Mengenal Penyebab Spikula Tulang Gigi dan Cara Mengatasinya

Setiap tindakan medis memiliki risiko efek samping. Hal tersebut juga berlaku untuk tindakan yang melibatkan gigi, gusi, dan anggota rongga mulut lainnya.

Pada beberapa kasus, tindakan yang melibatkan rongga mulut bisa memicu efek samping berupa spikula tulang gigi.

“Spikula tulang adalah kondisi di mana adanya serpihan-serpihan tulang yang timbul pasca perawatan gigi,” jelas drg. Wiena Manggala.

Beberapa prosedur pada rongga mulut yang dapat menjadi faktor penyebab spikula tulang gigi, antara lain berikut ini.

1. Pencabutan Gigi

Saat mencabut gigi, dokter akan menggunakan instrumen yang disebut kuret atau root tip pick guna membersihkan sisa-sisa fragmen tulang di dalam soket (ruang kosong gigi).

Dokter gigi dan asistennya kemudian akan mengairi soket untuk menghilangkan kotoran.

Artikel Lainnya: Habis Scaling Gigi Jadi Renggang, Apa Penyebabnya?

Meski praktik ini dapat membersihkan sebagian besar fragmen tulang, terkadang serpihan tulang-tulang kecil masih tertinggal. Fragmen kecil inilah yang disebut spikula tulang.

2. Pemasangan Gigi Palsu

Operasi gigi palsu merupakan penggantian akar gigi dengan pasak logam berbentuk sekrup. Gigi tiruan akan diletakkan pada pasak tersebut.

Pada beberapa kasus, prosedur tersebut dapat menyebabkan trauma hebat yang memicu munculnya spikula tulang gigi.

3. Biopsi Tulang Mulut

Biopsi dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis penyakit tertentu, tak terkecuali pada rongga mulut.

Prosedur tersebut dilakukan dengan mengambil sedikit tulang atau jaringan dari tubuh menggunakan alat khusus.

Pada kasus-kasus tertentu, tindakan biopsi pada rongga mulut dapat meninggalkan serpihan tulang yang membentuk spikula.

“Spikula tulang dengan sendirinya akan terbawa ke tepi tulang seiring dengan penyembuhan luka operasi. Hal tersebut membuat sensasi tidak nyaman di gusi, karena bentuknya yang cenderung tajam,” jelas drg. Wiena.

Artikel Lainnya: Dampak Negatif Kawat Gigi yang Perlu Anda Tahu

Karena adanya serpihan tulang yang menonjol di gusi, beberapa gejala dari spikula tulang mulut yang muncul adalah sebagai berikut:

• Gusi terasa kasar.
• Tampak fragmen berwarna putih yang tersangkut di gusi.
• Terasa sakit di mulut.
• Ketidaknyamanan, lantaran adanya serpihan kecil dan tajam yang menempel di gusi.
• Sakit kepala, demam, nanah, kemerahan, dan peradangan, khususnya jika terjadi infeksi.

Sebagian besar spikula tulang mulut bisa keluar sendiri dari gusi dalam beberapa minggu setelah prosedur oral. Guna mengoptimalkan penyembuhan, Anda tetap perlu melakukan hal-hal berikut ini:

• Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas. Perhatikan dosis dan saran konsumsi yang tertera di kemasan.
• Gunakan gel oral penghilang rasa sakit.
• Berkumur dengan air garam hangat secara berkala.

Jika gejala spikula tulang gigi dirasakan sangat parah, Anda sebaiknya segera berobat ke dokter gigi.

Pada kasus ini, spikula tulang mungkin harus dikeluarkan dari gusi dengan tindakan operasi agar tidak memicu infeksi lebih lanjut.

Apabila Anda baru saja menjalani prosedur oral dan merasakan ketidaknyamanan di gusi, sebaiknya segera kembali lagi ke dokter gigi tersebut.

Hal ini untuk memastikan apakah keluhan yang Anda alami disebabkan oleh spikula tulang gigi atau kondisi lainnya.

Jika Anda butuh bantuan atau memiliki pertanyaan terkait kondisi mulut, tak perlu ragu untuk berkonsultasi dengan dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.

(NB/AYU)

Sumber:

Wawancara drg. Wiena Manggala.

Healthline. Diakses 2021. What Is a Bone Spicule in Oral Health, and How Is It Treated?

Youth, Dental & Vision. Diakses 2021. Help Your Child Deal With Bone Spicules After Wisdom Tooth Extraction.