi secara online kepada dokter gigi. Jangan lupa download aplikasi KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu!

[RS]

Gigi dan Mulut