Kanker usus besar merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada usia 50 tahun ke atas. Kanker jenis ini menempati peringkat ketiga sebagai penyakit yang paling banyak ditemui, baik pada pria maupun wanita.
Kanker usus besar terjadi ketika sel usus besar berkembang secara tak terkendali, dan menimbulkan benjolan yang membesar secara progresif. Penyakit ini memberikan gejala berupa buang air besar berdarah, perut nyeri atau kembung, gangguan saluran cerna, berat badan berkurang tanpa sebab dan badan lemas.
Menurut dr. Alvin Nursalim dari KlikDokter, beberapa faktor yang berperan dalam meningkatkan risiko kejadian kanker usus besar adalah:
- Genetik alias keturunan
- Konsumsi makanan hewani yang berlebihan
- Kurang konsumsi serat
Kenali gejala kanker usus besar
Dilansir dari Prevention, American Cancer Society menyebutkan bahwa gejala spesifik dari kanker usus besar dapat diketahui sejak penderita masih berusia 20-an. Gejalanya meliputi:
1. Anemia
Kanker usus besar menguras pasokan sel darah merah penderita. Menurut ahli penyakit pencernaan dari Mayo Clinic, John Kisiel, tumor tumbuh dengan cepat bahkan melebihi suplai darah Anda. Sering pula, menciptakan bisul yang merembeskan darah secara berkala.
“Inilah sebabnya mengapa Anda akan sering melihat darah di kursi. Anemia juga akan menyebabkan badan lemas dan kelelahan,” ungkapnya.
2. Perdarahan rektum
Perdarahan yang terjadi menyebabkan tinja berwarna lebih gelap. Ini karena darah tersebut telah diproses oleh saluran pencernaan, sehingga turut memengaruhi warna feses yang dikeluarkan penderita kanker usus besar.
"Perdarahan rektum terlihat pada tinja atau menetes secara langsung," kata Kisiel.
Namun demikian, jika Anda mengalami perdarahan rektum, bukan berarti Anda positif mengidap kanker kolon. Sebab, penyakit seperti wasir atau fisura anus juga bisa menyebabkan keadaan tersebut. Cara terbaik untuk memastikannya adalah dengan memeriksakan diri ke dokter.
3. Penurunan berat badan tanpa disadari
Menurut Kisiel, tumor dapat menyebabkan Anda kehilangan nafsu makan hingga mengubah metabolisme tubuh. Keadaan ini kemudian membuat tubuh Anda kekurangan sejumlah nutrisi, sehingga penurunan berat badan kerap terjadi tanpa disadari.
4. Susah buang air besar
Kisiel mengutarakan bahwa tumor yang terbentuk dapat menyumbat saluran cerna, sehingga penderita akan kesulitan untuk buang air besar. Akibat keadaan ini, tinja mesti keluar dengan susah payah, dengan bentuk yang lebih pipih.
“Anda juga mungkin mengalami diare. Bicarakan dengan dokter jika terjadi lebih dari sebulan,” katanya.
5. Sakit perut
Jika Anda kerap merasakan sakit perut saat hendak buang air besar, ditambah dengan peningkatkan intensitas buang angin, bisa hal tersebut merupakan tanda dari kanker usus besar.
Jika Anda mendapati satu atau lebih gejala kanker usus besar seperti yang disebutkan, segera kunjungi dokter.
“Jika kanker masih stadium awal dan belum menyebar, tindakan operasi dapat dilakukan. Dengan begitu, sel kanker yang ditemukan dapat diangkat dengan sempurna,” kata dr. Alvin.
Lebih lanjut, dr. Alvin menjelaskan, jika kanker sudah sudah menyebar, pasien harus mendapatkan pengobatan berupa kemoterapi, juga operasi pengangkatan usus.
Mengetahui bahwa kanker usus besar merupakan penyakit berbahaya yang dapat merenggut nyawa, Anda dianjurkan untuk melakukan tindakan pencegahan sekarang juga. Caranya, terapkan pola makan sehat dan tinggi serat, berolahraga secara rutin dan teratur, jauhi rokok maupun alkohol. Jika memiliki gejala yang merujuk pada penyakit kanker usus besar, jangan ragu untuk segera berobat ke dokter. Semakin dini dideteksi dan diobati, semakin besar pula kemungkinan untuk sembuh.
Jika Anda punya pertanyaan terkait pola makan atau gaya hidup sehat, tak perlu ragu untuk berkonsultasi kepada ahlinya menggunakan layanan LiveChat 24 jam atau di aplikasi Klikdokter.
[NB/ RVS]
h