Ketika seseorang mengalami buang air besar berdarah, banyak yang mengira itu “hanya” wasir. Padahal, bisa jadi itu merupakan gejala dari kanker usus. Penyakit kanker dan usus besar memang memiliki gejala yang mirip, yaitu buang air besar berdarah. Karena dikira wasir atau ambeien, kondisi ini membuat banyak pasien tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Rabu (12/6) kemarin, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) George Toisutta tutup usia setelah menjalani perawatan di RSPAD selama dua minggu. Sebelum wafatnya, mendiang George Toisutta terdiagnosis kanker usus besar.
Kanker usus, terutama usus besar (kanker kolorektal), disebabkan oleh pertumbuhan sel yang abnormal dan tidak terkontrol, serta dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Penyebab pasti munculnya kanker usus belum diketahui. Namun, memiliki faktor risiko seperti usia lanjut, merokok, riwayat keluarga yang terkena kanker, serta memiliki penyakit lain pada saluran pencernaan, dipercaya meningkatkan risiko seseorang terkena kanker usus.
Di sisi lain, wasir atau hemoroid adalah pembengkakan dari pembuluh darah akibat peningkatkan tekanan pada perut. Situasi yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan ini antara lain mengejan saat buang air, duduk dalam jangka waktu lama, pola makan rendah serat, kehamilan, dan lain-lain. Wasir dapat ditemukan pada bagian dari usus besar (rektum) maupun anus, tetapi tidak akan menyebar ke bagian tubuh lain.
Perbedaan Gejala Wasir dan Kanker Usus
Wasir dan kanker usus adalah dua kondisi medis yang sangat berbeda. Namun, 90 persen pasien kanker usus awalnya menduga mereka menderita wasir karena kemiripan gejala.
Gejala yang sama-sama dapat muncul pada wasir maupun kanker usus adalah perdarahan pada area rektum. Selain itu ada pula gejala seperti buang air besar berdarah, serta sensasi buang air besar yang tidak tuntas.
Jika mencermati gejala buang air besar berdarah, sebetulnya ada perbedaan antara wasir dan kanker usus. Pada wasir, umumnya keluhannya hilang timbul.
Adanya sembelit dapat memicu munculnya buang air besar berdarah, tetapi biasanya akan menghilang secara bertahap. Di sisi lain, jika keluhan dirasakan terus-menerus, bertambah, atau disertai rasa nyeri, ini bisa menandakan kondisi yang lebih serius seperti kanker usus.
Selanjutnya
1. Gejala wasir yang tidak dimiliki kanker usus
Pada wasir, terdapat gejala yang mungkin muncul tetapi umumnya tidak ditemukan pada kasus kanker usus. Beberapa gejela tersebut antara lain:
- Perdarahan tanpa disertai rasa nyeri
- Jika nyeri muncul, umumnya disebabkan ukuran wasir yang bertambah besar ataupun pecah
- Gatal pada anus
- Teraba benjolan pada anus.
2. Gejala kanker usus yang tidak terjadi pada wasir
Pada kanker usus, ada pula gejala yang biasanya tidak dirasakan pada kondisi wasir, yaitu:
- Perubahan frekuensi buang air besar
- Tanda sumbatan pada usus (misalnya nyeri atau perut membuncit)
- Mual atau muntah yang tak jelas penyebabnya atau dirasakan terus-menerus
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Perubahan bentuk feses (misalnya menjadi tipis seperti pita)
- Nyeri pada rektum (tapi jarang ditemui).
Lebih lanjut, kebanyakan kasus kanker usus baru terdiagnosis pada usia 50 tahun atau lebih tua. Rata-rata, jarak waktu antara munculnya gejala mengganggu hingga seseorang terdiagnosis dengan kanker usus adalah sekitar 14 minggu. Sementara itu, penderita wasir bisa dari berbagai kalangan usia, baik tua maupun muda.
Wasir dan kanker usus adalah dua kondisi yang berbeda. Namun, ada gejala yang mirip, yaitu buang air besar berdarah, sehingga gejala tersebut tak boleh disepelekan. Karena, mungkin saja itu bukan wasir, melainkan gejala dari kanker usus. Mengingat adanya kemiripan gejala, sebaiknya jika mengalami buang air besar berdarah sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter agar bisa dievaluasi secara seksama.
Jika Anda punya pertanyaan terkait pola makan atau gaya hidup sehat, tak perlu ragu untuk berkonsultasi kepada ahlinya menggunakan layanan LiveChat 24 jam atau di aplikasi Klikdokter.
(RN/ RVS)