Perawatan ortodontik saat ini sedang diminati oleh banyak masyarakat. Tak sedikit dari mereka yang menggunakan behel atau kawat gigi untuk mendapatkan susunan gigi yang rapi dan sejajar. Sayangnya, penggunaan alat ini memiliki tingkat kebersihan mulut yang kurang baik meski sudah menggunakan sikat gigi khusus.
Alat ortodonti tersebut berpotensi menjadi tempat berkumpulnya plak. Sebab, plak yang berasal dari sisa-sisa makanan akan mudah tersangkut di antara gigi dan kawat, sehingga menyulitkan pengguna behel untuk melakukan pembersihan dengan baik.
Bila plak yang tersangkut di antaranya tidak segera dibersihkan, lama-lama akan mengeras menjadi karang gigi dan menyebabkan peradangan gusi serta memengaruhi jaringan periodontal. Selain itu, kerusakan pada gigi seperti karies pun bisa terjadi, yang umumnya akan terlihat ketika kawat ortodontik sudah dilepas.
Oleh karena itu, merawat dan menjaga kesehatan rongga mulut harus mendapat perhatian lebih pada pengguna behel. Dengan menyikatnya dua kali sehari secara teratur dapat mengatasi penumpukkan plak di permukaan gigi.
Perbedaan sikat gigi konvensional dan sikat gigi khusus behel
Sikat gigi merupakan alat utama dalam mengendalikan plak secara mekanis. Ini merupakan salah satu alat yang dianggap efektif dalam membersihkan permukaan gigi.
Selain itu, ada hal-hal lain yang memengaruhi efektivitas proses menyikat gigi. Teknik menyikat gigi yang tepat, frekuensi serta durasi menyikat gigi serta pemilihan bentuk sikat gigi yang sesuai memiliki pengaruh yang cukup penting.
Pengguna behel dapat menggunakan sikat gigi yang dirancang khusus. Sikat gigi khusus behel ini mampu membersihkan sisa makanan yang menempel di sela-sela gigi dan kawat yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi biasa.
Sikat gigi ini dianggap lebih efektif karena memiliki potongan menjadi bentuk seperti huruf "v", di mana pada bagian tengah bulu lebih rendah daripada bulu luar di sampingnya.
Bentuk ini dirancang agar bulu-bulu sikat dapat menjangkau permukaan gigi dan tepi-tepi kawat, sehingga sisa makanan pada bagian tersebut dapat disikat hingga bersih.
Sedangkan, sikat gigi konvensional dengan bulu sikat yang panjang dan sama tingginya tidak dapat menjangkau tepi-tepi kawat maupun permukaan gigi. Akibatnya penyikatan menjadi tidak maksimal dan sisa makanan bisa tertinggal.
Selain itu, sikat gigi yang ideal bagi pengguna behel harus memiliki bulu sikat yang halus dan lembut serta kepala sikat yang kecil. Hal ini berguna agar bulu-bulu sikat dapat masuk ke sela-sela dan tidak melukai gusi. Sedangkan kepala sikat yang kecil dapat memudahkan Anda untuk mencapai bagian belakang gigi.
Anda mungkin akan lebih sering membersihkan gigi selama menggunakan kawat gigi. Oleh karena itu penggantian sikat gigi harus dilakukan secara berkala 2 hingga 3 bulan sekali, atau terutama jika bulu sikat sudah rusak.
Perawatan lainnya bagi pengguna behel
American Association of Orthodontists (AAO) juga merekomendasikan para pengguna behel untuk menggunakan benang gigi agar lebih mudah membersihkan kotoran dan plak di antara gigi, gusi, dan di bawah alat ortodontik.
Anda juga dapat menggunakan kuas interproksimal atau yang sering disebut kuas interdental. Alat tersebut berbentuk bulat dan memiliki bulu di sekitarnya yang dapat mencapai bagian bawah bracket untuk menghilangkan sisa makanan yang terjebak.
Menyikat gigi bukan satu-satunya cara dalam menjaga agar gigi tetap bersih. Tetapi setidaknya, pemilihan sikat gigi yang tepat – baik sikat gigi biasa maupun yang khusus behel – akan membantu dalam menghilangkan plak dan sisa-sisa makanan secara keseluruhan. Dengan demikian kesehatan gigi dan mulut dapat senantiasa terjaga.
[NP/ RVS]