Banyak orang yang percaya bahwa penuaan bisa menjadi pembuka jalan bagi berkembangnya kanker di dalam tubuh. Salah satu yang dianggap bertanggung jawab adalah radikal bebas yang bisa menjadi penyebab penuaan. Namun, benarkah penuaan dan kanker memang saling berhubungan?
Menurut dr. Alvin Nursalim, SpPD, dari KlikDokter, radikal bebas merupakan komponen berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai penyakit mematikan. Pasalnya, radikal bebas dapat berperan pada terjadinya kanker dan penyakit jantung.
Itulah yang akhirnya membuat banyak orang percaya bahwa penuaan dan kanker berhubungan. Oleh karena itu, sebisa mungkin orang berlomba-lomba mencegah penuaan, apalagi penuaan dini.
Benarkah penuaan dan kanker saling berhubungan?
Namun, studi terbaru menghasilkan temuan yang cukup menarik. Studi tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara penuaan dan kanker lebih kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya. Bahkan, beberapa aspek penuaan sel justru dapat menghambat perkembangan kanker.
Dengan analisis data genetik yang luas, sekelompok ilmuwan telah menunjukkan bahwa genetik dari jaringan penuaan sangat berbeda dari jaringan kanker. Ini penting, sebab tingkat aktivitas gen tertentu dapat memengaruhi bagaimana sel-sel dalam jaringan berperilaku, dan pada akhirnya, termasuk bagaimana penyakit seperti kanker berkembang.
Seiring bertambahnya usia, semakin banyak sel manusia yang menjadi tidak aktif. Artinya, sel-sel itu tidak lagi tumbuh, membelah, dan memperbarui. Ini adalah proses yang disebut sebagai penuaan sel. Proporsi sel yang mengalami penuaan di dalam tubuh manusia akan meningkat seiring bertambahnya usia.
Seperti yang telah disebut di atas, dalam keadaan penuaan sel yang tidak dapat dibalikkan, pembelahan sel berhenti. Sementara, kanker adalah penyakit yang didefinisikan oleh pembelahan sel tidak terkendali yang mengarah pada pembentukan tumor.
Sebelumnya, para ahli berasumsi bahwa jaringan penuaan lebih cenderung menjadi kanker karena akumulasi beberapa mutasi pada gen penyebab kanker. Namun, studi terbaru ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi akumulasi, sel-sel tua juga cenderung menghambat perkembangan kanker.
Apa yang ditemukan dalam penelitian ini?
Kelompok peneliti yang dipimpin oleh Prof. Joao Pedro de Magalhaes dari Universitas Liverpool, Inggris, coba menganalisis dan membandingkan tanda genetik gen yang terlibat dalam penuaan. Secara keseluruhan, mereka melihat gen yang terlibat dalam perkembangan kanker di sembilan jaringan manusia.
Mereka juga coba menyelidiki seberapa aktif gen-gen ini di setiap jaringan. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi pola aktivitas yang mungkin menghubungkan penuaan dengan perkembangan kanker.
Menariknya, para peneliti menemukan bahwa kadar gen aktif yang berkontribusi terhadap penuaan sel sangat berbeda dari gen aktif yang terlibat dalam perkembangan kanker.
Di sebagian besar jaringan, pola aktivitas gen penuaan dan kanker berubah dalam arah yang berlawanan. Dengan kata lain, sementara beberapa gen penuaan lebih aktif, beberapa gen kanker kurang aktif.
Hal tersebut berlaku di semua jaringan, kecuali jaringan tiroid dan uterus, di mana gen penuaan dan gen kanker berubah dalam arah yang sama.
Hasil penelitian ini bisa menunjukkan hubungan yang kompleks antara kanker dan penuaan. Di satu sisi, penuaan dapat berkontribusi pada perkembangan kanker. Namun di sisi lain, beberapa mekanisme sel yang terlibat dalam penuaan juga berkontribusi untuk menghambatnya.
Pada akhirnya, para peneliti menyimpulkan bahwa ini mungkin menjelaskan mengapa kejadian kanker justru menurun menjelang masa akhir hidup seseorang, sedangkan risiko kanker justru berada di puncaknya pada beberapa dekade sebelumnya. Hasil ini juga menunjukkan bahwa aktivitas genetik yang menghubungkan antara penuaan dan kanker adalah jaringan.
Prof. de Magalhaes menjelaskan bahwa pekerjaan timnya memang untuk menantang pandangan tradisional tentang hubungan antara kanker dan penuaan. Selain itu, peneliti juga ingin menunjukkan bahwa proses penuaan dapat menghambat perkembangan kanker.
"Anda memiliki dua kekuatan yang berlawanan ini, mutasi yang mendorong kanker dan degenerasi jaringan yang menghambatnya," ujar Prof. de Magalhaes.
Namun, para peneliti menegaskan bahwa penelitian ini masih butuh penyempurnaan demi mendapatkan hasil yang benar-benar bulat. Hanya saja, paling tidak penelitian ini membuka pengetahuan baru bagi banyak orang tentang hubungan penuaan dan kanker.
[MS/RN]