Leukemia atau kanker darah adalah penyakit mematikan yang bisa menimpa siapa saja. Jika terdeteksi dini, tingkat kesembuhan leukemia bisa lebih tinggi. Sayangnya, banyak pasien yang terdeteksi saat sudah stadium lanjut akibat tak menyadari gejala atau karena tak ada gejala spesifik. Namun, sebetulnya ada beberapa gejala leukemia yang tak boleh diabaikan.
Berdasarkan penjelasan dari dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter, leukemia adalah penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang belakang, sehingga menyebabkan sel darah putih bertambah pesat dan tak terkontrol.
Terdapat dua jenis leukemia, yakni akut dan kronis. Kalau akut, biasanya leukemia muncul tiba-tiba. Sementara itu, leukemia kronis umumnya banyak terjadi pada orang dewasa dan memiliki perjalanan penyakit yang lambat.
"Leukemia akut dibagi menjadi dua jenis, yaitu acute myeloid leukemia (AML) dan acute lymphoblastic leukemia (ALL). Sementara itu, leukemia kronis dibagi pula menjadi dua, yaitu chronic myeloid leukemia (CML) dan chronic lymphocytic leukemia (CLL)," ujar dr. Devia.
Gejala leukemia yang tak boleh diabaikan
Gejala leukemia bisa berbeda pada masing-masing penderita, juga bergantung pada leukemia yang diderita. Pada leukemia akut, biasanya penderita akan mengalami demam, meriang, tenggorokan sakit, dan hilang nafsu makan. Sementara pada leukemia kronis, bisa juga muncul beberapa gejala yang tidak spesifik seperti mudah lelah, malas, pusing, hingga berdebar-debar.
Meski gejalanya kerap tak spesifik, tetapi ada beberapa gejala leukemia yang tidak boleh Anda abaikan. Dilansir dari Reader’s Digest, waspadai gejala di bawah ini.
-
Sesak napas
Menurut Mark Levis, MD, PhD, seorang direktur dari program leukemia di The Johns Hopkins Sidney Kimmel Comprehensive Cancer Center, ketika pasien menjadi lebih lemah dan mudah lelah, mereka juga sangat mungkin mengalami sesak napas akibat anemia atau – dalam kasus yang lebih jarang – gumpalan di dada.
-
Memar yang berlebihan atau spontan
"Memar yang tidak dapat dijelaskan tanpa trauma fisik mungkin merupakan salah satu dari banyak gejala leukemia," menurut Pamela Crilley, DO, ketua departemen onkologi medis di Cancer Treatment Centers of America.
Terkait hal itu, Dr. Levis menyebut bahwa memar yang tidak biasa adalah hasil dari jumlah trombosit yang rendah atau masalah pembekuan darah.
"Anda akan memar secara spontan, padahal sebelumnya tidak melakukan apa-apa. Itu bisa terjadi di mana saja, tetapi biasanya akan berada di wilayah ekstremitas seperti kaki dan lengan," terangnya.
Selanjutnya
-
Perdarahan yang tidak biasa
Mirip dengan memar, mimisan yang tidak biasa atau perdarahan pada gusi, usus, paru-paru, atau kepala mungkin merupakan tanda defisiensi trombosit dan masalah pembekuan, yang dapat menunjukkan bentuk leukemia akut.
-
Petechiae
Petechiae adalah bintik-bintik merah kecil di bawah kulit yang disebabkan oleh pendarahan. Menurut Dr. Crilley petechiae bagaikan seseorang yang melukis titik-titik merah kecil dengan pena.
Bintik-bintik yang mungkin tidak Anda sadari karena menunjukkan jumlah trombosit yang rendah dan merupakan salah satu gejala leukemia. Menurut Dr. Levis, petechiae biasanya ditemukan di sekitar pergelangan kaki, karena gravitasi mengakibatkan penumpukan cairan tubuh di kaki bagian bawah sepanjang hari.
-
Gusi membengkak dan membesar
Pembesaran ukuran gusi – yang juga dikenal sebagai hyperplasia gingival – ditemukan hanya pada sebagian kecil pasien leukemia akut. Meski demikian kondisi ini merupakan gejala leukemia yang paling jelas.
-
Berkeringat di malam hari
Berkeringat pada malam hari sering disebabkan oleh infeksi yang mungkin terkait dengan leukemia.
“Anda bisa saja mengalami sekujur tubuh basah kuyup hingga membasahi seprei,” kata Dr. Crilley.
-
Sakit kepala berdenyut
Meski tidak umum, sakit kepala berdenyut-denyut mungkin merupakan tanda anemia terkait leukemia, atau bahkan kasus perdarahan yang mengancam jiwa di kepala.
-
Pembengkakan kelenjar getah bening
Periksa daerah leher, ketiak, dan selangkangan untuk melihat adanya pembengkakan kelenjar getah bening yang nyata tetapi tidak menyakitkan. Sebenarnya, ukuran normal kelenjar getah bening naik turun selama periode infeksi. Namun jika kelenjar tersebut tetap membesar, bisa jadi itu adalah gejala leukemia atau limfoma.
-
Infeksi yang sering atau berulang
Jika Anda memiliki satu infeksi kecil dan tak hilang-hilang, mungkin sudah saatnya untuk menjalani cek darah lengkap untuk memeriksa kelainan pada sel darah putih, hemoglobin, dan tingkat trombosit.
Kadar sel darah putih yang tidak normal menyebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh. Orang yang mengalami ini sering mengalami infeksi dan perasaan selalu berada di ambang flu atau infeksi. Itu, ditambah dengan tanda-tanda lain seperti kelelahan atau memar, harusnya cukup membuat Anda waspada dan memeriksakan diri ke dokter.
Tingkat kesembuhan leukemia makin tinggi jika terdeteksi dan diobati sedini mungkin. Ingat, gejala leukemia kerap tak spesifik, sehingga Anda harus waspada satu atau beberapa gejala leukemia yang tak boleh diabaikan muncul.
(RN/ RVS)