Kemoterapi merupakan pengobatan yang ampuh untuk merusak sel kanker di dalam tubuh. Meskipun memiliki manfaat baik untuk pengobatan kanker, kemoterapi tetap menimbulkan efek samping bagi pasien.
Salah satunya adalah dehidrasi. Dokter Arina Heidyana mengungkapkan bahwa dehidrasi pada pasien kemoterapi pada umumnya disebabkan oleh diare.
“Dehidrasi pada pasien kemoterapi bisa terjadi biasanya karena diare. Diare juga merupakan salah satu efek samping kemoterapi yang paling sering terjadi. Ketika diare tidak ditangani dengan baik dan jumlah cairan yang masuk tidak seimbang, risiko terkena dehidrasi pun lebih besar,” ujarnya.
Artikel Lainnya: Selain Kanker, Penyakit Ini Bisa Diobati dengan Kemoterapi
Biasanya, saat tubuh mengalami dehidrasi akan muncul gejala seperti sakit kepala, urin berwarna gelap, urin yang keluar cenderung berkurang, dan haus ekstrim.
Berikut adalah cara untuk mengatasi dehidrasi akibat kemoterapi:
1. Seimbangkan Asupan Cairan
Ada kalanya asupan cairan dari minum air saja tidak cukup, terutama jika anda mengalami muntah atau diare ketika menjalani kemoterapi.
Saat tubuh kehilangan cairan, selain air mineral, dibutuhkan pula minuman yang mampu mengembalikan kandungan elektrolit di dalam tubuh. Minuman elektrolit bisa menjadi pilihan. Selain itu, opsi lainnya adalah minum air kelapa.
2. Beri Water Booster
Beberapa orang mungkin akan kesulitan untuk minum dengan cukup selama kemoterapi. Pasalnya, rasa air mineral sering membuat mual. Untuk mengatasinya, air mineral bisa diberi booster, yaitu dengan perasan buah lemon atau beberapa lembar daun mint. Minum air pun akan terasa lebih menyegarkan dan tidak membuat mual.
3. Cari Pengganti Air
Meskipun air minum sudah diberi booster, sebagian orang yang menjalani kemoterapi mungkin masih kesulitan meminumnya. Ada sumber alternatif lain yang bisa dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, misalnya air kelapa, smoothie, sup dan kaldu, ataupun konsumsi puding gelatin.
Dianjurkan pula mengonsumsi buah dan sayur dengan kandungan air yang tinggi saat menjalani kemoterapi. Mentimun atau semangka, misalnya, yang memang mengandung banyak air.
4. Minum Sedikit, Namun Lebih Sering
Ketika minum segelas air sekaligus sulit dilakukan saat menjalani kemoterapi, solusinya adalah minum sedikit dengan intensitas lebih sering. Dengan begitu, pasien bisa terhindar dari mual atau muntah.
Agar lebih nyaman, selalu bawa atau letakkan botol minum berisi air di dekat Anda.
Artikel Lainnya: Makanan yang Baik Dikonsumsi Setelah Kemoterapi
5. Hindari Minuman yang Membuat Dehidrasi
Penderita kanker yang menjalani kemoterapi perlu memerhatikan jenis minuman pengganti air mineral. Jangan sampai minuman tersebut justru memicu dehidrasi.
Salah satu contohnya adalah minuman yang mengandung kafein, seperti soda dan kopi. Kafein dapat memberikan efek diuretik pada ginjal. Akibatnya, tubuh mengeluarkan lebih banyak cairan.
Namun, minum minuman berkafein dalam jumlah sedikit masih diperbolehkan, asalkan diseimbangkan dengan asupan air mineral atau penggantinya.
Minuman yang mengandung alkohol juga harus dihindari. Seperti halnya minuman berkafein, minuman beralkohol juga memberikan efek diuretik.
6. Menghentikan Diare atau Muntah
Diare serta muntah yang dapat menyebabkan dehidrasi bisa dihentikan dengan mengonsumsi obat. Jika pasien tidak dapat mengonsumsi obat secara oral karena akan memicu muntah, suppositoria dubur dapat dilakukan.
Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi dehidrasi akibat kemoterapi. Kondisi tersebut juga bisa dicegah dengan mengenali gejala awalnya, seperti haus dan mulut kering.
Menghitung berapa banyak cairan yang keluar dan masuk juga bisa menjadi cara mencegah dehidrasi akibat kemoterapi.
Anda bisa berkonsultasi ke dokter mengenai kemoterapi atau masalah kesehatan lainnya lewat fitur LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter.
(PUT/JKT)