Benjolan pada payudara tidak selalu berhubungan dengan kanker ganas. Kondisi-kondisi lainnya juga dapat menimbulkan benjolan pada payudara.
Namun, kasus kanker payudara dalam 10 tahun terakhir memang mengalami peningkatan, terutama pada wanita usia di atas 40 tahun. Karena itu, kamu harus tetap waspada jika menemukan benjolan pada payudara.
Perhatikan kapan keluhan mulai dirasakan dan apakah benjolan tersebut membesar atau terasa nyeri. Selanjutnya, amati jika ada cairan yang keluar dari puting, puting tertarik ke dalam, atau terjadi perubahan bentuk dan ukuran payudara.
Selain itu, penting untuk diperhatikan apakah benjolan tersebut dipengaruhi oleh siklus menstruasi atau tidak.
Lantas, apa penyebab benjolan di payudara? Simak daftarnya berikut ini.
1. Fibroadenoma
Jenis tumor jinak paling umum pada payudara adalah fibroadenoma. Keluhan yang muncul biasanya berupa benjolan dan rasa nyeri pada payudara. Biasanya terjadi pada mereka yang berusia 20-30 tahun.
Artikel lainnya:https://www.klikdokter.com/info-sehat/kanker/mengenal-ciri-dan-tanda-tumor-jinak-payudara
2. Fibrokista
Jika benjolan dipengaruhi oleh siklus menstruasi, misalnya ukuran semakin besar saat menjelang menstruasi, kemungkinan penyebabnya adalah fibrokista.
Benjolan tersebut berasal dari kelenjar susu yang semakin membesar dan membentuk kista.
3. Papilloma Intraduktal
Benjolan kecil di payudara bisa juga terjadi karena papilloma intraduktal. Papilloma intraduktal merupakan benjolan kecil seperti kutil di kelenjar air susu dekat puting.
Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita yang berusia 45-50 tahun dan menimbulkan gejala seperti perdarahan dari puting.
4. Nekrosis Lemak
Kondisi ini ditandai dengan benjolan di dada dan tidak nyeri. Biasanya terjadi akibat cedera pada payudara, misalnya benturan. Umumnya akan menghilang dengan sendirinya, tetapi dapat pula menetap.
Artikel lainnya: Efek Samping dari Meremas Payudara
5. Saluran Susu Tersumbat
Saluran susu tersumbat dapat menyebabkan benjolan yang kemerahan, lunak, dan menyakitkan. Kondisi ini biasa terjadi selama menyusui. Ketika saluran tersumbat, ASI pun sulit mengalir sampai ke puting.
Payudara mengandung jaringan saluran susu (mammary ducts). Saluran ini membawa susu dari jaringan payudara ke puting.
Susu dapat kembali ke saluran jika ada sesuatu yang menekan saluran, seperti peradangan pada jaringan lunak dan pembuluh darah di sekitarnya.
6. Mastitis
Penyebab ada benjolan di payudara bisa juga karena mastitis atau infeksi payudara yang dialami ibu menyusui. Kondisi ini dapat diobati dengan kompres hangat dan pemberian antibiotik.
Untuk mencegahnya, ibu menyusui harus menjaga kebersihan payudara dan rutin mengosongkan ASI dengan cara menyusui atau memompa.
Artikel lainnya: Apakah Mastitis Bisa Berkembang Jadi Kanker Payudara?
7. Abses
Infeksi pada payudara dapat berkembang menjadi abses. Kulit di area payudara dapat menjadi kemerahan, terasa hangat, dan bisa disertai demam.
Biasanya ini merupakan kondisi lanjutan dari mastitis yang tidak tertangani dengan baik.
8. Lipoma
Lipoma disebut juga tumor lemak, yaitu pertumbuhan jaringan lemak di bawah kulit. Lipoma dapat muncul di bagian tubuh mana pun dan tidak berbahaya.
9. Tumor Phyllodes
Tumor phyllodes adalah tumor jaringan ikat payudara. Tumor phyllodes dapat dibagi menjadi 3 kelompok,yaitu jinak, borderline, dan ganas.
10. Kanker Payudara
Sebagian besar benjolan di payudara umumnya bukan kanker. Namun, benjolan di payudara juga merupakan salah satu ciri kanker payudara.
Gejala lainnya berupa keluarnya cairan dari puting, disertai perubahan warna kulit payudara, puting tertarik ke dalam, penurunan berat badan, atau benjolan di ketiak.
Artikel lainnya: Payudara Besar Sebelah, Pertanda Kanker Payudara?
Untuk menentukan diagnosis benjolan yang terjadi padamu, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter.
Biasanya dokter akan memeriksa kondisimu secara menyeluruh, seperti mamografi, USG payudara, dan sebagainya. Pengobatan terhadap benjolan tersebut tergantung dari penyebabnya.
Untuk konsultasi lebih mudah, yuk pakai fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter sebagai langkah #JagaSehatmu.
(JKT)