Kanker ovarium merupakan kanker yang terjadi di ovarium (salah satu organ reproduksi wanita untuk memproduksi sel telur).
Sel-sel kanker akan berkembang biak dengan cepat, serta dapat menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat.
Tes kehamilan dikatakan bisa menjadi cara diagnosis kanker ovarium. Seperti apa fungsinya?
Bagaimana Tes Kehamilan Dapat Diagnosis Kanker Ovarium?
Tes kehamilan dipercaya dapat mendiagnosis kanker ovarium. Karena, banyak wanita mengalami kehamilan palsu dan malah terdeteksi kanker ovarium.
Dilansir dari laman Ovarian Cancer Action, Inggris, ada beberapa kejadian yang sangat langka, yaitu ketika kanker ovarium dapat menyebabkan hasil positif palsu pada tes kehamilan.
Selama tahap awal kehamilan, tubuh wanita akan menghasilkan peningkatan kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon ini dapat terdeteksi dengan alat tes yang bisa dibeli di apotek dan menghasilkan hasil positif.
Artikel Lainnya: Faktor Risiko yang Menyebabkan Kanker Ovarium (Indung Telur)
Dokter Sara Elise Wijono, MRes, menjelaskan “Tes kehamilan memang menilai peningkatan hormon b-hCG. Salah satu jenis kanker ovarium ada kemungkinan mengalami peningkatan b-hCG, sehingga bisa saja ini terdeteksi dengan tes kehamilan.”
Kehamilan dan kanker ovarium dapat menimbulkan gejala serupa, seperti:
- Ketidaknyamanan pada panggul
- Perut bengkak atau kembung
- Sering buang air kecil
- Sembelit
- Mengalami kelainan pada menstruasi
- Mual
- Muntah
- Kelelahan
Namun, gejala kehamilan yang umumnya tidak muncul pada penyakit kanker ovarium adalah adanya sindrom pramenstruasi (PMS), terlambat haid, pembengkakan atau nyeri di payudara, bertambah berat badan, dan adanya perkembangan janin di dalam rahim.
Namun, menurut dr. Sara tes kehamilan tidak digunakan rutin untuk cek kanker ovarium.
Tes kehamilan menggunakan testpack sama sekali bukan cara diagnosis kanker ovarium yang valid. Hasil kehamilan palsu yang disebabkan oleh kanker ovarium juga jarang terjadi.
Cara deteksi kanker ovarium secara akurat adalah melakukan tes darah CA 125, diikuti dengan pemindaian USG.
Artikel Lainnya: Wajib Tahu, Ini Perbedaan Kanker Ovarium dan Kista Ovarium
Khawatir Kena Kanker Ovarium, Apa yang Harus Dilakukan?
Jika Anda merasa memiliki salah satu gejala kanker ovarium, sebaiknya langsung mengunjungi dokter.
Dokter Sara mengatakan, “Yang menentukan perlu atau tidaknya seseorang melakukan tes standar seperti USG dan pemeriksaan marker tumor di darah, sebaiknya adalah dokter kandungan.”
Dalam mencegah kanker ovarium, minum pil KB mungkin bisa dipertimbangkan. Tanyakan kepada dokter apakah pil KB atau kontrasepsi oral memang tepat untuk Anda. Konsumsi pil KB mungkin akan mengurangi risiko kanker ovarium.
Obat-obatan seperti pil KB memiliki risiko dan efek samping sendiri. Sebaiknya konsultasikan kepada dokter kandungan apakah manfaatnya lebih besar dibanding risikonya.
Bila ingin tanya lebih lanjut seputar kanker ovarium, Anda bisa konsultasi lebih mudah lewat LiveChat dokter.
(FR/AYU)