Perawatan kawat gigi atau behel kini terbilang populer. Saat ini, penggunaan kawat gigi sudah termasuk dalam daftar perawatan gigi yang umum.
Fungsi pemakaian kawat gigi tidak hanya untuk meratakan gigi, tapi juga untuk mendukung kebersihan gigi serta memperbaiki fungsi pengunyahan.
Susunan gigi geligi yang rata tentu akan mempermudah pembersihan gigi dari plak. Hubungan gigi rahang atas dan bawah yang harmonis juga bisa memperbaiki pengunyahan serta dapat mencegah terjadinya gangguan pada sendi rahang.
Sayangnya, penggunaan kawat gigi pada umumnya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Lamanya waktu perawatan disebut-sebut dapat memicu rasa ngilu pada gigi. Apa benar demikian?
Lama Pemakaian Behel dan Risiko Gigi Ngilu
Sebelum mengetahui hubungan kawat gigi dengan gigi ngilu, perlu Anda ketahui bahwa selama dalam masa perawatan kawat gigi, pasien harus rajin kontrol. Kontrol dilakukan setiap dua sampai tiga minggu sekali secara rutin ke dokter gigi.
Saat kunjungan kontrol tersebut, dokter akan memeriksa gigi geligi, membersihkan gigi dari plak dan karang gigi, dan juga mengganti karet.
Untuk kawat gigi yang konvensional, karet perlu diganti setiap kontrol karena daya elastisnya akan mengendur. Jika tidak, kawat dikhawatirkan tidak berfungsi lagi untuk membantu menggerakkan gigi.
Artikel Lainnya: Ini Kondisi Gigi yang Perlu Pakai Behel, Apa Saja?
Selain itu, dokter juga akan mengganti kawat lengkung jika diperlukan. Seiring berjalannya perawatan, kawat perlu diganti. Jika tidak, kawat lama-kelamaan kawat dapat mengalami korosi di dalam mulut sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
Kawat lengkung yang terbuat dari nikel titanium atau stainless steel yang menempel pada behel ini berfungsi menyalurkan tekanan ke gigi agar gigi dapat digerakkan. Kawat lengkung juga berperan memandu pergerakan gigi menuju lengkung gigi yang normal.
Karena banyak tindakan yang harus dilakukan saat kontrol, pasien harus mematuhi jadwal kontrol. Pasien yang kurang disiplin justru akan menyebabkan perawatan ortodontik berjalan terlalu lama.
Meski tidak terjadi pada semua orang, pemakaian kawat gigi dapat menyebabkan rasa ngilu. Rasa ngilu bisa terjadi akibat kekuatan alat yang memberikan tekanan pada gigi agar gigi dapat bergerak.
Selain itu, gigi ngilu juga bisa terjadi akibat cara sikat gigi yang terlalu keras sehingga terjadi penurunan gusi. Jika kebiasaan buruk ini tidak diperbaiki, maka penurunan gusi ini dapat memicu gigi sensitif dan ngilu.
Risiko lainnya dari perawatan kawat gigi adalah muncul karies (lubang gigi) karena kurangnya pembersihan di sekitar behel gigi sehingga terjadi penumpukan plak di sekitar karet.
Artikel Lainnya: Masalah Kesehatan Gigi yang Mengintai Pengguna Behel
Cegah Ngilu, Berapa Lama Boleh Pakai Kawat Gigi?
Ketika berkomitmen untuk menjalani perawatan ini, Anda perlu rutin kontrol kawat gigi. Ini dilakukan untuk memeriksakan kondisi dan kebersihan kawat gigi serta karet agar dapat diganti sesuai jadwal.
Jika Anda kontrol gigi sesuai jadwal, rata-rata lama pemakaian kawat gigi menurut Dental Press Journal of Orthodontics, sangat bervariasi tergantung dari kondisi awal gigi dan tingkat kesulitannya. Lama perawatan mulai dari 22 bulan sampai lebih dari 36 bulan.
Perawatan kawat gigi membutuhkan kedisiplinan dan komitmen dari pasien, agar tidak berjalan terlalu lama dan pasien terhindar dari risiko kerusakan gigi maupun gigi ngilu karena behel.
Selain itu, jika ingin mencegah gigi ngilu karena behel, ada hal-hal yang harus diperhatikan, seperti:
- Perawatan kawat gigi harus dikerjakan oleh dokter gigi. Untuk kasus yang ringan, perawatan dapat dilakukan oleh dokter gigi umum. Namun, untuk kasus yang lebih berat bisa ditangani oleh dokter gigi spesialis ortodontik.
- Sebaiknya Anda tidak melakukan pemasangan behel di tukang gigi atau ahli gigi. Sebab, umumnya tukang gigi tidak menempuh pendidikan medis. Selain itu, mereka tidak memiliki izin untuk melakukan perawatan tersebut.
- Jaga kebersihan gigi. Risiko terjadinya karies juga dapat dicegah dengan selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan perhatian ekstra.
- Gunakan sikat gigi khusus ortodontik yang didesain khusus untuk membersihkan sela-sela dan sekitar behel. Anda juga bisa menggunakan sikat gigi yang berbulu lembut sehingga tidak akan melukai gusi.
- Pastikan pasta gigi yang digunakan mengandung fluor dan vitamin gigi yang mengandung CPP-ACP untuk mencegah karies.
Lamanya perawatan ortodontik bergantung pada kepatuhan Anda melakukan kontrol ke dokter. Sebaiknya, kontrol rutin dilakukan sesuai jadwal agar penggunaan behel tidak memakan waktu lama. Dengan begitu, risiko gigi ngilu dan masalah lain pun dapat diminimalkan.
Dapatkan informasi kesehatan gigi dan mulut lainnya dengan mengunduh aplikasi Klikdokter. Konsultasikan juga masalah kesehatan Anda langsung dengan dokter lewat fitur Live Chat 24 jam.
[WA]