Penyakit kanker, seperti dilansir dari World Life Expentancy, menepati urutan kelima sebagai penyebab kematian tertinggi masyarakat Indonesia. Tak hanya di Indonesia, kematian akibat kanker juga masih tinggi di dunia.
Kanker merupakan jenis penyakit misterius, yang kehadirannya sangat sulit dideteksi. Penderita biasanya baru akan mengeluhkan gejala tertentu saat kanker sudah melaju ke stadium lanjut.
Kanker bisa menyerang siapa saja, baik pria, wanita, tua, muda, dewasa, dan anak-anak. Namun, ternyata ada beberapa jenis kanker yang secara spesifik menjadikan pria sebagai target utamanya. Inilah tujuh jenis kanker pada pria yang dimaksud:
Kanker Prostat
Kanker yang sering terjadi pada pria yang pertama adalah kanker prostat. Gejala umum kondisi kanker pada pria ini adalah adanya buang air kecil tidak lampias atau adanya darah pada urine.
Ada anggapan, kanker prostat hanya akan menyerang pria di usia lanjut. Saah satu sebabnya, kebanyakan penderita kanker prostat baru terdeteksi terjangkit penyait tersbut pada usia 66 tahun.
Tapi, yang harus diwaspadai ternyata 10% kasus baru kanker prostat dialami oleh pria di bawah 55 tahun. Oleh karena itu, para pria di bawah 50 tahun juga perlu berhati-hati.
Artikel lainnya: Benarkah Merokok Jadi Penyebab Kanker Payudara pada Pria?
Kanker prostat diduga memiliki hubungan yang erat dengan pengaruh genetik. Jadi, bila memiliki anggota keluarga yang mengalami kanker jenis ini, risiko Anda mengalami keadaan yang sama akan meningkat.
Kanker Paru
Kanker paru dihubungkan dengan kebiasaan merokok. Pria adalah golongan orang yang lebih aktif merokok, sehingga peluang mereka untuk mengalami kanker paru bisa sangat tinggi.
Kanker paru bisa ditandai dengan batuk tidak membaik, sesak napas, penurunan berat badan secara drastis, dan nyeri pada tulang. Jika Anda memiliki gejala ini, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Kanker paru, yang bisa menyerang pria maupun wanita, bisa dicegah. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan menghindari rokok dan paparan asap rokok.
Kanker Pankreas
Penyebab pasti kanker pankreas masih misteri hingga saat ini. Penelitian dari Journal of National Cancer Institute menduga bahwa kanker tersebut berhubungan dengan penyakit diabetes melitus.
Selain itu, infeksi bakteri Helicobacter pylori yang menyebabkan lambung infeksi juga diduga berperan pada kejadian kanker pankreas.
Artikel lainnya: Pria Tidak Subur Dikaitkan dengan Risiko Kanker Prostat
Beberapa faktor risiko terkait pola hidup seperti merokok dan obesitas juga berhubungan dengan kejadian kanker pankreas. Selain itu, memiliki anggota keluarga yang menderita kanker pankreas juga meningkatkan risiko terjadinya kanker ini.
Sayangnya, kanker pankreas tidak menunjukkan gejala khas pada tahap awal. Kanker pankreas pada tahap lanjut biasanya ditandai dengan penyumbatan saluran empedu, sehingga pasien akan menjadi kuning.
Kanker Kolorektal
Kanker kolorektal atau kanker kolon menyerang usus besar. Kanker ini menyebabkan muculnya massa/benjolan di dalam rongga usus. Biasanya massa ini rapuh dan mudah berdarah.
Gejala yang mungkin muncul dari kanker kolorektal adalah perubahan konsistensi feses, buang air besar berdarah, cepat lelah, tampak lesu, dan berat badan menurun drastis.
Salah satu penyebab terbesar kanker kolorektal adalah obesitas atau kelebihan berat badan. Kanker jenis ini rupanya 30 persen lebih sering menyerang pria yang obesitas. Penyebabnya, mereka yang obesitas lebih mungkin untuk mengalami resistensi insulin.
Kanker Hati
Kanker hati lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Penyebab kondisi ini antara lain infeksi virus hepatitis B, hepatitis C, dan asupan alkohol yang berlebihan.
Artikel lainnya: Virus Penyakit Kanker Serviks Juga Bisa Menyerang Pria!
Sampai saat ini, kenapa lebih banyak penderita kanker hati berasal dari kalangan pria masih belum jelas betul. Salah satu dugaannya adalah karena perbedaan hormonal antara pria dan wanita.
Sayangnya banyak kejadian kanker hati terdeteksi pada tahap lanjut. Karena itulah, upaya pencegahan sangat penting dilakukan. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kejadian kanker hati adalah dengan menekan angka kejadian hepatitis B dan hepatitis C.
Kanker Kulit
Melanoma, kanker kulit yang serius, ternyata memengaruhi pria dan wanita secara berbeda. Pria lebih mungkin meninggal karena melanoma dibandingkan wanita. Kondisi ini dapat terjadi pada usia berapa pun.
Pada usia 50, pria lebih mungkin mengalami melanoma dibandingkan wanita. Jumlah ini melonjak hingga dua kali lipat pada pria usia 65, dibandingkan wanita dengan usia yang sama.
Pada usia 80, pria 3 kali lebih mungkin menderita melanoma dibandingkan wanita dalam kelompok usia tersebut.
Artikel lainnya: Inilah 5 Faktor Risiko Kanker Prostat pada Pria, Apa Saja?
Peneliti menduga, perbedaan komposisi kulit pada pria membuatnya lebih rentan rusak oleh sinar UV. Sebuah penelitian yang dilakukan di Belanda menemukan bahwa kulit pria bereaksi lebih intens terhadap sinar UV dibandingkan kulit wanita.
Kanker Nasofaring
Kanker yang sering terjadi pada pria selanjutnya adalah kanker nasofaring. Berdasarkan data epidemiologis, kasus kanker nasofaring ditemukan 2-3 kali lebih banyak ditemukan pada pria, dengan puncak umur 50-60 tahun. Namun, penjelasan pasti mengenai hal ini masih menjadi perdebatan.
Kanker nasofaring dipengaruhi oleh banyak hal, seperti infeksi virus Epstein-barr, konsumsi makanan yang diawetkan, dan merokok. Salah satu hal yang diduga menyebabkan perbedaan ini adalah gaya hidup antara pria dan wanita, seperti kebiasaan merokok.
Untuk mencegah terjadinya kanker nasofaring, Anda dapat mengubah pola hidup jadi lebih sehat. Jauhi faktor-faktor risikonya dan konsumsi makanan sehat bergizi seimbang, seperti buah dan sayuran.
Beberapa jenis kanker di atas sebenarnya tak terbatas hanya pada pria. Sebagian di antaranya juga dapat menyerang wanita. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan untuk selalu waspada agar bisa mendeteksi setiap perubahan yang terjadi pada tubuh.
Jika Anda mengalami gejala yang merujuk pada salah satu jenis kanker, jangan ragu untuk berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter.
Masih punya pertanyaan seputar kanker pada pria? Jangan ragu konsultasikan pada dokter melalui fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
[HNS/JKT]