Kanker darah kembali menjadi perbincangan setelah mantan Ibu Negara RI ke-6 Ani Yudhoyono divonis mengindap penyakit tersebut pekan lalu. Pembicaraan mengenai penyebab kanker darah pun mengemuka. Salah satu yang diduga menjadi penyebab kanker darah adalah asap kendaraan dan polusi udara.
Senyawa benzena dan kanker
Biasanya, asap kendaraan dan polusi udara kerap dikaitkan dengan kanker paru. Akan tetapi, para peneliti dari Georgia, Amerika Serikat, menemukan kejadian kanker limfoma non-Hodgkin meningkat di daerah dengan kilang minyak dan pabrik pengolahan. Ini terutama terjadi di daerah Atlanta dan Savannah.
Hal ini berkaitan dengan pabrik di daerah Georgia yang melepaskan benzena, yakni senyawa kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar, serta berbau manis. Benzena biasanya digunakan sebagai bahan campuran pembuatan karet, pelumas, pewarna, obat, deterjen, bahan peledak, dan pestisida.
Environmental Protection Agency (EPA) juga mengklasifikasikan benzena sebagai bahan kimia berbahaya yang menyebabkan kanker. Menurut EPA, senyawa benzena juga dengan cepat menguap ketika terpapar udara. Zat ini ada dalam produk-produk yang berasal dari batubara dan minyak bumi.
Sementara itu, paparan benzena dikenal sebagai salah satu penyebab leukemia atau kanker darah. Para peneliti sebelumnya meneliti hubungan antara paparan benzena dan kanker darah. Mereka mengikuti 75.000 pekerja industri antara tahun 1972 dan 1987 di Cina. Mereka menemukan, pekerja yang terpapar dan menghirup benzena, empat kali lebih mungkin meninggal akibat limfoma dibandingkan pekerja yang tidak terpapar benzena.
Akan tetapi, para peneliti berpendapat temuan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, termasuk untuk individu.
"Saat ini, tidak ada data yang cukup untuk menentukan apakah individu yang tinggal di lokasi tertentu berisiko lebih tinggi dan harus khawatir," ujar Dr. Christopher Flowers, profesor Pediatrics and Hematology dan Onkologi Medis di Emory University di Atlanta.
Polusi udara pencetus kanker darah?
Terkait hal itu, apakah dapat dikatakan bahwa polusi udara dapat menjadi pencetus kanker darah? dr. Alvin Nursalim,Sp.PD dari KlikDokter menyebut bahwa sejauh ini belum ada kasus kanker darah karena polusi atau asap kendaraan.
"Sampai saat ini, penyebab kanker darah itu multifaktor. Dalam artian, banyak faktor yang membuat seseorang terkena kanker darah," ujar dr. Alvin.
"Mungkin penelitian di atas masih bersifat observasi. Sampai saat ini memang asap kendaraan dan polusi udara belum bisa dikatakan sebagai penyebab kanker darah," ucap dr. Alvin lagi.
"Selama ini, kalau mendengar asap kendaraan dan polusi lebih banyak dihubungkan dengan kanker paru, dibanding kanker darah," dr. Andika Widyatama dari KliDokter menambahkan.
Penyebab dan gejala kanker darah
Hingga saat ini, apa yang menjadi penyabab kanker darah masih belum diketahui secara pasti. Peneliti menyebut bahwa penyebab kanker darah adalah kombinasi dari kelainan genetika dan lingkungan.
Menurut keterangan dr. Dewi Ema Anindia kepada KlikDokter, kanker darah terjadi ketika sel-sel darah mengalami mutasi di DNA mereka (DNA berfungsi untuk mengatur kegiatan sel-sel tubuh).
“Kelainan ini bisa membuat pertumbuhan sel menjadi abnormal, sehingga memenuhi sumsum tulang. Akibatnya, produksi sel darah putih yang sehat menjadi sedikit,” dia menjelaskan.
Adapun gejala kanker darah umumnya adalah:
- Rasa lelah yang tidak biasa
- Sering mengalami infeksi
- Berat badan turun
- Demam yang hilang timbul
- Keringat malam
- Mudah memar atau mengalami perdarahan
- Pembesaran kelenjar getah bening
- Nyeri tulang dan/atau sendi
Penelitian di atas dipercaya sebagai penelitian awal, sehingga perlu untuk penelitian lainnya untuk menguatkan. Jadi, sejauh ini memang asap kendaraan dan polusi lebih condong kepada kanker paru. Meski begitu, Anda tetap mesti waspada dan melakukan upaya pencegahan kanker darah. Caranya adalah dengan menjaga asupan makanan seimbang, rajin berolahraga, cukup istirahat, dan hindari stres.
[HNS/ RVS]