Sariawan atau disebut medis stomatitis aphtosa merupakan kelainan dalam rongga mulut yang paling sering ditemukan. Keluhan ini bisa muncul secara misterus pada siapa saja.
Meski terkesan sepele karena tidak menyebabkan keluhan berarti, kondisi ini tetap bisa mengganggu kenyamanan Anda. Pasalnya, sariawan bisa menyebabkan rasa nyeri yang tidak tertahankan, apalagi saat Anda makan, minum, atau berbicara.
Sariawan umumnya berbentuk bulat atau oval, memiliki warna putih atau kuning di tengahnya dan berwarna merah pada tiap sisinya. Keluhan ini umumnya muncul di bawah lidah, bagian dalam pipi atau bibir, dasar gusi, atau di langit-langit mulut.
Pada kebanyakan kasus, sariawan identik dengan kurangnya asupan vitamin C. Padahal, hal tersebut tidak benar. Karena pada dasarnya, sariawan bisa terjadi akibat berbagai hal.
Artikel Lainnya: Sariawan di Bibir Kering, Bolehkah Dibiarkan?
Penyebab Sariawan yang Jarang Disadari
Penyebab pasti munculnya sariawan belum diketahui pasti hingga saat ini. Namun, beberapa penelitian menduga bahwa kemunculan keluhan tersebut berkaitan dengan kondisi-kondisi berikut ini:
-
Trauma di dalam Rongga Mulut
Sariawan bisa muncul jika terdapat trauma di dalam rongga mulut, misalnya akibat tergigit ketika Anda mengunyah.
Anda juga bisa mengalami trauma tersebut akibat gesekan besi yang terdapat pada kawat gigi, penggunaan gigi palsu, atau mengonsumsi asupan yang terlalu panas.
-
Pola Makan Kurang Baik
Orang yang tidak mampu memenuhi kecukupan zat besi, asam folat, vitamin B6 dan B12 memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk mengalami sariawan.
Artikel Lainnya: Sariawan pada Bayi Bisa Sembuh dengan ASI, Benarkah?
-
Stres
Belum ada mekanisme pasti mengapa stres dapat menjadi penyebab sering sariawan. Namun, ketika Anda stres, daya tahan tubuh akan menurun sehingga risiko terjadinya sariawan juga bisa meningkat.
-
Bakteri dan Virus
Tidak menyikat gigi dua kali sehari, atau kumur-kumur ketika sedang dalam kondisi tertentu, akan mengakibatkan mulut menjadi tempat yang nyaman bagi bakteri dan virus untuk berkembang biak. Salah satu keluhan yang bisa muncul akibat kondisi ini adalah sariawan.
-
Kurang Tidur
Jam dan kualitas tidur yang kurang baik akan berkontribusi terhadap penurunan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, risiko sariawan juga bisa meningkat.
Artikel lainnya: Heran, Mengapa Sariawan Muncul Setelah Cabut Gigi?
-
Makanan Tertentu
Makanan dan minuman yang bersifat asam, seperti jeruk, lemon, dan nanas bisa berkontribusi pada terjadinya sariawan.
Oleh karena itu, jika Anda sedang sariawan, hindarilah buah-buahan tersebut. Selain itu, Anda juga perlu menghindari kopi, cokelat, keju, serta kacang-kacangan.
-
Kondisi Genetik
Meski bukan penyakit menular, sariawan diduga bisa terjadi akibat predisposisi genetik atau kondisi turunan yang bisa didapat dari orang tua. Hal ini umumnya dialami oleh wanita ketimbang pria.
Jika Anda tak ingin mengalami sariawan, berhati-hatilah ketika makan. Jangan tergesa-gesa, agar tidak mengalami trauma di mulut.
Selain itu, cukupi juga kebutuhan vitamin dan mineral Anda sehari-hari. Caranya, konsumsilah makanan sehat dan bergizi seimbang, yang terdiri dari daging tanpa lemak, ikan, telur, gandum, susu, dan menu sehat lainnya. Pastikan pula kondisi mental Anda senantiasa stabil agar kekebalan tubuh selalu optimal.
Jika sariawan sudah terlanjur terjadi, Anda bisa mengetahui cara mengatasinya dengan klik tautan berikut: Cara Alami Mengobati Sariawan.
Jangan biarkan sariawan terjadi dan mengganggu aktivitas maupun menurunkan kualitas hidup Anda. Lakukan tindakan pencegahan dan penanganan seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Jika Anda ingin tahu lebih lanjut mengenai penyebab sering sariawan, tak perlu sungkan untuk bertanya pada tim dokter dari KlikDokter melalui Live Chat 24 jam.
(NB/ RH)