Meski dapat secara efektif membunuh sel kanker, pengobatan kemoterapi memiliki efek samping yang tidak ringan. Efek kemoterapi pun bisa berbeda antara pria dan wanita, tergantung ketahanan tubuh masing-masing.
Disampaikan oleh dr. Atika dari KlikDokter, efek samping ïni disebabkan obat kemoterapi tidak hanya membunuh sel kanker, tapi juga sel normal yang ikut membelah cepat. Menurut dia, efek samping ini bersifat sementara. Pasien dapat kembali normal setelah rangkaian kemoterapi selesai.
Efek kemoterapi paling umum
Beberapa efek kemoterapi yang umum Anda jumpai pada penderita kanker, baik wanita maupun pria, adalah sebagai berikut:
"Kerontokan rambut pada pasien yang menjalani kemoterapi terjadi karena sel-sel folikel rambut yang juga dapat membelah dengan cepat sebagimana sel kanker, ikut dihancurkan oleh kemoterapi. Terapi ini tidak bisa membedakan antara sel yang berbahaya dengan sel yang sehat," ujar dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter.
Namun begitu, Anda tidak perlu khawatir. Beberapa waktu setelah rangkaian kemoterapi selesai, rambut akan kembali tumbuh.
-
Daya tahan tubuh berkurang
Seperti diungkap sebelumnya, kemoterapi pada dasarnya menyasar tubuh keseluruhan, tidak khusus ke sel kankernya. “Tak heran kemoterapi bisa menurunkan daya tahan tubuh karena sel sehat juga turut diserang," ujar dr. Dyah.
-
Mual dan muntah
Mual dan muntah adalah efek samping kemoterapi yang paling sering terlihat. Biasanya Anda akan mengalami mual yang menyebabkan hilangnya nafsu makan. Jika mual semakin parah, biasanya berlanjut dengan muntah-muntah. Penyebabnya, beberapa jenis dari obat untuk kemoterapi memang menimbulkan rasa mual.
Apa efek kemoterapi pada pria?
Selain efek umum kemoterapi, ada beberapa efek samping yang secara khusus dialami oleh pria yang menjalani pengobatan kanker dengan cara ini.
Beberapa efek samping kemoterapi pada pria antara lain:
1. Menurunkan kesuburan
Saat menjalani kemoterapi, Anda mungkin saja akan kehilangan libido. Beberapa obat kemoterapi mengurangi jumlah testosteron yang diproduksi tubuh. Anda biasanya akan mendapatkan kembali fungsi seksual Anda dalam beberapa minggu setelah perawatan berakhir.
"Kalau sudah berbicara kemoterapi dan efeknya pada pria, biasanya akan memengaruhi kesuburan," ungkap dr. Dyah Novita.
Selain itu, kemoterapi dapat menyebabkan kelelahan, peningkatan perdarahan, atau peningkatan risiko infeksi. Selama waktu ini, dokter Anda mungkin akan menyarankan untuk menghindari hubungan seksual, atau Anda mungkin tidak merasakan keinginan untuk berhubungan seks.
2. Disfungsi ereksi
Menurut dr. Dyah Novita, efek samping yang paling umum juga pada pria yang menjalani kemoterapi juga adalah disfungsi ereksi. Biasanya kemoterapi bisa mengganggu saraf yang membantu mengendalikan ereksi sehingga membuat disfungsi ereksi.
3. Pengaruhi kualitas sperma
Seiring dengan penurunan produksi testosteron, beberapa pria juga mengalami penurunan yang signifikan dalam produksi sperma, yang pada gilirannya akan memengaruhi ejakulasi.
Selain itu, beberapa obat yang digunakan untuk mengendalikan mual yang sering memengaruhi pria yang sedang menjalani kemoterapi untuk kanker prostat dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan juga memengaruhi fungsi seksual.
Itulah beberapa efek kemoterapi pada pria. Jika Anda saat ini sedang menjalani kemoterapi dan mengalami hal-hal di atas, tetaplah berpikir positif. Jalani dan nikmati satu per satu rangkaian kemoterapi. Jangan khawatir, efek samping tidak mengenakkan itu akan hilang setelah seluruh pengobatan selesai dilakukan. Saat ini, fokuslah pada penyembuhan kanker Anda terlebih dahulu.
[HNS/ RVS]