Impaksi gigi adalah kondisi ketika gigi tumbuh dengan tidak sempurna. Biasanya kondisi ini terjadi pada gigi bungsu atau gigi geraham paling belakang.
Jika dibiarkan, gigi yang impaksi akan menimbulkan permasalahan pada rongga mulut, seperti karies, abses, dan rasa ngilu yang tidak tertahankan.
Penyebab impaksi gigi perlu kamu ketahui, sehingga penanganan yang tepat bisa didapatkan.
Bila impaksi gigi terjadi selain pada gigi geraham paling belakang, perawatan dapat berupa ortodontik (behel gigi) atau dengan pencabutan.
Sementara itu, jika terjadi pada gigi paling belakang, pencabutan gigi biasanya perlu dilakukan.
Lalu, kenapa bisa terjadi impaksi gigi? Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebabnya:
1. Ketidaksesuaian Rahang dan Gigi
Impaksi gigi bisa disebabkan oleh ketidaksesuaian antara rahang dengan gigi. Terutama jika rahang berukuran kecil.
Ukuran rahang sangat memengaruhi susunan lengkung gigi. Apabila rahang kecil, sedangkan ukuran gigi tidak sesuai, gigi bisa tumbuh berjejal.
Pada beberapa kasus, gigi bahkan tidak tumbuh atau tidak muncul ke permukaan karena tidak tersedianya ruang.
Pada gigi geraham paling belakang, banyak sekali kasus gigi yang tertanam di dalam tulang. Ada yang tertanam sebagian, ada pula yang tertanam sepenuhnya di dalam.
Kedua kondisi tersebut cukup berisiko. Pasalnya, aliran saraf yang berada di dekat ujung saluran akar bisa ikut terpengaruh. Pada akhirnya, kamu mungkin mengalami sejumlah keluhan, salah satunya vertigo.
Artikel Lainnya: Gigi Bungsu Baru Tumbuh Saat Dewasa, Apa Penyebabnya?
2. Gigi Terhalang untuk Tumbuh
Penyebab impaksi gigi berikutnya berkaitan dengan pertumbuhan gigi. Jika gigi terhalang untuk tumbuh, risiko impaksi bisa meningkat.
Sebaliknya, gigi akan tumbuh dengan baik jika ada ruang yang cukup dan tidak ada penghalang di antara jalan keluarnya.
Penghalang yang dimaksud bisa karena gigi sebelahnya yang menutupi ruang, atau gigi susu yang belum tanggal.
Kedua kondisi tersebut membuat gigi yang akan tumbuh kesulitan untuk tumbuh dengan sempurna. Alhasil, gigi impaksi bisa muncul.
Gigi yang sudah tumbuh idealnya akan bergerak menuju ke depan atau ke arah gigi seri. Tekanan gerakan tersebut membuat gigi yang impaksi makin susah untuk tumbuh.
Kondisi tersebut bisa lebih mengkhawatirkan jika gigi yang menghalanginya juga memiliki karies. Pasalnya, gigi yang impaksi juga berisiko mengalami karies sehingga gigi dapat membusuk di dalam tulang.
Artikel Lainnya: Gigi Anak Tumbuh Renggang, Perlukah Khawatir?
3. Jaringan Sekitar Terlalu Padat
Selain gigi, jaringan di sekitarnya juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan gigi. Jaringan yang dimaksud adalah tulang rahang.
Tulang rahang yang mengalami penebalan akan membuat gigi terhalang untuk tumbuh, sehingga gigi tertinggal di dalam tulang.
Hal tersebut bisa berakhir pada penebalan tulang. Kondisi ini akan memberikan tingkat kesulitan tersendiri saat melakukan proses pencabutan.
Oleh sebab itu, bedah minor mungkin dibutuhkan untuk mencabut gigi yang tertanam tersebut sehingga hasil yang diperoleh akan lebih baik.
Nah, kini kamu sudah mengetahui sejumlah kemungkinan penyebab impaksi gigi. Kondisi ini bisa kamu cegah sejak dini.
Sebaiknya pada saat usia pergantian gigi permanen, pemeriksaan radiologi dilakukan untuk melihat gigi apa saja yang akan tumbuh dan bagaimana kondisi di sekitarnya.
Pemeriksaan tersebut akan membantu gigi permanen tumbuh dengan sempurna. Dengan begitu, kondisi gigi yang abnormal, seperti impaksi gigi, tidak akan terjadi.
Apabila memiliki pertanyaan seputar penyebab gigi impaksi dan penanganannya, kamu bisa menggunakan fitur Live Chat untuk berkonsultasi langsung dengan dokter.
Dapatkan pula informasi lainnya seputar kesehatan gigi dan mulut dengan mengunduh aplikasi KlikDokter. Mari, #JagaSehatmu selalu!
[WA]
Referensi
Pranjoto EH, Sjamsudin J. Perawatan gigi impaksi anterior rahang atas pada remaja. Dent J, Vol. 38. No. 3. Juli – September 2005: 142-45
Pedersen G. Buku Ajar Bedah Mulut Editor Drg.Lilian Yuwono. ed. I. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 1996
Lee SK, Kim YS, Oh HS, Yang KH, Kim EC, Chi JG. Prenatal development of the human mandib le. Anat Rec. 2001;263(3):314-25.