Kanker menjadi momok menakutkan yang terus menghantui setiap orang. Ini karena penyakit tersebut dapat menyerang berbagai organ tubuh–mulai dari otak, mata, lidah, payudara, usus hingga kulit, dan menyebabkan kematian bila tidak diobati dengan tepat.
Meski merupakan masalah kesehatan global, penyebab kanker itu sendiri masih belum diketahui dengan pasti hingga saat ini. Namun, berbagai penelitian menyebutkan bahwa terdapat faktor risiko tertentu yang meningkatkan peluang seseorang untuk terkena kanker. Apakah makanan kemasan menjadi salah satunya?
Faktor Risiko Kanker
DNA di dalam sel tubuh manusia dapat berubah menjadi tumor jinak, tumor ganas, atau bahkan kanker. Berbagai studi menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang berperan pada terjadinya hal tersebut, yaitu:
- Kebiasaan merokok
- Minum alkohol berlebih
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Sering terpapar sinar radiasi atau bahan kimia tertentu
- Usia
- Keturunan (genetik)
Selain yang sudah disebutkan, ternyata makanan yang dikonsumsi sehari-hari juga turut berperan pada terjadinya kanker. Beberapa makanan yang dimaksud, misalnya daging olahan, minuman bersoda, dan minuman yang dikemas dalam kaleng. Lantas, bagaimana dengan makanan kemasan?
Makanan Kemasan dan Kanker
Makanan kemasan perlu melalui berbagai proses sebelum akhirnya dijual bebas di pasaran. Proses-proses tersebut membuat kandungan nutrisi pada makanan kemasan menjadi sangat berkurang, sehingga tak mampu memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari.
Di balik itu, makanan kemasan juga umumnya memiliki kandungan gula, garam dan lemak trans yang tinggi. Tak heran, makanan kemasan yang dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat menyebabkan peningkatan berat badan alias obesitas. Pada akhirnya hal ini turut meningkatkan risiko berbagai penyakit berbahaya seperti diabetes melitus, penyakit jantung dan stroke hingga kanker.
Parahnya lagi, makanan kemasan ternyata juga mengandung pengawet dan bahan kimia buatan yang bersembunyi di balik wadah alias pembungkusnya. Penelitian dalam Journal of Epidemiology and Community Health menunjukkan bahwa senyawa kimia yang terkandung dalam wadah makanan kemasan dapat larut ke dalam makanan. Jika senyawa ini masuk ke dalam tubuh, apalagi dalam jumlah banyak, risiko terjadinya penyakit kanker menjadi semakin tinggi.
Namun demikian, meski makanan kemasan terbukti dapat meningkatkan risiko kanker, Anda sebenarnya tidak dilarang untuk mengonsumsinya. Hal yang harus Anda lakukan adalah membatasi jumlah konsumsinya agar tidak berlebihan.
Selain itu, yang juga tak kalah penting adalah penerapan gaya hidup sehat setiap hari. Berolahragalah secara rutin dan teratur, konsumsi makanan sehat, berserat dan bergizi seimbang, cukup istirahat, hindari rokok dan minuman beralkohol.
Jika Anda mengalami gejala yang merujuk pada penyakit kanker, seperti perdarahan atau pengeluaran cairan dalam jumlah tak normal, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, benjolan di payudara, atau perubahan kulit dan tahi lalat yang mencolok, jangan ragu untuk segera berobat ke dokter. Ingatlah bahwa kanker yang tidak ditindak dengan cepat dan tepat dapat memperpendek usia penderita. Tetap waspada, tetap jaga kesehatan Anda!
(NB/ RH)