Menyikat gigi adalah langkah sederhana dalam mencegah terbentuknya plak. Dengan menyikatnya, Anda juga turut menjaga kesehatan gusi dan anggota mulut lainnya.
Sayangnya, terkadang orang luput untuk mengganti sikat gigi secara rutin. Padahal sikat gigi bisa penuh dengan kuman dan bakteri. Jika sudah begitu, manfaat menyikat gigi tidak bisa didapatkan secara optimal.
Penggunaan Sikat Gigi yang Baik
Salah satu syarat penggunaan sikat gigi yang baik adalah memiliki bulu sikat yang masih bagus. Sebab, bulu sikat memiliki peranan penting dalam membersihkan permukaan gigi. Menurut pakar, sikat gigi baru benar-benar berfungsi dengan baik, jika memiliki bulu yang tegak lurus.
Bulu yang lurus serta pegangan yang mudah digenggam memudahkan pembersihan bagian-bagian gigi yang sulit untuk dijangkau.
Artikel lainnya: Alasan Mengapa Anak Harus Menggosok Gigi di Malam Hari
Oleh sebab itu, bila bulu sikat gigi yang Anda gunakan sudah melengkung ke arah luar, sebaiknya segera diganti. Ini karena kondisi sikat gigi yang demikian sudah kehilangan kemampuannya untuk mengangkat sisa-sisa kotoran yang ada di permukaan gigi.
Kapan Harus Ganti Sikat Gigi?
Sikat gigi adalah garis pertahanan pertama Anda dalam melawan bakteri yang menyebabkan penyakit gusi, kerusakan gigi, dan bau mulut. Dengan menyikat gigi dua kali sehari, berarti Anda mencegah diri dari terkena penyakit gigi dan mulut.
Pada tingkat penggunaannya, bulu sikat akan mulai bengkok dan menjadi rusak dalam waktu sekitar 40 hari, terutama jika Anda menggosok gigi dengan tekanan yang cukup kuat.
Menurut American Dental Association (ADA) maupun Center for Disease Control and Prevention (CDC), penggantian sikat gigi sebaiknya dilakukan setiap 3 hingga 4 bulan sekali.
Namun, jika sebelum waktunya bulu sikat sudah mulai rusak, segera ganti sikat gigi Anda agar pembersihan menjadi efektif. Tak hanya itu, Anda juga wajib mengganti sikat gigi apabila terserang penyakit seperti batuk, flu, radang tenggorokan, atau penyakit lainnya.
Artikel lainnya: Menyikat Gigi Sebaiknya Seberapa Sering?
Ini disebabkan karena sikat gigi tersebut bisa menjadi media penularan penyakit. Terutama bila penyimpanan sikat gigi setiap anggota keluarga diletakkan dalam satu tempat yang sama, sehingga memungkinkan saling bersentuhan satu sama lain.
Bahaya Jika Tidak Ganti Sikat Gigi Terlalu Lama
Ketika Anda menggunakan sikat gigi di luar usianya, bulu sikat akan menekuk ke arah luar yang dikenal dengan istilah “bristle flaring”. Kondisi ini membuat bulu sikat menjadi sedikit lebih lemah pada penggunaannya.
Pemakaiannya menjadi kurang efektif dalam membersihkan gigi sehingga penumpukan plak menjadi jauh lebih banyak. Pengangkatan plak yang kurang efektif dapat menyebabkan bakteri tumbuh berlebih sehingga menimbulkan bau mulut.
Selain itu, bulu sikat yang sudah rusak dan dipaksakan untuk menyikat gigi dapat menampung lebih banyak bakteri. Hal ini dapat membuat bakteri menumpuk kembali di rongga mulut dan menyebabkan infeksi berulang, peradangan gusi, serta kerusakan gigi.
Mulai saat ini, hindarilah menggunakan sikat gigi yang sama terlalu lama. Ganti sikat gigi Anda setiap 3 atau 4 bulan sekali, atau ketika bulu sikat sudah rusak.
Di samping mengganti sikat gigi secara teratur, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Iringi pula perilaku kebiasaan menyikat gigi dengan teknik yang tepat serta penggunaan pasta gigi dengan kandungan yang sesuai. Sehingga, kesehatan gigi dan mulut dapat terjaga dengan baik.
Bagi Anda yang punya pertanyaan seputar kesehatan gigi, dapat berkonsultasi dengan dokter kami. Gunakan layanan Live Chat dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.
[NWS/ RS]