Banyak orang menganggap bahwa menyikat gigi merupakan satu-satunya cara untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Padahal, masih ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk melindungi area itu dari penyakit. Salah satunya yaitu dengan memilih sikat gigi secara tepat.
Mengapa hal tersebut sangat penting? Menurut The Scientific World Journal, sikat gigi bisa menjadi tempat bagi bakteri untuk berkembang biak. Jurnal tersebut bahkan mengungkapkan, ada lebih dari 700 bakteri, jamur, dan virus yang dapat berkembang biak di sikat gigi.
Semua bakteri, jamur, dan virus itu berasal dari mulut Anda. Bakteri yang ditemukan pada sikat gigi sesaat setelah menyikat gigi, dapat bertahan hidup selama 1–7 hari.
Selain itu, kontaminasi bakteri pada sikat gigi juga bisa terjadi melalui udara, sentuhan, atau bila disimpan di tempat tertutup. Menurut jurnal Nursing Research & Practice, bakteri banyak terperangkap pada bulu sikat gigi. Ketahanan hidupnya tergantung pada jenis bakteri itu sendiri dan desain sikat gigi.
Bulu sikat gigi yang sudah mekar dan tersusun rapat dapat menahan lebih banyak bakteri di dalamnya. Tak hanya itu, kondisi bulu sikat gigi yang lembap juga bisa meningkatkan daya tahan hidup bakteri.
Bahkan, sikat gigi dapat menjadi media penularan penyakit akibat kontaminasi bakteri penyebab penyakit. Bakteri yang bisa hidup di sikat gigi antara lain S. Mutans, L. Rhamnosus, dan E. Coli.
Bakteri S. Mutans merupakan bakteri utama penyebab gigi berlubang. Sedangkan L. Rhamnosus adalah bakteri penyebab penyakit gigi tahap lanjut, yang juga dapat menyebabkan meningitis dan penyakit jantung endokarditis.
Semetara itu, E.Coli merupakan bakteri yang dapat menyebabkan diare dan infeksi kandung kemih. Bakteri E.coli banyak ditemukan pada sikat gigi yang disimpan di dalam kamar mandi selama tiga bulan.
Oleh karena itu, pemilihan sikat gigi juga merupakan hal yang tidak kalah penting. Agar kegiatan menyikat gigi tidak berubah menjadi ajang penularan penyakit, Anda perlu memilih jenis sikat gigi yang tepat.
Pilihan terbaik adalah sikat gigi dengan bahan yang bebas bakteri. Sikat gigi yang bebas bakteri atau antibakteri biasanya memiliki bulu sikat dengan kandungan binchotan charcoal.
Kandungan binchotan charcoal berfungsi untuk menetralkan udara di sekitar bulu sikat, agar cepat kering. Bulu sikat gigi yang cepat kering dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.
Ingat, menyikat gigi dengan benar saja tak cukup untuk menghindarkan Anda dari serangan kuman dan bakteri. Pastikan Anda juga memilih sikat gigi yang tepat. Sikat gigi antibakteri dengan bulu sikat yang mengandung binchotan charcoal akan membantu melindungi gigi Anda secara maksimal.
[BA/ RH]