Karang gigi tidak boleh kamu sepelekan. Secara estetik, karang gigi dapat mengganggu penampilan karena akan berwarna kekuningan, atau bahkan kecokelatan ketika terlalu lama dibiarkan di dalam rongga mulut.
Selain mengganggu penampilan, karang gigi yang dibiarkan terus-menerus juga bisa mencetuskan bau mulut. Itu karena karang gigi merupakan tempat pelekatan sisa makanan serta bakteri.
Tidak sampai di situ! Karang gigi juga dapat mengikis tulang rahang sehingga mengakibatkan gigi goyang. Karenanya, kamu harus rutin membersihkan karang gigi (scaling) di dokter gigi, yakni setiap 6-12 bulan sekali.
Lalu apa saja, sih, penyebab terjadinya karang gigi? Yuk, simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
1. Sisa Makanan
Karang gigi merupakan sisa makanan yang tidak dibersihkan dalam waktu tertentu, sehingga menjadi tempat pelekatan bakteri. Sisa makanan yang menempel tersebut memiliki sukrosa yang juga menjadi makanan bakteri.
Itulah kenapa kamu disarankan untuk menyikat gigi paling tidak 30 menit setelah makan. Karena untuk mencegah sisa makanan menempel terlalu lama pada gigi.
Bila menempel terlalu lama, bakteri juga akan mudah menempel dan terbentuklah karang gigi.
Artikel Lainnya: Gunakan Alat Pembersih Karang Gigi Sendiri, Amankah?
2. Produksi Air Liur
Peran air liur sangatlah vital untuk kebersihan rongga mulut. Mengapa demikian?
Selain mengandung enzim-enzim yang bermanfaat untuk proses pencernaan makanan, air liur juga menjadi pembersih alami bagi rongga mulut. Sisa makanan yang menempel pada gigi akan terlepas jika terkena air liur.
Namun, tidak semua orang memiliki laju air liur yang sama. Pada beberapa orang, mereka memiliki laju yang cukup lambat sehingga lebih rentan terhadap adanya karang gigi.
Karena itu, produksi air liur yang lambat bisa menjadi faktor penyebab terjadinya karang gigi.
3. Kebiasaan Mengunyah
Jika kamu berpikir kalau sisi rahang yang digunakan untuk mengunyah akan lebih kotor dibandingkan dengan sisi yang tidak digunakan untuk mengunyah, maka itu sebenarnya keliru.
Nyatanya, kondisi rongga mulut akan lebih kotor pada sisi rahang yang tidak digunakan untuk makan.
Karang gigi juga lebih banyak terlihat pada orang yang mengunyah dengan salah satu sisi saja, dibandingkan apabila mengunyah dengan kedua sisi.
4. Cara Menyikat Gigi yang Kurang Tepat
Penyebab gigi berkarang bisa juga karena cara menyikat gigi yang salah.
Menyikat gigi merupakan cara yang mudah untuk menjaga kebersihan rongga mulut. Dengan menyikat gigi, sisa makanan dapat dibersihkan bersamaan dengan menghilangnya plak gigi.
Jika kamu menyikat gigi dengan cara yang tidak baik serta alat yang tidak tepat, hal tersebut juga bisa meningkatkan jumlah karang gigi.
Akan tetapi, menyikat gigi tidak dapat membuat karang gigi hilang begitu saja. Diperlukan alat yang memiliki getaran khusus untuk membuat karang gigi terlepas dari pelekatannya.
Artikel Lainnya: Daun Sirih untuk Mengatasi Bau Mulut, Ampuhkah?
Itulah hal-hal yang bisa menjadi penyebab karang gigi. Ingatlah untuk membersihkan karang gigimu secara rutin di dokter gigi, agar tidak bertambah banyak dan memicu bau mulut hingga radang gusi.
Selalu #JagaSehatmu, ya! Apabila butuh konsultasi terkait masalah gigi dan mulut, kamu dapat menggunakan layanan Tanya Dokter.
Untuk membaca artikel kesehatan lainnya yang terbaru, jangan lupa download aplikasi KlikDokter.
[RS]