Dewasa ini kasus terdeteksinya penyakit kanker semakin banyak, bahkan sudah merambah ke kalangan usia muda. Hal ini terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat. Indonesia sendiri merupakan salah satu dari lima negara dengan angka kematian akibat kanker nasofaring terbanyak di dunia.
Kanker nasofaring pada pria dan wanita
Kanker nasofaring disebabkan oleh berbagai macam faktor yang secara garis besar dapat dibagi menjadi faktor genetik dan lingkungan.
Berdasarkan literatur medis yang pernah ada, sebagian besar menyebutkan bahwa kejadian kanker nasofaring memang ditemukan dua hingga tiga kali lebih banyak pada pria, dengan puncak usia 50-60 tahun. Namun, penjelasan pasti mengenai hal ini masih menjadi perdebatan.
Hasil penelitian tersebut diperkirakan berhubungan dengan perbedaan gaya hidup antara wanita dan pria, seperti kebiasaan merokok serta pengaruh faktor hormon.
Perubahan sel nasofaring untuk berubah menjadi sel kanker membutuhkan waktu yang cukup lama. Paparan terhadap pemicu kankerlah yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker nasofaring.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Guangli Xiao pada tahun 2013, menemukan fakta bahwa kanker nasofaring yang terjadi pada laki-laki usia muda sering kali mengalami penyebaran sel kanker yang lebih cepat dan luas.
Jika dibandingkan antara pria dan wanita dengan kondisi sel kanker yang sama, penyembuhan kanker nasofaring juga terlihat lebih baik pada pasien wanita. Diperkirakan hormon steroid pada wanita dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini berkonstribusi terhadap perlindungan terhadap kanker nasofaring.
Penyebab kanker nasofaring
Kejadian kanker nasofaring tidak hanya ditentukan berdasarkan jenis kelamin saja. Secara statistik pria memang lebih banyak yang terkena kanker nasofaring. Namun, hal tersebut tak serta membuat kaum wanita lengah, karena masih banyak faktor lain yang bisa menyebabkan kanker nasofaring.
Berikut ini adalah beberapa faktor lainnya yang meningkatkan risiko terjadinya kanker nasofaring:
- Terinfeksi epstein-barr virus.
- Sering mengonsumsi makanan yang diawetkan dengan cara diasinkan, seperti ikan asin.
- Ada riwayat keluarga dengan kanker nasofaring.
- Memiliki gen yang memungkinkan perkembangan kanker.
- Merokok.
- Mengonsumsi alkohol.
- Memiliki lingkungan kerja yang terpapar debu atau asap kayu dan senyawa kimia seperti formaldehida.
Melakukan pencegahan agar tidak terkena kanker nasofaring, bisa Anda lakukan dengan mengubah gaya hidup Anda menjadi lebih sehat. Hindari berbagai faktor risiko di atas dan konsumsilah makanan bergizi seimbang seperti sayur dan buah yang mengandung antioksidan.
Anda dapat memilih blueberry, stroberi, kiwi, raspberry, kale, coklat hitam, kacang pecan, goji beri, bayam ataupun kacang-kacangan untuk dikonsumsi. Bagaimanapun juga, mencegah lebih baik daripada mengobati.
Meskipun pria lebih rentan terkena kanker nasofaring, namun baik pria maupun wanita disarankan untuk tetap menjalankan gaya hidup sehat. Selain itu penting juga untuk menciptakan lingkungan yang bersih, termasuk dengan mengurangi paparan terhadap senyawa kimia berbahaya. Jadi, ubah gaya hidup Anda sekarang juga.
[NP/ RVS]