Tambal gigi adalah perawatan yang dilakukan untuk mengatasi gigi berlubang. Perawatan ini bisa menggunakan berbagai macam bahan. Misalnya amalgam, komposit, dan glass ionomer.
Namun, tambalan gigi amalgam atau logam kini sudah tidak digunakan lagi. Menurut Dental Journal Universitas Airlangga, tambalan amalgan berisiko memberikan efek toksik pada tubuh.
Kesuksesan penambalan gigi sangat berpengaruh terhadap beberapa faktor, antara lain kondisi gigi berlubang sebelum ditambal dan pemilihan bahan tambal.
Hal tersebut akan sangat memengaruhi hasil akhir apakah gigi akan sakit setelah ditambal atau tidak.
Kenapa Gigi Sakit Setelah Ditambal?
Penambalan gigi memang bisa mengatasi gigi berlubang yang sakit. Namun, ada beberapa hal yang menyebabkan gigi sakit berdenyut setelah ditambal. Misalnya:
1. Gigi Sudah Berlubang Sangat Dalam
Gigi yang berlubang biasanya tidak langsung tembus ke lapisan yang terdalam, tetapi perlahan menyerang lapisan terluar, yaitu email gigi.
Pada kondisi tersebut, gigi tidak selalu sakit, hanya kadang nyeri jika minum dingin atau makan manis. Atau, sering tersangkut makanan di tempat yang sama.
Jika tidak segera melakukan perawatan di dokter gigi, hal itu akan membuat lubang di gigi semakin dalam dan menyerang lapisan dentin. Alhasil, gigi sering sakit apabila kemasukan makanan.
Sampai akhirnya, lubang gigi menyerang lapisan yang lebih dalam lagi, yaitu bagian kamar saraf atau pulpa. Gejalanya berupa sakit gigi spontan berdenyut, cekot-cekot mengganggu tidur malam.
Artikel Lainnya: Sederet Hal yang Harus Dilakukan Setelah Tambal Gigi
Pada tahap ini, obat pereda nyeri sudah tidak mampu lagi untuk mengatasi sakitnya, sehingga orang tersebut terpaksa datang ke dokter gigi untuk menghilangkan keluhan.
Namun sayangnya, pada tahap ini sudah tidak bisa lagi dilakukan penambalan permanen. Karena jika tetap dilakukan, maka akan timbul rasa sakit akibat bakteri sudah masuk ke dalam kamar pulpa.
Bakteri yang sudah masuk ke kamar pulpa tadi akan memproduksi gas. Nah, gas ini bisa saja tidak dapat keluar sehingga gigi nyeri atau sakit setelah ditambal.
2. Menggunakan Tambal Sinar
Tambalan sinar adalah jenis tambalan gigi yang paling umum digunakan sekarang ini. Sinar tersebut dapat membuat bahan komposit mengeras sehingga mampu menutup lubang di gigi dengan baik.
Keuntungan dari tambal sinar adalah warna tambalan bisa disesuaikan dengan warna asli gigi.
Namun, apabila lubang gigi sudah terlalu dalam tapi masih sebatas lapisan dentin, maka dapat menimbulkan rasa ngilu.
Rasa ngilu dapat muncul akibat pengaplikasian etsa yang bersifat asam saat proses penambalan.
Normalnya rasa ngilu akan hilang dalam beberapa hari. Bila tidak kunjung mereda dalam waktu satu minggu, maka pasien harus melakukan pemeriksaan kembali dengan dokter gigi. Dokter mungkin akan melakukan rontgen pada gigi tersebut.
Artikel Lainnya: Kapan Perlu Menambal Gigi?
3. Reaksi Alergi
Salah satu alasan kenapa gigi terasa sakit sehabis ditambal adalah karena adanya reaksi alergi.
Ya, pasien dapat mengalami reaksi alergi terhadap bahan tambalan gigi. Selain nyeri pada gigi, pasien mungkin dapat mengalami ruam atau gatal di area dekat tambalan atau sekitar mulut.
Hubungi dokter gigi jika kamu mengalami reaksi alergi setelah tambal gigi. Dokter mungkin akan menggunakan bahan yang berbeda untuk mengulang pengisian tambal gigi yang berlubang.
Bahan tambalan yang paling berpotensi untuk menimbulkan rekasi alergi adalah amalgam.
4. Pembersihan Lubang Gigi yang Tidak Maksimal
Selain penyebab di atas, permbersihan lubang gigi yang kurang bersih juga bisa membuat gigi sakit setelah ditambal.
Karena kuman-kuman, sisa jaringan rusaknya masih tertinggal sehingga perjalanan penyakit karies gigi masih berlanjut. Hal inilah yang menyebabkan kenapa gigi habis ditambal malah sakit.
Cara Mengatasi Rasa Sakit Setelah Tambal Gigi
Untuk mencegah dan mengurangi rasa sakit setelah tambal gigi, kamu dapat melakukan beberapa hal di bawah ini:
- Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen atau kalium diklofenak.
- Untuk sementara waktu, hindari mengonsumsi makanan atau minuman dengan suhu panas dan dingin.
- Menghindari makanan dan minuman asam, seperti buah jeruk, anggur, dan yoghurt.
- Menyikat gigi dan flossing dengan lembut.
- Menggunakan pasta gigi untuk gigi sensitif.
- Mengunyah di sisi berlawanan dari bagian gigi yang ditambal.
Hubungi dokter gigi secepatnya jika kamu merasa tidak nyaman dengan tambalan gigi atau mengalami rasa nyeri yang tidak kunjung sembuh.
Dokter mungkin dapat mengevaluasi dengan melakukan rontgen gigi, lalu memperbaiki tambalan, atau mengganti bahan tambalan yang lebih cocok dengan gigimu.
Apabila kamu punya pertanyaan mengenai tambal gigi, gigi berlubang, atau masalah gigi lainnya, konsultasikan lewat Tanya Dokter. Dapatkan info penyakit dan penanganannya hanya di aplikasi KlikDokter. Mari #JagaSehatmu selalu!
[RS]