Semakin tingginya angka jumlah pengguna ponsel di dunia membuat para peneliti kedokteran tertarik untuk mengetahui adakah dampak negatif penggunaan ponsel terhadap kesehatan. Hal ini mengingat ponsel mampu memancarkan dan menerima gelombang frekuensi radio. Berbagai studi pun dilakukan, salah satunya untuk melihat efek penggunaan ponsel terhadap risiko kanker otak.
Nah, bagaimana hasil penelitiannya sejauh ini?
Ponsel dan hubungannya dengan kanker otak
Telah banyak peneliti yang melakukan studi mengenai dampak menggunakan ponsel terhadap kanker otak. Hasil antara satu penelitian dengan penelitian lainnya pun berbeda-beda. Untuk itu, beberapa peneliti di Italia melakukan telaah sistematis dengan menggabungkan hasil dari berbagai penelitian di seluruh dunia.
Repacholi dalam sebuah literatur medis di tahun 2012 menyebutkan, hasil antara satu penelitian dengan penelitian lain yang ditelaah olehnya masih memberikan hasil yang sangat bervariasi. Setelah menggabungkan semua penelitian mengenai dampak penggunaan ponsel terhadap kanker otak pada orang dewasa, tidak ditemukan bukti yang kuat bahwa penggunaan ponsel dalam jangka panjang (lebih dari 10 tahun) menyebabkan kanker otak.
Hal ini juga sejalan dengan literatur medis yang dibuat oleh Lagorio pada tahun 2014. Literatur ini menelaah 47 penelitian mengenai dampak penggunaan ponsel terhadap kanker otak. Hasil gabungan dari 47 penelitian tersebut juga menyebutkan belum ada bukti yang kuat bahwa penggunaan ponsel dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker otak pada orang dewasa.
Meski demikian, ditekankan bahwa penelitian lanjutan dengan rentang waktu yang lebih lama masih diperlukan untuk membuktikan hal ini. Disebutkan pula, belum banyak data penelitian mengenai dampak penggunaan ponsel terhadap kanker otak pada pengguna ponsel sejak kecil.
Dengan demikian, dapat disimpulkan untuk saat ini bahwa pengunaan ponsel menyebabkan kanker otak masih belum terbukti. Akan tetapi, karena ponsel masih terbilang baru, peneliti belum mengetahui dampak negatifnya berpuluh-puluh tahun kemudian.
Jadi bisa saja penelitian saat ini belum jelas menemukan dampak negatif ponsel terhadap kanker otak, tapi penelitian di masa mendatang menemukan hal tersebut. Itulah mengapa, tidak ada salahnya Anda melakukan tindakan pencegahan dengan cara menggunakan ponsel seperlunya.
Selain itu, Anda juga perlu mencegah anak untuk bermain ponsel terlalu sering. Karena banyak masalah lain yang dapat ditimbulkan ponsel terhadap anak. Misalnya kurangnya kemampuan komunikasi dan interaksi sosial akibat terlalu sibuk dengan ponsel, serta gangguan kesehatan mata.
Tips menggunakan ponsel dengan aman
Dilansir Reader’s Digest, spesialis onkologi Ronald B. Herbeman, MD, Direktur Universitas Pittsburgh Cancer Institute bersama dengan ilmuwan dari The BioInitiative Working Group merekomendasikan 10 cara berikut agar penggunaan ponsel tetap aman:
- Anak-anak di bawah 12 tahun sebaiknya tidak menggunakan ponsel, kecuali darurat. Tengkorak mereka lebih tipis dari orang dewasa, sehingga dapat menyerap lebih banyak radiasi.
- Jauhkan tubuh dari ponsel saat menggunakannya.
- Untuk ibu hamil, lebih baik tidak dekat-dekat dengan ponsel karena perkembangan organ janin sensitif terhadap radiasi EMF.
- Jika Anda sering mengantongi ponsel di celana, hentikan kebiasaan ini. Lebih baik bawa ponsel di kantong khusus.
- Jangan meletakkan ponsel dekat kepala saat malam hari atau di bawah bantal.
- Hindari pemakaian ponsel saat sinyal lemah, terutama di kereta atau mobil. Kondisi ini akan meningkatkan EMF karena ponsel sedang mencari koneksi.
Dengan tips di atas, Anda dapat menggunakan ponsel dengan lebih aman dan menghindari efek negatifnya terhadap kesehatan. Meski penelitian mengenai dampak ponsel terhadap kanker otak masih belum jelas, tak ada salahnya untuk lebih awas dengan penggunaan ponsel.
[RS/ RVS]