Diawali dari video yang diunggah Bachtiar Nasir, Ketua GNFP-MUI, di Instagram, polemik minum air kencing unta masih terus berlanjut. Bachtiar mengatakan bahwa urine hewan tersebut dapat menyembuhkan sel-sel kanker di dalam tubuh manusia.
Sembari menuangkan dua botol berisi air kencing unta dan susu unta ke dalam cawan, dalam video tersebut Bachtiar berujar, “Ini dapat menyembuhkan sel-sel kanker di dalam tubuh manusia dan bagus untuk pencernaan.” Di belakangnya, tampak gurun pasir dengan segerombolan unta.
Lalu, benarkah urine hewan ini mampu sembuhkan kanker?
Penelitian soal air kencing unta
Dikutip dari CNN, khasiat air kencing unta yang dipaparkan Bachtiar, merujuk dari hasil riset yang dilakukan Dr. Faten Abdel-Rahman Khorshid, staf King Abdulaziz University di Arab Saudi. Khorsid menyatakan bahwa air kencing unta dapat menjadi pengobatan potensial untuk kanker.
Terkait riset tersebut, Michael Jewett, profesor urologi dan spesialis kanker kandung kemih di University of Toronto, Kanada, mengatakan bahwa ia "terkesan”. Namun, seperti dilansir SciDev, Jewett menekankan bahwa bukti lebih lanjut tetap diperlukan.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nujoud Al-Yousef dkk yang berjudul “Camel urine components display anti-cancer properties in vitro” (2012), dituliskan bahwa air kencing unta menunjukkan sitotoksisitas terhadap berbagai—tetapi tidak semua—garis sel kanker manusia. Sitotoksik sendiri merupakan senyawa yang dapat bersifat racun yang dapat menghambat dan mengentikan pertumbuhan sel.
Hanya saja, penelitian tersebut masih bersifat in vitro. Artinya, tes dilakukan di lingkungan terkendali di luar organisme hidup (misalnya, di laboratorium). Penelitian ini berbeda dengan penelitian in vivo, yang menggunakan organisme hidup. Kelemahan penelitian in vitro adalah kesulitan menduplikasi kondisi selular suatu organisme secara persis.
Selain itu, peneliti sendiri masih berusaha untuk mencari molekul aktif dari air kencing unta yang bersifat sitotoksik.
Pada 2015 silam, air kencing unta dihubungkan dengan penyebaran penyakit MERS. Saat wabah penyakit ini terjadi di Arab Saudi pada 2012, hewan unta dianggap sebagai penyebab utama.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus ditularkan dari unta dromedari ke manusia, dan karena itu dianjurkan untuk menghindari kontak dengan hewan tersebut. “Orang harus menghindari kontak dengan unta, minum susu unta mentah atau air kencing unta, atau makan daging yang belum dimasak dengan benar,” ungkap WHO.
Air kencing unta kembali menjadi perbincangan tahun ini. Beberapa orang yakin dengan zat penyembuh kanker di dalamnya. Meski demikian, sebaiknya Anda tidak percaya begitu saja dengan khasiat kesehatan yang digembar-gemborkan tersebut. Apalagi jika belum ada studi medis lebih lanjut yang dapat membuktikan manfaatnya pada tubuh manusia.
[RVS]