Minum jus seledri semakin populer belakangan ini. Sayuran yang sering dipakai sebagai penambah aroma itu dianggap dapat menjadi alternatif minuman alami untuk mengatasi sel kanker. Benarkah demikian?
Sebelum menjawab hal tersebut, Anda harus tahu bahwa setiap orang pada dasarnya memiliki gen kanker, hanya saja tidak semuanya aktif. Menurut dr. Alvin Nursalim, Sp.PD dari KlikDokter, sejumlah agen fisik, kimia, atau biologis dapat menyebabkan aktivasi gen penyebab kanker. Jadi jika sejak awal Anda sudah memilih pola hidup yang tidak sehat, gen penyebab kanker itu akan lebih mudah aktif ketimbang mereka yang memiliki pola hidup sehat.
Dan, mengonsumsi buah dan sayur, termasuk seledri, secara rutin adalah salah satu cara untuk mencegah sel kanker tumbuh dalam tubuh.
Kanker dan daun seledri
Dikutip dari Medical News Today, menurut sebuah studi yang dilakukan pada 2016, kandungan luteolin dalam daun seledri dipercaya mampu menghentikan pertumbuhan beberapa jenis sel kanker pada tikus.
Luteolin juga dipercaya bisa mencegah sel-sel kanker menyerang dari satu area ke area tubuh lain. Menurut para peneliti, hal itu mungkin saja dilakukan dengan mencegah pembuluh darah tumbuh di sekitar tumor. Lebih lanjut, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa luteolin dapat meningkatkan potensi obat kemoterapi yang bekerja pada sel kanker, sekaligus mengurangi efek racun dari obat tersebut pada tubuh.
Dokter Arina Heidyana dari KlikDokter juga menyebutkan bahwa kandungan flavonoid dalam daun seledri juga bisa menjadi komponen yang membantu mencegah pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Meski tidak 100 persen mencegah atau membunuh sel kanker. Untuk level kanker yang masih rendah, daun seledri bisa bantu mencegah pertumbuhan sel kanker.
“Memang ada penelitian yang mengatakan bahwa jus seledri bisa membunuh sel kanker. Tapi itu tidak serta-merta langsung membunuh semua sel kanker. Hanya saja, daun seledri bisa membantu mencegah pertumbuhan sel kanker. Jadi bukan komponen utama ya, tapi komponen tambahan yang bisa mencegah pertumbuhan sel kanker,” kata dr. Arina.
Menurut dr. Arina, mengubah pola hidup menjadi lebih sehat merupakan cara utama untuk mencegah pertumbuhan sel kanker.
“Makan sayur dan buah, olahraga secara rutin, mengurangi asupan alkohol dan berhenti merokok merupakan komponen utama yang bisa mencegah pertumbuhan sel kanker,” kata dia.
Manfaat minum jus seledri secara rutin
Selain membantu mencegah pertumbuhan sel kanker, minum jus seledri dengan takaran yang pas dan tidak berlebihan juga mampu memberikan beberapa manfaat kesehatan, yakni:
-
Mengurangi alergi asma
Seledri mengandung luteolin, yang dapat membantu mengurangi peradangan untuk penderita asma. Asma dan rinitis adalah penyakit peradangan yang memengaruhi jalan napas bagian atas dan bawah. Sebuah penelitian pada 2017 menyelidiki apakah luteolin dapat mengurangi peradangan dan menurunkan respons alergi pada tikus dengan kondisi ini.
Hasilnya, memberikan tikus zat luteolin 30 menit sebelum memaparkan pada pencetus alergi, secara signifikan bisa mengurangi tingkat peradangan di dalam paru-paru dan saluran napas di hidung. Namun, para ilmuwan masih perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi apakah luteolin memiliki efek anti-alergi yang serupa pada manusia.
-
Mengurangi radang sendi
Sebuah studi tahun 2017 meneliti apakah apigenin dalam seledri dapat menekan radang sendi pada tikus. Para peneliti pertama-tama merawat tikus dengan apigenin. Hasilnya, tikus menunjukkan peradangan jaringan sendi lebih sedikit ketimbang tikus yang tidak diberi pengobatan apigenin.
Para peneliti menyimpulkan bahwa apigenin bekerja dengan menekan sistem kekebalan tubuh. Ini dilakukan dengan mengganggu laju jalan dan kemampuan sel yang memicu peradangan.
-
Menurunkan kadar kolesterol
Sebuah studi pada 2014 menyelidiki efek ekstrak daun seledri pada kadar kolesterol tikus yang diberi diet tinggi lemak. Peneliti memberi makan ekstrak daun seledri pada tikus selama 30 hari. Setelah itu, hewan menunjukkan penurunan signifikan dalam low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol buruk, jika dibandingkan dengan tikus yang tidak diberikan ekstrak daun seledri.
-
Meningkatkan kesuburan
Sebuah tinjauan tahun 2016 menyelidiki efek seledri pada kesuburan hewan. Dari 16 makalah penelitian yang ditinjau, 13 makalah melaporkan bahwa seledri memiliki efek perlindungan pada kesuburan, sedangkan tiga lainnya menemukan bahwa seledri mengurangi kesuburan.
Ulasan tersebut menyimpulkan bahwa seledri dapat memiliki efek perlindungan terhadap zat-zat yang dapat merusak produksi sperma pada pria. Namun, seledri mengandung bahan kimia, seperti apigenin, yang dapat menurunkan kesuburan ketika orang mengonsumsinya dalam dosis tinggi.
Jangan hanya terpaku pada minum jus seledri untuk mengatasi sel kanker. Barengilah kebiasaan itu dengan gaya hidup sehat lain, seperti makan sehat, olahraga rutin, tidur cukup, serta hindari stres. Selain itu, sebaiknya jangan mengonsumsi jus seledri terlalu banyak. Dilansir dari Body and Soul, meminum 16 ons jus seledri saat perut kosong di pagi hari bisa menyebabkan kulit jadi lebih mudah keriput dan mengakibatkan wajah tampak lebih tua.
[HNS/ RVS]