Gigi berlubang bisa dialami semua orang, tanpa pandang usia, ras, dan gender. Kondisi ini disebabkan oleh faktor risiko yang bermacam-macam.
Supaya terhindar dari risiko adanya gigi berlubang, maka perhatikan kebiasaan-kebiasaan berikut ini.
1. Kebiasaan Ngemil yang Salah
Tahukah Anda, ngemil di antara waktu makan bisa merusak gigi? Ya, kandungan gula di dalam camilan yang Anda konsumsi dapat membuat keseimbangan pH di dalam mulut terganggu.
Alhasil, pH di dalam mulut menurun akibat produksi asam dari bakteri. Kadar pH yang rendah membuat mineral dalam gigi larut sehingga memicu terjadinya karies gigi.
Apabila kebiasaan ini terus dilakukan, maka struktur gigi bisa rusak dan menyebabkan adanya lubang di gigi.
2. Mengonsumsi Minuman Bersoda
Minuman bersoda yang sering dikonsumsi berlebihan dapat membuat gigi berlubang. Pasalnya, minuman tersebut mengandung pemanis buatan dan soda yang bisa menurunkan pH di dalam mulut.
Jika Anda benar-benar ingin mengonsumsi minuman bersoda, gunakan sedotan untuk memperkecil kontak antara gigi dengan minuman. Setelah itu, dianjurkan untuk minum air putih.
Tunda selama 30 menit sebelum menyikat gigi. Sebab, lapisan enamel yang terkena soda akan melunak, lalu setelah pH kembali normal, lapisan enamel pun akan keras kembali.
Apabila kita menyikat gigi saat enamel sedang lunak, maka mineral gigi akan larut. Jikalau hal ini terjadi terus menerus, maka akan timbul karies gigi yang merupakan awal mula penyebab gigi berlubang.
3. Tidak Sikat Gigi Sebelum Tidur
Tidak menyikat gigi sebelum tidur berpotensi besar menyebabkan gigi berlubang! Saat kita tidur, produksi air liur yang berfungsi membersihkan gigi mengalami penurunan. Alhasil, sisa makanan yang tidak disikat dapat menempel sepanjang malam.
Sisa makanan yang menempel akan mengundang bakteri untuk menyerbu sisa makanan di mulut dan menghasilkan asam. Asam itulah yang merupakan penyebab gigi berlubang.
Artikel Lainnya: Ngemil Meningkatkan Risiko Gigi Berlubang
4. Mengertak-ngertakkan Gigi Saat Tidur
Kondisi ini ditandai dengan munculnya rasa nyeri dan pegal di area pipi atau rahang saat bangun tidur.
Kebiasaan mengertak-ngertakkan gigi atau bruxism seringkali terjadi tanpa disadari, sampai akhirnya diketahui oleh orang lain yang mendengarnya saat Anda tidur.
Apabila dibiarkan, kebiasaan ini bisa menyebabkan permukaan gigi terkikis hingga mengakibatkan gigi patah dan sensitif.
Untuk mencegahnya, gunakan pelindung gigi atau night guard yang bisa didapat di dokter gigi.
Selain itu, bruxism juga merupakan pertanda adanya kecemasan. Cobalah untuk melakukan aktivitas yang dapat meredakan stres. Misalnya, dengan meditasi, olahraga yoga, atau melakukan hobi lainnya sebelum tidur.
5. Mengunyah Es Batu
Kebiasaan mengunyah es batu juga bisa membuat gigi Anda retak, lho. Bilamana sering dilakukan, maka retak di gigi bisa bertambah parah, menjadi sensitif, atau bahkan patah.
Jika struktur gigi yang patah tidak dirawat atau diperbaiki, maka bisa menyebabkan retensi makanan.
Tak hanya itu, gigi yang patah juga dapat menjadi tempat menempelnya sisa makanan. Lama kelamaan, bagian yang rusak ini bisa jadi awal mula penyebab gigi berlubang.
Artikel Lainnya: Benarkah Gigi Berlubang Bisa Picu Penyakit Jantung?
6. Mengunyah di Satu Sisi Rahang
Kebiasaan yang dapat merusak gigi lainnya adalah mengunyah di satu sisi mulut. Kebiasaan ini berisiko menimbulkan gangguan sendi rahang, rasa sakit di rahang, hingga sakit kepala atau migrain.
Kondisi tersebut terjadi akibat otot-otot pengunyahan di sisi kanan dan kiri mulut tidak bekerja seimbang.
Akhirnya, sendi di sisi yang sering dipakai mengunyah bekerja berlebihan dan dapat mencederai struktur sendi dan otot terkait.
Dampak lain dari sisi rahang yang tidak digunakan untuk mengunyah adalah terjadinya penumpukan karang gigi.
Karena tidak adanya gerakan mengunyah, produksi air ludah yang berfungsi untuk membilas dan membersihkan gigi pun jadi berkurang.
Lalu, biasanya di bawah penumpukan karang gigi banyak terdapat karies dan gigi berlubang.
7. Mengonsumsi Makanan Lengket dan Manis
Mengonsumsi makanan manis, seperti coklat, permen chewy, atau lollipop, juga dapat mengakibatkan gigi berlubang.
Akan tetapi, yang paling merusak gigi adalah makanan yang jenisnya lengket dan manis. Pasalnya, makanan tersebut dapat menempel erat dan lama di permukaan gigi.
Misalnya saja, permen kenyal seperti gummy, jelly beans, dan permen karamel akan menempel lama di bagian leher gigi atau sela-sela gigi sampai mereka larut dan meleleh seluruhnya.
Menempelnya permen tersebut menyebabkan gigi berkontak cukup lama dengan cairan gula dan akhirnya mengundang kuman-kuman untuk berkumpul.
Kuman tersebut bisa menghasilkan zat asam yang merusak permukaan email dan menjadi penyebab gigi berlubang.
Artikel Lainnya: Gigi Berlubang, Ditambal atau Dicabut?
8. Minum Kopi
Kebiasaan ini ternyata tidak cuma menyebabkan gigi menguning, tapi mulut kering, dan gigi berlubang!
Perlu diketahui, kafein di dalam kopi bisa mengurangi produksi air ludah di dalam mulut. Sedangkan air ludah berfungsi untuk menetralkan serangan asam dan membersihkan gigi dari sisa makanan.
Bila Anda termasuk orang yang harus minum kopi setiap hari, disarankan untuk banyak minum air putih, terutama setelah minuman mengandung kafein tersebut. Minum air bertujuan agar risiko gigi berlubang bisa dihindari.
Saat minum kopi, sebaiknya gunakan pemanis sugar free’ Selain itu, Anda juga bisa mengunyah permen karet mengandung xylitol yang terbukti merangsang produksi air ludah dan mengurangi risiko gigi berlubang.
9. Mengonsumsi Minuman Berenergi Selepas Olahraga
Sehabis berolahraga, tidak lengkap rasanya bila tidak minum minuman berenergi. Minuman tersebut seakan-akan memberikan efek segar untuk tubuh. Minuman berenergi juga diyakini dapat menggantikan tenaga yang hilang.
Sayangnya, hal itu tidak sepenuhnya benar. Minuman berenergi punya dampak buruk bagi kesehatan gigi akibat zat gula dan asam di dalamnya.
Dua puluh menit setelah minum minuman berenergi, zat gula dan asam hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk merusak gigi.
Minuman ini sebenarnya tidak terasa terlalu manis, jadi membuat kita terus meminumnya.
Oleh karena itu, minuman berenergi sangat berpotensi menyebabkan gigi berlubang. Tak hanya itu, risiko Anda terkena penyakit diabetes dan obesitas pun dapat meningkat.
Artikel Lainnya: Gigi Berlubang, Ditambal atau Dicabut?
10. Tidak Periksa Rutin ke Dokter Gigi
Masyarakat masih memiliki kesadaran yang kurang akan kesehatan gigi. Maka tak heran, masih banyak masyarakat yang jarang melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi.
Sebagian besar orang datang ke dokter gigi kalau sudah ada keluhan saja. Akibatnya, gigi sudah terlanjur rusak, biaya pengobatan gigi membengkak, dan tindakan yang dilakukan biasanya lebih sulit.
Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali walaupun tidak ada keluhan.
Kunjungan rutin dapat membantu kita mencegah terjadinya gigi berlubang, mengurangi biaya pengobatan gigi yang mahal, dan mengurangi waktu perawatan di dokter gigi.
Dengan memerhatikan kebiasaan atau aktivitas di atas, maka diharapkan kita dapat terhindar dari risiko gigi berlubang. Gigi sehat adalah cerminan tubuh sehat dan kualitas hidup yang baik.
Untuk membaca artikel tentang kesehatan gigi dan mulut lainnya bisa baca terus artikel di aplikasi Klikdokter.
Sedangkan untuk berkonsultasi langsung dengan dokter, bisa menggunakan fitur LiveChat 24 jam.
(OVI/AYU)