Leukemia adalah kanker yang menyerang sel-sel darah putih. Pada kanker ini, sel-sel darah putih diproduksi secara abnormal sehingga tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Leukemia seperti yang saat ini diderita Shakira Aurum, anak artis Denada, dapat terjadi pada segala usia, baik anak-anak maupun orang dewasa. Namun, ada jenis leukemia yang lebih banyak ditemukan pada anak-anak, ada pula yang lebih umum dijumpai pada dewasa.
Berdasarkan perjalanan penyakitnya, leukemia dibagi menjadi leukemia akut dan kronis. Pada leukemia akut, perkembangannya berjalan cepat sehingga dapat memburuk dengan cepat pula dan harus segera diterapi. Pada leukemia kronis, perjalanan penyakit berjalan perlahan dan fungsi sel darah tetap bisa berjalan seperti normal. Akibatnya, pada leukemia kronis sering tak terdeteksi lebih awal.
Sedangkan berdasarkan jenis sel darah yang diserang kanker, leukemia dibagi menjadi dua, yaitu leukemia limfositik dan leukemia mielogen. Dengan pembagian tersebut, secara garis besar leukemia dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis berikut:
● Leukemia limfositik akut
Jenis ini merupakan yang paling umum ditemukan pada anak kecil. Namun, juga bisa terjadi pada orang dewasa.
● Leukemia mielogen akut
Jenis ini merupakan yang paling umum ditemukan dari semua jenis leukemia. Bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Namun, lebih banyak ditemukan pada orang dewasa.
● Leukemia limfositik kronis
Jenis ini paling umum dan biasa ditemukan pada orang dewasa.
● Leukemia mielogen kronis
Jenis ini lebih banyak menyerang orang dewasa. Orang dengan leukemia jenis ini bisa memiliki gejala yang sedikit, bahkan tanpa gejala selama beberapa bulan hingga tahunan, sebelum akhirnya berkembang secara lebih cepat.
● Leukemia jenis lain
Leukemia jenis lain yang jarang terjadi dapat merupakan campuran leukemia limfositik akut dan leukemia mielogen akut. Selain itu, terdapat jenis hairy cell leukemia, myeloysplastic syndromes, dan myeloproliferative disorders.
Lalu, apakah leukemia lebih sering menyerang anak-anak? Leukemia memang kanker yang paling umum terjadi pada anak-anak dan remaja. Namun secara keseluruhan, leukemia pada anak adalah penyakit yang langka. Sekitar 3 dari 4 kasus leukemia pada anak adalah leukemia limfositik akut.
Penyebab dan Gejala Leukemia pada Anak
Penyebab dari leukemia belum diketahui dengan pasti. Namun, peneliti percaya bahwa leukemia terjadi atas pengaruh dari faktor genetik dan faktor lingkungan. Adapun beberapa faktor risiko terjadinya leukemia pada anak, yaitu:
- Gangguan kesehatan yang diturunkan pada anak, seperti sindrom Li-Fraumeni, sindrom Down, ataupun sindrom Klinefelter.
- Gangguan sistem kekebalan tubuh yang diturunkan, seperti ataxia telangiectasia.
- Riwayat saudara kandung yang mengalami leukemia, terutama pada kembar identik.
- Riwayat terpapar radiasi, kemoterapi, dan zat kimia dalam kadar yang tinggi.
- Ibu hamil yang mengonsumsi alkohol berlebihan.
- Prosedur medis yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti transplantasi organ.
Gejala leukemia pada anak biasanya disebabkan oleh masalah di sumsum tulang. Seiring berkembangnya leukemia di sumsum tulang, lama-kelamaan dapat mengganggu fungsi pembentukan sel darah secara keseluruhan. Pada akhirnya gangguan ini akan menimbulkan serangkaian gejala meliputi:
- Kelelahan (fatigue)
- Kelemahan
- Merasa kedinginan
- Pusing
- Sakit kepala
- Sesak napas
- Kulit pucat
- Mudah terkena berbagai infeksi
- Demam
- Mudah memar atau berdarah
- Mudah mimisan
- Gusi rentan berdarah
- Nyeri pada sendi atau tulang
- Pembengkakan di perut
- Nafsu makan menurun
- Penurunan berat badan
- Pembengkakan kelenjar getah benting
Begitu banyaknya gejala yang mungkin timbul pada leukemia sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk menegakkan diagnosis. Termasuk pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah lengkap, aspirasi dan biopsi sumsum tulang, hingga pungsi lumbal. Karena itu, bila ada beberapa gejala di atas yang dialami oleh anak Anda, apalagi memiliki faktor risiko leukemia, segeralah periksakan ke dokter.
[RS/ RVS]