Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang kerap kali menyerang wanita usia paruh baya. Namun, benarkah kanker payudara hanya dapat menyerang wanita yang berusia paruh baya saja?
Jawabannya adalah tidak. Hal ini dapat dibuktikan dari kasus yang menimpa artis muda Indonesia, Pevita Pearce, yang diketahui telah mengidap kanker payudara sejak satu atau dua tahun yang lalu.
Jadi, dapat dikatakan bahwa kanker payudara adalah jenis penyakit berbahaya yang menyerang wanita di segala usia, bukan hanya wanita usia paruh baya saja, tetapi wanita muda juga.
Terkait anggapan bahwa kanker payudara yang hanya dapat terjadi pada wanita usia paruh baya saja, para wanita muda justru sering kali menjadi tidak waspada terhadap keluhan benjolan pada payudara atau keluarnya cairan dari puting. Padahal ketika seorang perempuan sudah memiliki jaringan payudara, maka kemungkinan untuk terserang kanker payudara selalu ada.
Selama ini, kanker payudara tidak dianggap sebagai penyakit yang perlu diwaspadai pada wanita muda. Padahal di seluruh dunia, kanker payudara pada wanita muda, terutama pada wanita yang berusia di bawah 40 tahun, mencapai 7% dari jumlah keseluruhan total penderita kanker payudara.
Artikel Lainnya: Wanita, Ini 9 Cara Sederhana Mencegah Kanker Payudara
Kanker Payudara Lebih Ganas pada Wanita Muda
Kanker payudara pada wanita muda biasanya memiliki sifat yang lebih ganas dan lebih berisiko untuk kambuh hingga dapat menyebabkan kematian. Hal ini dikaitkan dengan sifat biologis tumor pada wanita muda yang ternyata lebih agresif. Bahkan, semakin lama angka kejadian kasus kanker payudara pada wanita muda semakin meningkat.
Faktor risiko yang meningkatkan kecenderungan terjadinya kanker payudara pada wanita adalah sebagai berikut:
- Riwayat penyakit kanker payudara atau masalah payudara nonkanker pada diri sendiri.
- Riwayat penyakit kanker payudara pada keluarga.
- Siklus menstruasi yang mulai lebih awal dan munculnya menopause belakangan. Ini menyebabkan paparan tubuh terhadap estrogen dan progesteron menjadi lebih lama.
- Wanita yang tidak memiliki anak atau yang baru hamil di atas 30 tahun memiliki risiko sedikit lebih tinggi terkena kanker payudara. Namun untuk jenis kanker payudara yang berbeda, proses persalinan yang lebih banyak dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
- Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang.
- Obesitas atau berat badan berlebih.
- Konsumsi lemak hewani yang tinggi.
- Aktivitas fisik yang rendah.
- Paparan radiasi pada daerah dada.
Namun, para wanita tidak perlu khawatir. Risiko terjadinya kanker payudara ini selama mereka secara sadar mengerti pentingnya pemeriksaan payudara sendiri, maupun dengan mamografi, untuk skrining kondisi kesehatan payudara.
Mengenal payudara yang normal, serta mengetahui perubahan-perubahan pada payudara yang perlu diwaspadai akan membuat kanker payudara lebih cepat terdeteksi pada stadium awal sehingga dapat ditangani secara optimal.
Diagnosis kanker payudara pada wanita muda memang lebih sulit dibandingkan pada wanita yang usianya lebih tua. Hal ini disebabkan karena jaringan payudara wanita muda yang berusia di bawah 40 tahun bersifat lebih padat.
Biasanya, ketika suatu benjolan dapat dirasakan pada jaringan payudara yang padat, benjolan tersebut sudah sedemikian besar dan kanker payudara sudah berada pada stadium yang tinggi.
Mari, bersama kita lebih peduli kesehatan payudara kita. Karena kalau bukan kita, siapa lagi?!