Semua organ dan sistem yang ada di dalam tubuh Anda saling berhubungan satu sama lain. Contohnya, jika sakit gigi karena infeksi, Anda mungkin saja mengalami peningkatan suhu atau demam.
Demikian pula bila Anda mengidap penyakit kronis. Jika kondisi penyakit tidak terkontrol, maka dapat menjadi penyebab sakit gigi dan gangguan pada rongga mulut lainnya.
Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut Anda:
1. Diabetes
Diabetes dapat memengaruhi kemampuan tubuh Anda dalam memanfaatkan glukosa atau gula darah menjadi sumber energi. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi, seperti kerusakan saraf, penyakit jantung, penyakit ginjal, serta penyakit gigi dan mulut.
Bahkan semakin tinggi kadar gula dalam darah Anda, semakin tinggi risiko Anda untuk terkena infeksi gigi dan gusi.
Menurut American Dental Association (ADA), penderita diabetes berisiko tinggi untuk mengalami penyakit gusi seperti gingivitis dan periodontitis. Kadar gula yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan peredaran darah di gusi menjadi tidak lancar, sehingga memicu gingivitis.
Jika gingivitis tidak dirawat, maka lama kelamaan bisa berlanjut menjadi periodontitis. Pada periodontitis akan terjadi kerusakan yang lebih dalam lagi, yaitu pada bagian tulang alveolar.
Selain itu, diabetes berhubungan dengan peningkatan risiko terjadinya kandidiasis, suatu infeksi yang disebabkan oleh jamur. Orang yang menderita diabetes juga cenderung memiliki mulut kering, karena pola makan dan obat yang dikonsumsi. Hal ini pun dapat menjadi penyebab sakit gigi akibat gigi berlubang.
Artikel lainnya: Malas Gosok Gigi? Waspada Masalah Kesehatan Ini!
2. Hipertensi
Hipertensi juga bisa menjadi penyebab sakit gigi dan gusi yang Anda alami. Sebuah studi menyimpulkan bahwa orang dengan hipertensi berisiko menderita penyakit gusi, seperti gingivitis dan periodontitis. Masalah gigi dan mulut dapat ditemukan pada penderita hipertensi yang tidak terkontrol dengan obat-obatan.
Selain penyakit gusi, efek yang dapat ditunjukkan bisa berupa peningkatan kejadian karies gigi, sehingga secara tidak langsung menjadi penyebab sakit gigi. Hal ini disebabkan karena obat-obatan antihipertensi dapat mengakibatkan penurunan aliran air liur. Alhasil, mulut bisa terasa kering.
Bila karies gigi dibiarkan tanpa perawatan, akan menyebabkan masalah gigi bertambah parah. Jika kerusakan gigi membuat gigi sudah tidak bisa dirawat lagi, maka biasanya gigi harus dicabut.
Pencabutan inilah yang menjadi kontraindikasi pada pasien hipertensi. Karena penderita hipertensi yang tidak terkontrol berisiko untuk mengalami perdarahan pasca pencabutan gigi.
3. HIV/AIDS
Ketika Anda terinfeksi virus HIV, mulut mungkin menjadi bagian pertama dari tubuh yang akan terpengaruh. HIV/AIDS adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi atau masalah mulut lainnya, seperti kandidiasis.
Selain itu, penyakit HIV bisa juga menjadi penyebab sakit gigi karena infeksi, bahkan sampai kehilangan gigi.
Infeksi jamur pada rongga mulut yang paling umum adalah kandidiasis. Tandanya berupa peradangan dan lapisan putih yang terdapat pada lidah, serta dapat menyebabkan peradangan pada kerongkongan. Keadaan ini dapat membuat penderita kesulitan dalam mengunyah atau menelan makanan.
4. Penyakit GERD
Salah satu penyakit penyebab sakit gigi adalah GERD. Mereka yang memiliki penyakit GERD biasanya akan mengalami perubahan dalam rongga mulut. Misalnya: erosi gigi, menurunnya produksi saliva, serta perubahan jumlah bakteri di dalam mulut.
Kondisi gigi yang erosi bisa menjadi ciri khas untuk melihat adanya gangguan refluks asam lambung. Pada erosi gigi, terjadi pelarutan mineral gigi akibat proses kimia yang bukan disebabkan oleh zat asam dari bakteri, melainkan akibat gabungan dari beberapa faktor tertentu.
Akibatnya, penyakit GERD bisa jadi penyebab sakit gigi dan ngilu karena saraf gigi teriritasi. Penyebab erosi gigi dibagi dua faktor, yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik.
Faktor intrinsik terjadi akibat paparan asam yang berasal dari muntahan, sendawa, GERD atau asam lambung. Sedangkan, faktor ekstrinsik biasanya paparan asam yang berasal dari makanan yang bersifat asam atau dampak dari obat-obatan GERD.
Artikel lainnya: Gigi Rapuh, Tanda Penyakit Kronis?
5. Penyakit Jantung
Menurut Journal of Clinical Medicine, bakteri di dalam mulut dan infeksi gigi merupakan faktor penyebab paling besar dalam menyebabkan infeksi jantung endokarditis. Bakteri tersebut masuk melalui gigi yang infeksi atau berlubang, lalu masuk ke pembuluh darah dan hinggap pada organ jantung dan menyebabkan infeksi pada jantung bagian dalam.
Selain itu, terjadinya penyakit jantung juga bisa terjadi akibat bakteri masuk melalui gusi yang terkena periodontitis. Periodontitis disebabkan karena banyak terjadi penumpukan plak gigi di sekitar garis gusi. Karena itulah, penyakit jantung bisa menjadi penyakit yang menyerang gigi.
6. Stroke
Tanda dan gejala penyakit stroke yang kita ketahui adalah mati rasa, lemah pada bagian lengan, lumpuh pada sebagian anggota tubuh. Pasien juga akan mengalami kesulitan dalam bicara, penglihatan yang kabur, atau bahkan tidak melihat sama sekali.
Kehilangan fungsi indra serta melemahnya otot pada wajah juga merupakan efek samping dari obat stroke, yang menyebabkan pasien berisiko tinggi terhadap penyakit yang menyerang gigi.
Kelumpuhan pada lidah dan otot mulut membuat pasien tidak sadar akan sisa makanan yang tertinggal dalam mulut dari sebelumnya sampai keesokan harinya saat membersihkan gigi lagi. Akibatnya, bisa terjadi radang gingivitis, periodontitis, kehilangan gigi, bau mulut, serta rongga mulut yang kering.
7. Kanker Payudara
Berdasarkan Journal of Pharmacy & BioAllied Sciences, belakangan ini penyakit periodontal berhubungan dengan meningkatnya kasus pasien kanker payudara. Suatu penelitian di Swedia menyatakan, penyakit periodontal kronis di mana terjadi kehilangan gigi geraham berhubungan dengan angka terjadinya kasus kanker payudara.
Artikel lainnya: Benarkah Gigi Berlubang Bisa Picu Penyakit Jantung?
Penyakit periodontal atau periodontitis dapat merusak jaringan di sekitar gigi, disebabkan karena bakteri tertentu. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya pembentukan pocket atau tempat menumpuknya makanan, penurunan gusi, ataupun keduanya.
Penyakit periodontal juga berkaitan dengan meningkatnya produksi molekul reaktif mengandung
Oksigen yang jika tidak bisa dinetralkan dapat menyebabkan kerusakan pada sel dan jaringan pada tubuh. Toksin dari peradangan tersebut masuk ke dalam peredaran darah, lalu meningkatkan proliferasi dan perubahan sel, sehingga memicu perkembangan dan penyebaran dari kanker tersebut.
8. Kanker Prostat
Perlu diketahui, adanya peradangan dan infeksi kronis di dalam tubuh berkaitan dengan meningkatnya risiko perkembangan kanker prostat. Contoh peradangan kronis adalah penyakit periodontitis, yang dipicu oleh bakteri anaerob gram negatif.
Bakteri anaerob gram negatif bisa bermigrasi ke dalam peredaran darah untuk memulai suatu infeksi dan peradangan di organ prostat. Organ prostat yang mengalami peradangan dapat berubah bentuk menjadi suatu keganasan.
Dengan menjaga kesehatan tubuh, tentunya penyakit-penyakit yang menyerang gigi dan mulut di atas dapat terhindarkan. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter untuk memastikan Anda tak berisiko terkena penyakit kronis.
Anda juga disarankan untuk mengontrol kondisi kesehatan gigi dan mulut dengan dokter gigi minimal 2 kali dalam setahun. Untuk membaca artikel kesehatan gigi dan mulut lainnya, Anda dapat mengunduh aplikasi KlikDokter.
[NWS]