Apa yang baru menimpa almarhum Ferry suami artis Ririn Ekawati dapat menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua. Leukemia atau kanker darah bisa menyerang siapa saja, baik itu anak- anak hingga orang dewasa.
Gejala awal terkadang sering terlewatkan hingga leukemia telanjur berkembang dan menyebabkan berbagai komplikasi. Mengetahui tentang leukemia dan gejala awalnya menjadi kunci suksesnya pengobatan bagi penderitanya sekaligus mempertahankan kualitas hidupnya di kemudian hari.
Berikut lima hal yang ahrus Anda tahu tentang penyakit leukemia:
- Bukan penyakit menular
Leukemia bukan penyakit infeksi yang mudah menular. Leukemia sendiri merupakan tipe keganasan atau kanker darah yang menyerang jaringan pembentuk sel-sel darah, termasuk sum-sum tulang dan kelenjar getah bening.
Normalnya, jaringan tersebut menghasilkan sel-sel darah dalam jumlah yang normal, termasuk sel darah putih. Sel darah putih atau leukosit ini berfungsi sebagai tentara yang memerangi berbagai kuman dan virus penyebab penyakit.
Pada penderita leukemia, jumlah sel darah putih yang diproduksi sangat berlebih dan fungsinya tidak normal. Sel-sel ini justru menyerang sel normal sehingga banyak mengakibatkan kerusakan di tubuh. - Demam ringan dan sering lemas dapat menjadi tanda awal leukemia
Umumnya, pasien dengan leukemia datang ketika sudah terjadi perdarahan yang cukup banyak sehingga dapat mengancam nyawanya. Padahal, jika diketahui lebih dini, leukemia dapat diterapi dengan tepat dan dihindarkan dari berbagai komplikasi.
Gejala awal yang dapat ditemui pada pasien leukemia antara lain demam ringan yang hilang berlangsung terus menerus, sering merasa lelah, dan adanya infeksi berulang.
Selain itu penderitanya juga mengalami penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, pembengkakan kelenjar getah bening atau limpa, serta mudah lebam atau berdarah dengan benturan ringan atau tanpa benturan.
Tidak semua orang yang mengalami gejala tersebut terdiagnosis sebagai leukemia. Tapi, bila gejala tersebut terjadi terus menerus, tidak ada salahnya memeriksakan diri ke dokter untuk dilakukan screening awal leukemia. - Leukemia dapat diturunkan
Sampai saat ini, tidak ada penjelasan pasti terkait penyebab leukemia. Kendati demikian, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena leukemia di kemudian hari. Salah satunya adalah riwayat leukemia di keluarga, terutama orangtua dan saudara kandung.
Selain itu, riwayat kemoterapi, paparan terhadap zat kimia tertentu, down syndromeI, dan merokok diketahui juga berpengaruh terhadap risiko leukemia. Orang yang memiliki faktor risiko tersebut diharapkan lebih waspada bila gejala awal leukemia terjadi pada dirinya. - Beda tipe leukemia, beda tingkat keberhasilan pengobatannya.
Ada 4 jenis leukemia yang sejauh ini dikenal dalam dunia medis, yaitu Acute Myeloid Leukemia (AML), Chronic Myeloid Leukemia (CML), Acute Lymphocytic Leukemia (ALL), Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL).
Keempatnya dibedakan berdasarkan kecepatan perkembangan penyakit dan tempat berkembangnya. Akut berarti perkembangan leukemia berlangsung cepat sehingga tubuh hampir tidak memiliki cadangan sel darah putih normal sebagai ‘tentara’ untuk membentengi diri sendiri.
Sebaliknya, pada jenis leukemia kronik, perjalanan penyakit berlangsung lebih lambat sehingga umumnya tubuh memiliki cukup ‘tentara’ untuk memerangi kuman penyakit. Hal ini yang menjadi dasar suksesnya pengobatan pada pasien leukemia. - Seorang dengan leukemia dapat menjalami kehidupan normal
Selain tipe leukemia, keberhasilan pengobatan juga dipengaruhi oleh derajat penyakit saat awal diketahui dan usia saat didiagnosis. Semakin dini didiagnosis dan dilakukan terapi tingkat keberhasilan pengobatan leukemia akan semakin baik.
Lewat pemahaman yang tepat tentang leukemia, Anda dapat menyelamatkan orang-orang tercinta di sekitar Anda. Ingat, deteksi dini dan penanganan optimal merupakan kunci penting dalam menjaga kualitas hidup penderita leukemia di kemudian hari.
(DA/ RH)