Kanker

Benarkah Antibiotik Sebabkan Kanker kolon? Cek Faktanya!

Tamara Anastasia, 23 Agu 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Beberapa orang enggan mengonsumsi antibiotik karena golongan obat ini disinyalir dapat menyebabkan kanker kolon. Benarkah hal tersebut? Yuk, cek faktanya!

Benarkah Antibiotik Sebabkan Kanker kolon? Cek Faktanya!

Antibiotik adalah golongan obat yang hanya bisa mengobati penyakit akibat infeksi bakteri. Jenis obat ini mesti dikonsumsi sesuai dengan resep dokter, agar manfaatnya benar-benar dapat dirasakan secara optimal.

Sayangnya, mesti penggunaannya diawasi langsung oleh dokter, tak sedikit orang yang masih enggan mengonsumsi antibiotik.

Salah satu alasannya, yaitu karena antibiotik disinyalir dapat menyebabkan kanker kolon (kanker usus besar).

1 dari 2

Teori Tentang Antibiotik dan Kanker Kolon

Terdapat sebuah studi di Inggris yang menyatakan bahwa paparan antibiotik berkaitan dengan perkembangan kanker usus besar. Menurut studi yang sama, hal tersebut utamanya dirasakan oleh orang muda.

Artikel Lainnya: Waspada, Obesitas Bisa Menjadi Faktor Risiko Kanker Kolon

Para peneliti dalam studi di atas menggunakan data dari perawatan primer di Skotlandia, yang melibatkan lebih dari 30.000 pasien rawat jalan.

Analisis menunjukkan, riwayat penggunaan antibiotik di antara individu berusia di bawah 50 tahun tampaknya dapat meningkatkan risiko kanker kolon sebesar 49 persen.

Mahasiswa kedokteran di University of Aberdeen, Skotlandia, Inggris, Sarah Perrott, mengatakan bahwa studi ini merupakan penelitian pertama yang menghubungkan antara penggunaan antibiotik dengan peningkatan risiko kanker kolorektal (usus besar).

"Junk food, minuman manis, obesitas, dan alkohol memang berperan dalam meningkatkan risiko kanker kolon,” kata Perrott.

“Akan tetapi, data kami juga menekankan akan pentingnya menghindari antibiotik yang tidak perlu, terutama pada anak-anak dan orang dewasa muda," sambungnya.

Menanggapi temuan tersebut, Medical Oncology Unit, Ospedale San Martino, Genoa, Italia, Alberto Sobrero, MD, PhD, mengatakan bahwa penderita kanker kolon berusia muda memiliki prognosis lebih buruk daripada orang tua.

Kondisi itu, menurut Sobrero, terjadi karena dokter umumnya tidak memeriksa pasien dengan masalah perut terkait penyakit kanker kolon jika masih berusia 30 tahunan.

“Pada umumnya, pasien dengan usia muda tidak memiliki syarat-syarat yang cukup untuk skrining penyakit kanker usus," sambung Sobrero.

Artikel Lainnya: Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Sembuh dari Kanker Kolon

2 dari 2

Hasilnya Masih Belum Pasti

Perrott menekankan bahwa efek penggunaan antibiotik pada risiko kanker kolon masih harus diteliti lebih lanjut.

Dengan kata lain, hingga saat ini penggunaan antibiotik dengan cara yang tepat belum sepenuhnya terbukti dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.

Hal senada juga diungkapkan oleh dr. Devia Irine Putri. Menurutnya, hubungan antibiotik dan kanker masih dalam tahap penelitian alias belum dapat dipastikan.

“Penggunaan antibiotik, terutama jangka panjang atau overuse, memang bisa mematikan bakteri baik di saluran pencernaan. Kalau bakteri baik banyak yang mati, kondisi ini akan mempengaruhi kesehatan saluran pencernaan sehingga diduga bisa memicu kanker,” jelas dr. Devia.

“Akan tetapi, hingga saat ini hubungan antibiotik dan risiko kanker (kolon) masih belum dapat dipastikan,” pungkasnya.

Efek samping antibiotik yang konon dapat meningkatkan risiko kanker masih bersifat dugaan alias belum pasti.

Meski demikian, Anda tetap tidak diperkenankan untuk mengonsumsi antibiotik secara mandiri. Obat tersebut hanya boleh dikonsumsi berdasarkan resep dari dokter.

Jika ingin tahu lebih lanjut mengenai antibiotik, penyebab kanker kolon, atau hal-hal lain mengenai kesehatan, Anda bisa melakukan konsultasi secara langsung kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi Klikdokter.

(NB/AYU)

Antibiotik
Kanker Kolon
Pekan Peduli Antibiotik Sedunia
kanker usus besar